BANJIR GETIH

13 0 0
                                    

Dari kejauhan Bu Tina berlari hingga terengah-engah. Masuk ke dalam rumah menatap Pak Robi yang masih marah kepadanya.

Anya mendekati ibunya,
"Ono opo, Buk?"

"Ibuk, ibuk ngelakoni duso, Nduk!!"

Ingin melanjutkan bicaranya, Bu Tina tiba-tiba kerasukan jin yang dendam kepadanya. Terdiam, menundukkan kepalanya, lemas.

Pak Robi merasakan kalau istrinya sudah kerasukan, begitu pula dengan Anya,
"Nduk, mrinio."

Anya berjalan mundur, berada di samping Pak Robi.

"SOPO KOEN??!!," Bentak Pak Robi ke sosok yang merasuki tubuh istrinya.

Tertawa kecil, mendongakkan kepala, menjawab,
"Ora perlu weruh aku, sing kudu muk weruhi iku bojomu wis ingkar janji karo aku!!"

Masih bingung, Pak Robi bertanya,
"MAKSUDMU!!!,"

"Bojomu nggawe penglaris kanggo warungmu. Mangkane, Kowe ora tau diolehi melbu dapur seh?! Ono pangananku ning Kono!!!"

Bu Tina mengambil vas bunga, memecahkannya dan mengangkatnya. Pak Robi tau apa yang akan dilakukan sosok itu,
"Mlayu, Nduk!!!"

Tubuh Bu Tina melayang terangkat menangkap Pak Robi, belum sempat melarikan diri. Leher Pak Robi ditusuk berkali-kali. Menyayat lurus dari dada hingga pusar,
"AAAGGGHHHHH!!!!,"

Darah dimana-mana, mengalir deras. Belum merasa puas, Bu Tina mengeluarkan usus dan organ lainnya dari dalam tubuh Pak Robi yang sudah tersayat. Lalu memakannya. Sangat menikmati, sebagai ganti sesajen yang tidak disediakan oleh Bu Tina selama ini.

Melihat kondisi sang ayah, Anya benar-benar syok dan menangis keras,
"Bapakkkkk.....,"

Sosok iblis / jin yang tinggal di tubuh Bu Tina menatap Anya, sasaran selanjutnya. Anya berlari ke lantai atas, Bu Tina mengambil pisau dan melemparkan terkena paha Anya.

Anya terjatuh, kesakitan,
"Aaagghh!!!, sakit!!!!,"

Namun Anya harus bertahan, ia melepaskan tancapan pisau itu sekuat tenaga. Terlepas. Lari ke kamar dan menguncinya. Nafas panjang lega sedikit bisa bebas. Ingin menghubungi dan meminta pertolongan, baru sadar hp nya berada di lantai bawah.

GRUBRAKKK....

Terdengar suara gemuruh di garasi rumah. Ada apa disana? Anya mengintip dari jendela kamarnya. Hening, tidak ada siapa-siapa.

Suara langkah cepat berjalan dari lantai bawah menuju lantai atas. Jelas itu sosok yang tinggal di badan Bu Tina.

Hening.

Suara gergaji mesin terdengar keras dari luar kamar.

GGGRRRGGGG......

Pintu terbelah bagian tengah membentuk lingkaran tak beraturan. Sosok itu senyum menatap tajam wajah Anya,
"Nio. Pingin mutul drijimu, tak emut koyo permen. Ahahaha."

Anya mulai ketakutan, apalagi dia sudah kalah di senjata. Apa yang mau dia andalkan?

GUBRAKKK.....

Pintu kamar terbuka lebar, perdebatan terjadi. Anya beberapa kali lolos dari serangan gergaji mesin dari Bu Tina.

SSSLLLPPP...

"AAAGGHHHH!!!!,"

Kaki kanan Anya terkena gergaji mesinnya, seketika tergeletak gak bisa berjalan apalagi berlari.

Sosok Bu Tina tersenyum puas, santapan keduanya sudah lemas,
"Menengo, tak putule drijimu."

GGGRRGGG.... PPLLKKKK....

"SAKITTTT!!!!, AAGGHHH!!!!,"

Lima jari kanan Anya dipotong oleh Bu Tina. Bu Tina mencicipi darah di jari itu semua, seperti orang kelaparan. Dimakan daging jarinya. Anya tidak bisa bergerak karena Bu Tina duduk di punggung nya,
"Segerrr!!!!,"

Tidak sampai situ penyiksaannya, Bu Tina menyalakan lagi gergaji mesin itu dan membelah kepala Anya menjadi 2 bagian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak sampai situ penyiksaannya, Bu Tina menyalakan lagi gergaji mesin itu dan membelah kepala Anya menjadi 2 bagian. Anya tewas seketika. Disitu, Bu Tina juga masih memakan lagi otak kepala Anya.

Menjijikkan.

Dirasa sudah puas, sosok di dalam tubuh Bu Tina mencari tali. Setelah ketemu, dia mengikat tali itu di leher Bu Tina, berjalan ke depan kamar Anya, menyalakan kipas anginnya. Saat kipas angin di bagian tengah ruangan menyala, Bu Tina melempar ujung tali ke kipas itu.

Membuat tali itu terikat berputar mengikuti arah kipasnya, dan Bu Tina tewas karena terikat tali, kehabisan nafas hingga membiru pucat seluruh badannya. Badan Bu Tina tergantung di bawah kipas angin ruangan tengah.

Jin / iblis tersebut puas, keluar dari badan Bu Tina. Rumah itu penuh darah dan jasad ketiga penghuni yang tewas dengan tidak wajar.

Rumah itu tidak berpenghuni hingga sekarang para warga tidak mengetahui kalau keluarga Pak Robi sudah meninggal semua.

🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍🐍

OMAH GETIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang