bel istirahat masih tersisa tinggal beberapa menit lagi, eaven dan ami memilih untuk meninggalkan rooftop dan berjalan menuju arah kantin
mereka berjalan dengan eaven yang setia berada di samping ami, dengan tangan yang ia masuki di kantong saku celana yang ia pakai
mereka berdua terlihat berbincang kecil menuju arah kantin sekolah, eaven berusaha melupakan kejadian yang terjadi di kelas ami sebelum nya
lagipula ami sudah berkata akan memberikan nya kesempatan untuk menjadi orang yang akan meluluhkan hati nya membuat mood eaven yang tadi nya buruk menjadi lebih baik lagi
sedang kan ami yang juga terlihat lebih santai setelah mendengar eaven yang walaupun marah tapi tidak membentak nya atau pun apapun, membuat nya merasa kalau eaven bukan lah pemuda yang seperti tampilan luar nya
mereka sudah hampir sampai ke kantin sekolah, tidak banyak orang di kantin mungkin karena jam istirahat yang tinggal beberapa menit lagi
"mau beli apa?" tanya eaven menolehkan pandangan nya kearah ami yang terlihat sedang memikirkan pertanyaan eaven
"hmm gue juga bingung sih, sebenarnya gue pengen seblak" jawaban ami mendapat kan gelengan tegas dari eaven
"no! nanti lo sakit makan pedes, bukan nya maksud gue ngelarang, tapi lo udah makan seblak kemarin jadi hari ini ga boleh" balas eaven
ami mengangguk mendengar jawaban eaven yang melarang nya, ami bukan gadis yang kalau di larang seperti itu akan marah atau kesal, selama jika larangan itu adalah hal yang baik bagi nya ami tidak masalah sama sekali
apa yang eaven katakan juga benar, kemarin ia memakan seblak jadi tidak mungkin hari ini ia akan memakan seblak lagi, bisa bisa maag nya kambuh
"cari makanan yang lain, selain yang makanan pedes" sambung eaven
"kalau gue beli lava cake di sana boleh engga?" tanya ami, dari awal ia masuk ke dalam kantin ini, ia sudah memperhatikan lava cake yang di jual salah satu petugas kantin di sana
"lava cake? boleh"
setelah mendapatkan persetujuan dari eaven, mereka berdua segera menghampiri petugas kantin yang menjual lava cake yang ami ingin kan
sesampainya di sana, manik coklat ami langsung berbinar melihat jajaran cake yang sangat menggoda dirinya
tapi pandangan manik coklat itu langsung tertuju kearah lava cake yang di jual di sana, ada lava cake greentea, strawberi, dan rasa coklat
eaven yang melihat ami yang sangat berbinar hanya karena lava cake saja, membuat ia tidak bisa menahan kekehan nya, ia mengelus rambut ami pelan "mau yang mana hm?"
dengan semangat ami langsung menunjuk salah satu lava cake yang memiliki rasa coklat "gue mau yang itu ven! kelihatan nya enak banget!" tutur ami dengan antusias
"rasa coklat? lo memang suka banget ya sama coklat" kekeh eaven di akhir
"ya! soal nya coklat itu manis, mbak lava cake nya satu ya yang coklat" pesan ami yang di angguki oleh petugas kantin
"tambah satu lagi yang coklat sama greentea satu mbak" petugas kantin itu menangguk sekali lagi meng iyakan pesanan eaven
ami menatap eaven dengan tatapan bingung, jelas sekali kalau eaven bukan lah type orang yang menyukai makanan manis tapi kenapa ia malah memesan lava cake? yang notabene nya adalah makanan manis
"loh ven? tumben pesen cake, biasanya engga suka makanan manis" ami berkata dengan nada kebingungan
tangan eaven ter-ulur untuk mengambil pesanan mereka dan membayar lava cake itu langsung
KAMU SEDANG MEMBACA
VENAMI
Teen FictionEaven seorang pemuda yang sempat kehilangan semangat hidup nya dan merasakan kekosongan dalam dirinya Merasa bahwa dunia tidak lagi berpihak padanya, manik hitam legam yang memancar kekosongan yang mendalam Sampai suatu malam dengan sang bulan seba...