bagaimana jika, seorang psikopat yang menjadi buruan polisi selama 12 tahun tiba-tiba mengalami lupa ingatan akibat salah minum obat demam?.
saat sadar ia harus berada di tengah-tengah keluarga misterius. tetapi bukannya membongkar rahasia, ia mala...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jam makan siang tiba. Louis melirik jam tangannya sekilas sebelum bangkit mengambil jaketnya di sandaran kursi kerja. Sudah waktunya ia pergi bertemu dengan client. Pas saat Louis mengambil jaketnya, crish datang dengan 2 bodyguard pendamping yang khusus bertugas menjaga keselamatan Louis.
Dengan gerakan memutar Louis berhasil memakai jaket nya, melangkah melewati crish dan bodyguard menuju lift.
Didalam lift crish memberikan penjelasan dan keterangan biodata diri client yang akan Louis tangani kasusnya.
"Besok anda memiliki khusus yang harus anda sidang. Menteri memberi anda kepercayaan, tuan...!"
Sesampainya di restaurant Louis di pandu oleh manajer menuju ruang vip bersama crish yang senan tiasa mengikuti kemanapun Louis pergi seperti seekor anjing yang patuh. Ruang vip tempat yang akan Louis datangi berada di tempat tertutup dan banyak penjagaan. Tapi itu tidak menurunkan kewaspadaan crish dan 2 bodyguard lainnya.
Krekk
Pintu besar dengan disain klasik didorong oleh manager. Didalam ruangan, sudah ada tamu yang menunggu.
Tamu didalam ruangan bangkit dari duduknya ketika melihat sosok yang ditunggunya. Entah kenapa ketika keduanya bertemu atmosfer ruangan berubah mencekam. Seolah keduanya sedang bertarung mempertahankan sifat dominan masing-masing.
"Sudah lama tidak bertemu anda masih saja memelihara anjing setia" Ucap pria itu dengan senyum tipis ketika melihat crish mengeluarkan senjatanya, bersiap menembak jika pria di hadapan Tuhannya itu berbuat macam-macam.
Louis dengan wajah datar menjawab. "Mulutmu juga sama saja." Jawab Louis yang berhasil membuat pengawal di pihak lawan terlihat ketakutan. Walau kata-kata itu ditujukan untuk tuan mereka. Namun tatapan intimidasi dan buas mengarah pada mereka.
"Ubahlah sikapmu itu, Louis." Ucap pria itu lagi. Masih dengan aura dingin yang berusaha membuat lawannya terintimidasi.
"Sepertinya....
Orang sepertimu, sangat sibuk untuk mengurusi hidup orang lain...!"
Louis mendekat ketika kalimat itu selesai ia ucapkan. Ketika tubuhnya mengenai cahaya didalam ruangan. Tatapan tanpa ekpresi dengan tekanan kuat membuat lawan meneguk ludah, dan akhirnya menyerah untuk berhenti memperebutkan sifat dominan.
Kelvin zenath Lawrence. Putra dari keluarga pengacara; Lawrence. Dia cukup terkenal dalam dunia law sebagai seorang penindas pada korban. Akibatnya ia dijerat kedalam kasus penindasan, dan sekarang berada di ruangan vip untuk meminta Louis meringankan kasusnya.
"Ini dokumen tuntutan." Sekretaris kelvin menyerahkan dokumen pada Louis. Namun Louis tak langsung menerimanya, sebaliknya crish lah yang menerima dokumen itu.
Sebelum membaca dokumen tersebut, Louis pertama-tama menggunakan sarung tangan nya. Membuat kelvin mengepalkan tangannya. Jika bukan karena kasus ini, dia sangat ogah meminta bantuan Louis sang enigma yang bisa membuat tipe sifat alpha tunduk.
"Kau memang sampah...!" Kata-kata itu berhasil membuat kelvin semakin mempererat kepalan tangan nya.
"Kau.... Mempermalukan citra keluarga bangsawan."
Lagi!. Louis mengatakan kata-kata dengan nada dominan yang berhasil membuat kelvin tak berkutik. Aura gelap dengan tipe pengendali itu berhasil mendominan semua orang, dia memang pantas disebut sebagai 'orang yang berkuasa di atas yang berkuasa' pemimpin dari 3 aliansi.
"Umpatan yang bijak. Katakan saja, apa kau bisa melakukan nya atau harus ku beri upeti dulu?" Kelvin berdecak malas. Pria didepan nya itu suka sekali mengumpat dengan kata-kata sopan, namun juga tak tahu malu. Sifat misterius itu membuat kelvin harus selalu waspada. Pria didepannya ini bukan orang sembarangan. Mungkin saja. Bisa membelah dunia jika dia mau.
"Apa yang sanggup kau berikan?" Lagi-lagi nada meremehkan terdengar didalam kata-kata itu. Seperti menegaskan bahwa kelvin tak akan sanggup memberinya sesuatu.
"Tck! Katakan saja apa yang kau inginkan." Kelvin yang sudah malas meladeni akhirnya mengambil keputusan untuk memberikan apapun yang Louis inginkan.
Namun siapa sangka pria didepan nya itu malah terkekeh dengan mata penuh kelicikan, miliknya, yang mungkin saja akan merugikan kelvin kedepannya.
"Sesuatu yang mudah untuk mu."
'Pria gila sialan ini!.'
•^•
Krekkk*
Oliver menarik pintu kamarnya perlahan agar tidak menimbulkan suara yang besar. Ketika berhasil keluar, ia menatap sekeliling mansion yang diterangi lilin-lilin beraroma mawar yang mencekik lehernya. Namun Oliver tetap memaksakan dirinya untuk berjalan menuju lantai tiga. Tempat dimana semua ke masalah padanya, muncul.
Ketika dirinya sudah berdiri tepat didepan tangga-tangga lantai 3. Sebuah suara sepatu terdengar menggema di Koridor dan dengan cepat Oliver bersembunyi.
Bersandar di balik tembok dengan sesekali melirik kearah datangnya suara. Awalnya Oliver mengira bahwa itu adalah Alexa, namun ia salah. Wanita itu mengenakan gaun putih tidur dengan lentera yang ia bawa ke mana-mana. Bukan seperti bau bunga mawar yang menyengat, Oliver mencium bau bunga camelia yang harum nya sangat lembut.
Wanita itu terus melangkah, membawa sekeranjang bunga camelia di tangan kirinya. Langkahnya sedikit bertatih namun wanita itu masih tetap berjalan dengan keanggunannya.
Ketika satu langkah kakinya berhasil menginjak anak tangga pertama. Wanita itu tersenyum, kemudian berkata. "Apa yang membuatmu belum tidur dijam segini," Sambil berbalik menghadap Oliver yang memejamkan mata.
"Oliver..."
Oliver yang memejamkan mata seketika membukanya. Menatap tak percaya pada wanita cantik didepan nya yang mengetahui namanya. Dan bahkan wanita itu tersenyum padanya.
"Ada apa?"
"Apa teko air mu kosong lagi?"
"Tapi...."
".....ini bukan arah menuju dapur?"
"Si-siapa kau sebenarnya?, dan, kenapa kau tahu namaku?"
Bukannya menjawab wanita itu malah tersenyum kemudian melangkah meninggalkan Oliver yang masih menatapnya dengan tatapan penuh tanda tanya.
"Aku akan merahasiakan bahwa, anak nakal seperti mu masih berkeliaran di waktu yang salah. Sebagai balasan, kau harus merahasiakan keberadaanku..." Ucap wanita itu lalu benar-benar pergi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Note : Oliver aka sering melanggar peraturan untuk menemui violet.
Hi Readers maaf atas keterlambatan update nya semoga kalian masih setia membaca dan memberi dukungan nya. Terimakasih sudah menjadi pembaca setia enigma and alpha yah, semoga kalian gak cepat bosan. Terimakasih Dan Sampai jumpa di next chapter