Emberly michaela

ch8

Thank you so much yg sudah vote🥺🤱
Happy reading teman²🤧

☆
☆
☆

"Kepercayaan adalah fondasi dari segala hubungan manusia. Bangunlah kredibilitasmu dengan menjadi pribadi yang dapat diandalkan dan jujur."
-Confucius.

Gagal mendapatkan keluarga seutuhnya bukanlah keinginan bagi setiap orang, begitupun dengan Emberly, bahkan setiap langkah²nya. Orangtuanya sama sekali tak pernah ikut campur bahkan mereka seakan akan memberikan kebebasan bagi Emberly untuk melakukan apapun.

Sebetulnya Emberly juga ingin seperti anak diluaran sana, yg dicari dan dijaga seperti kain putih yg tidak boleh ada bercak sedikitpun. Tapi itu berbanding terbalik dengan yg ia bayangkan.

Untunglah dirinya menjaga pergaulannya, karna jika tidak pastikan dia akan dianggap tak memiliki arti.
Meskipun ia merutuki kebodohannya karna pernah percaya pada laki² bejat yg bernama Alden. Tapi sekarang ia tidak mau lagi sebodoh dulu.

Sekarang ia hanya berusaha untuk menjadi apa adanya dimata Zayden, meski Suaminya berbeda dengan Alden. Tapi Emberly fikir, lebih baik menjadi diri sendiri daripada berusaha berpenampilan layaknya orang lain.

Dulu ia adalah Model papan atas yg dinaungi Entertainer yg besar. Bahkan ia pernah menduduki Model paling terkenal sepanjang karirnya.
Tapi semuanya sirna semenjak ia menjalin hubungan dengan Alden, ia begitu bodoh sampai² berusaha agar terlihat seperti Seline.

Segitu besar rasa cintanya pada laki² bajingan itu, hingga membuat dirinya hancur dan turun seperti sekarang.
Ingin rasanya Emberly mengulang waktu. Tapi yasudah lah, secara perlahan ia akan bangkit meski melalui proses yg cukup rumit.

Tapi untuk sekarang, ia hanya ingin fokus untuk mengisi Pemotretan Iklan dulu, dan untuk Pemotretan Majalah atau semacamnya, mungkin dilain waktu, sampi huru hara mengenai dirinya mulai reda.

Menurut informasi yg ia dapat, semenjak pernikahannya dengan Zayden. Orang² mulai berfikir bahwa dirinya tidak seburuk itu dimata publik, tapi pasti masi ada diantara mereka yg membenci dirinya. Dan itulah tantangan terbesar yg harus Emberly hadapi.
Untuk menjadi setenar dulu, ia harus berproses dari awal.

" Good Emberly, The next week, saya harap kamu lebih berkembang lagi".
Kata² itulah yg selalu ia dapat akhir² ini. Semangat dan motivasi dari Tim yg selalu mendukunya adalah hal terbesar yg patut ia syukuri.
" Thank you sir Ben". Ia menunduk dan berpamitan untuk pulang.

Jika difikir fikir, untuk apa ia sebenarnya bekerja. Suaminya sudah sangat kaya, bahkan sampai 7turunan sekalipun, Zayden masih sanggup.
Tapi kembali lagi, menjadi seorang Model adalah Bagian hidupnya bagi Emberly, sangat sulit untuk berhenti dalam dunia itu.

Jika dalam masa² sulitpun, Emberly adalah tipe orang yg tak mau membeberkan masalahnya pada orang lain terkecuali pada Reline, selain dari pada itu ia tak pernah bercerita.
Rasa iri terkadang mencuat ketika melihat orang lain begitu percaya diri bercerita pada orang tua mereka.

Tapi Emberly, sekalipun mereka tak pernah berkabar, atau sekedar menanyakan bagaimana kehidupannya sekarang. Terakhir mereka bertemu waktu pernikahannya dengan Zayden, dan setelah itu mereka pergi entah kemana.
Emberly tau Mereka berdua sangatlah sibuk, tapi apa salah jika ia meminta waktu Orangtuanya sebentar?.

__

Emberly berjalan memasuki Mension, hari ini ia pulang cepat, Zayden mungkin akan pulang sebentar sore.
Dari kejauhan ia melihat 2 perempuan tengah duduk diruang tamu, sebenarnya ia ingin langsung kekamarnya, tapi karna merasa ada yg memanggilnya jadinya ia menoleh.

" hey, apakah kau seorang menantu, Ucap Nathalia ibu Zayden, ' Sopankah berjalan lurus tanpa menyapa mertuamu Emberly".
Emberly menghampiri ibu Zayden dengan langkah kecil, " Maaf ibu, hari ini aku sedikit tidak enak badan, Jujur saja kepalanya pusing sejak di pemotretan tadi. ' bukannya aku tidak menghargai kedatangan ibu dan adik ipar, tapi aku benar² butuh istirahat".

" Ibuku hanya ingin bicara sebentar denganmu kak, Duduklah dulu". Ujar Karin adik Zayden.
Emberly mendengus sedikit lalu kemudian pada akhirnya ia duduk didepan kedua orang itu.
" Apa yg ingin ibu bicarakan".
" mintalah Gugatan cerai pada suamimu Emberly!, Ibu rasa kau tidak cocok menyandang status Istri". Wajah Emberly mengerut mendengar itu, " Apa yg membuat Ibu berkata seperti itu". Tanya Emberly,

" Mungkin kau belum tau, sebentar lagi Briana akan kembali kenegara ini. Emberly sedikit bingung dengan penuturan mertuanya,' kau mungkin asing dengan nama itu, Briana adalah mantan kekasih Zayden, sebelum kehadiranmu Briana sudah lebih dulu ada dihati Zayden anak saya.
Apa katanya tadi, jadi Zayden pernah menyukai orang lain sebelum dirinya, tapi mengapa Emberly tidak tahu. Dan kenapa Zayden tidak memberi tahu dirinya.

" Baikalh jika begitu Ibu, Silahkan tanyakan langsung pada Zayden. Haruskah Emberly merelakan orang yg sudah Emberly persilahkan masuk kedalam hidupnya, 'tuhan mengapa tidak semuanya saja kau ambil". Pinta Emberly dalam hati.

Ini tidak seberapa, masih ada cobaan yg sulit. Entah dari kreernya ataupun dari rumah tangganya.
Semua tidak akan seindah yg dibayangkan, maka dari itu pentingnya berfikir dua kali sebelum bertindak.
Tapi dirinya selalu saja gegabah ......

☆
☆
☆

Udah dulu guys🤧
Silahkan vote yahh👄
See you next........