ch4

13 2 0
                                    

Hai², Back again👄
Selamat membaca Teman²😉
Jgn lupa Follow akun aku juga yupp!!



Setelah proses yg cukup panjang, akhirnya mereka berdua sudah tiba Di Mension Zayden. Ralat mension Emberly dan Zayden maksudnya.

Pov Author

Bangunan megah nan indah berdiri tegak di tengah pemukiman disekitaran perumahan mewah. Bagi siapa pun yg melihat pasti akan takjub dengan keindahan bangunan bak istana itu.

Bangunan ini merupakan perama kali juga halnya bagi Zayden, karna sejak ia masi sendiri, ia lebih memilih untuk tinggal di apartemennya.

Sengaja ia persiapkan untuk Pasangannya kelak, dan tak ayal Zayden juga sebenarnya menghadiakan ini untuk Emberly istri tercintanya.

Apapun akan ia berikan untuk Emberly, bahkan ia tak mau istrinya merasa tak nyaman selama berada di sisinya. Apalagi di masa Pernikahan bukanlah masa yg singkat, perlunya Zayden memperhatiakan detail demi detail selama Emberly menyandang Status sebagai Istri Seorang Zayden Rafael.

Keduanya pun turun dan disambut para pelayan dan asisten Mension. Bahkan semua peralatan mereka berdua sudah ditenteng mereka, sebelum ada aba².

Emberly yg mendapat perlakuan seperti itu lantas sedikit merasa kaget. Ia kemudian berjalan masuk dibarengi dengan tundukan dan sapaan Para Pelayan Mension.

Dari sekilas pandangan Emberly, bangunan ini mirip dengan ornamen-ornamen kerajaan, dengan corak putih dan emas yg kontraks menambah keeleganan bangunan tersebut.

Mereka lalu diantar kepala pelayan untuk menuju kamar utama.
Kamar tersebut terletak di lantai 2, jadi mereka berdua butuh sedikit tenaga untuk keatas, meski tersedia lift tapi Emberly menolak untuk menggunakannya.

Ketika kamar utama dibuka, aroma vanila rose mencuak, kepala pelayanpun menunduk mempersilahkan Tuan dan Nyonyanya untuk masuk.

Pov Author end

" Bagaimana Baby girl, Kau suka ". tanya Zayden. " he'em, Suka banget malah. Ucap Emberly girang sambil berjalan ke arah balkon yg ternyata mengarah langsung kearah taman. ' Zay, itu tamannya kurang bunga deh. Boleh nggak aku yg ngelola taman kamu. Aku mau nanam bunga di sebelah sana!". Ucapnya sambil menunjukkannya kepada Zayden." Boleh, tapi harus di temani Tukang kebun, aku ngga mau kamu lecet nantinya".

Sebenarnya Zayden tidak mau memperbolehkan Emberly melakukan apapun di Mension ini. Ia tidak mau little girlnya kelelahan nanti, apalagi ada dia yg harus dilayani. Pasti butuh tenaga extra mengimbanginya.

Ohh god... Tuh kan belum apa- apa Zayden sudah berfikir yg aneh-aneh, memang susah sekali berkonsentrasi di samping Emberly rasanya.

drtt....
drt....
deringan ponsel mengalihkan atensi Emberly, ia kemudian berjalan kearah meja untuk melihat apakah ponselnya kah yg berbunyi. Tapi ternyata bukan ponselnya melainkan ponsel Zayden lah yg berbunyi.

Sedangkan si pemilik pergi entah kemana, yg membuat Emberly salah fokus adalah nama yg tertera pada layar ponsel. Disitu tertulis jelas nama Liana.
Karna tak kunjung diangkat, layar ponsel lun mati. Dan tak lama kemudian berbunyi  kembali.

Emberly bingung antara mengangkatnya atau tidak, takutnya ia melanggar privasi Zayden.
Dengan tekat yg kuat akhirnya Emberly mengangkat ponsel tersebut.

"Halo Raf. Kamu lama banget tau nggak angkat telfonnya, Kapan kita bisa ketemu?. Aku kangen banget tau nggak." Ucap perempuan di seberang telfon. Sedangakn Emberly hanya mematung diam.

Karna tak kunjung ada jawaban perempuan itupun kembali bersuara, "hellow, Rafaaaa. Kamu denger ngga sih, kebiasaan tau ngga ". Kesal perempuan itu.
Emberly kembali tersadar dan mematikan sambungan telfon secara tiba-tiba, sedangakan perempaun tadi menggerutu kesal. " Ck, apa-apaan sih si Rafa. Orang lagi kangen juga Ehh Dimatiin." Ucap Liana kesal.

Ceklek.....
Suara pintu terbuka, Emberly buru-buru menurunkan ponsel Zayden dan berpura-pura mengambil buku dan duduk dikasur secara spontan.

Zayden yg melihat istrinya sedang duduk dan membaca buku itu mendekat ke arah istrinya. Ia terkekeh dengan posisi buku Emberly, ia lalu mengambil buku itu lalu membaliknya, dan meletakkan kembali ke tangan Emberly." Sejak kapan ada orang membaca buku dengan kondisi terbalik Baby girl". tukas Zayden diiringi dengan kekehan.

"Shitt"... umpat Emberly dalam hati.
" daripada membaca buku, lebih baik kita sekarang turun untuk makan bersama, dari tadi kulihat kau hanya memakan roti di hotel. Benar yg diucapkan Zayden, Emberly hanya memakan roti tadi pagi, itupun hanya sepotong. ' aku tidak mau orang-orang bilang * Istrinya kurus karna tidak di beri makan oleh suaminya*, c'mon Aku tidak semiskin itu sampai membuat Istriku Kurus karna kelaparan". Zayden panjang lebar.

Tanpa menunggu reaksi Istrinya, Zayden tanpa aba-aba langsung menarik tangan Emberly lembut. Emberly lantas berdiri mengikuti Zayden dari belakang.

Sesampai di meja makan, Zayden menarikkan kursi untuk Emberly duduk.
" Istriku yg cantik ini mau makan apa, biar aku yg ambilkan". tukas Zayden menawarkan. " Apa aja Zay". Singkat Emberly. Entah mengapa melihat Perilaku Zayden membuat Emberly bingung, benarkah Zayden memuja dirinya ataukah hanya sebagai perasaan sementara.

Mood nya jadi down gara-gara si penelfon dengan emot love di Ponsel Zayden.
lamunannya teralihkan dengan Panggilan Zayden," Babay girl, ada yg mengganggu fikiranmu. Ucap zayden, 'ataukah ada perilakuku yg membuatmu tidak nyaman". Zayden kembali berucap. " ahh, tidak Zay. Aku hanya kecapean aja kok, makanya bengong dari tadi". bohong Emberly, entah sudah kali berapa ia berbohong pada Zayden.

Tapi mau bagaimana lagi, Emberly terlalu sungkan untuk sekedar bertanya pada Zayden, apalagi soal itu. Nanti ia dikira terlalu overprotektif pada Zayden, lebih baik ia mencari tau sendiri soal penelfon tadi.



Vote nggak😠
Dadayyy sayangkuuuu🧟‍♀️
See U next chapter👄
Awass! Banyak typo, mwehehe














Emberly michaelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang