ch11

7 2 2
                                    


Happy reading!!
Bnyk typo🧟‍♀️


Semua orang tengah sibuk berlalu lalang kesana kemari, mereka tengah mempersiapkan penyambutan Tuannya yg akan pulang bersama dengan tamu yang spesial katanya. Emberly, ia tengah bersiap siap untuk menyambut suaminya. Bery bilang, akan ada tamu yang harus disambut bersama dengan suaminya.

" Bibi, ada yg bisa Berly bantu?"
" ehh, tidak usah Nyonya, Bery menolak dengan halus. "Nyonya duduk saja, biar kami yang mempersiapkan semuanya".
Emberly mengangguk dan beralih kemeja pantry, dan menikmati Kue yang Bery buat.
" Bibi, ini enak sekali", puji Emberly memejamkan matanya menikmati.
" Nyonya bisa saja, itu sama seperti yg saya buat sebelumnya", ucap Bery tersenyum.

" Maka dari itu Bibi, Kue mu selalu enak", Emberly memakan kue itu hingga tandas.
Bery tersenyum hangat dengan penuturan Nyonyanya, deringan ponsel Bery berbunyi. Ia mengangkat panggilan itu dan berbicara singkat. Karna Tuannya bilang ia sudah berada di depan mension.

Bery memberi pengumuman kepada seluruh pelayan agar mempersiapkan segera. Emberly sangat girang dengan penuturan Bery, jujur saja ia sedikit rindu dengan Zayden. Tingkah laki² itu selalu membuatnya merasa senang.

Para pelayan berbaris rapi didepan pintu, Emberly berada diujung tengah siap menyambut suami dan tamu yg membersamai suaminya.
Setelah semua telah siap, Bery berjalan untuk membuka pintu uatama mension.
Ketika pintu perlahan terbuka, senyum cerah Emberly tak pernah pudar dari wajahnya.

Sebelum akhirnya, ketika pintu itu benar² terbuka. Senyumnya pudar tak kala melihat wanita yg sedang menggandeng lengan suaminya.
" Selamat datang Tuan, dan Nona Briana. Berly menunduk diikuti pelayan yg lain, kami senang atas kunjungan anda", Briana tersenyum simpul dan berjalan beriringan dengan Zayden.

Emberly, yg terus menatap lurus tak percaya dengan yg ia lihat. Wanita yg dikatakan mertuanya tepat ada didepan matanya, sedang berjalan anggun bersama dengan suaminya. " Senang bertemu denganmu Emberly", Briana menjulurkan tangannya dihadapan Emberly.
Emberly yg tak sadar ditepuk perlahan oleh Bery, " Ehh, Maaf. Yah senang juga bertemu denganmu, Briana".

Ia menatap wajah Zayden sekilas tanpa ekspresi dan beralih pada wajah Briana.
" Ayo masuk". Emberly berusaha tersenyum selebar mungkin pada Briana.
" Silahkan dinikmati hidangannya Tuan dan Nyonya", Bery mempersilahkan.
Zayden dan Briana duduk berdampingan, sedangkan Emberly tepat pada hadapan kedua orang itu.

Zayden mengumpat dalam hati sedari tadi. Mengapa istrinya sama sekali tak marah atau langsung menarik Briana padanya tadi. Bahkan senyuman istrinya mereka sejak tadi, apakah Emberly tidak sakit hati melihatnya?.

Zayden lalu menendang kaki Briana pelan, karna wanita itu sejak tadi sibuk menatap hidangan dihadapannya, seperti orang tidak pernah makan saja.
" Emm, sayang __. Sontak Emberly terkejut sejenak. 'Eh maksudku Zayden, kau ingin makan apa, biar aku yg ambilkan".
Baru saja tangan Emberly hendak bergerak. Ia mengurungkan niatnya dengan ucapan Briana.

" Apa saja". Singkat Zayden yg tak pernah lepas pandangannya pada Emberly.
Sungguh rasanya tidak enak berada disituasi seperti ini, tapi harus bagaimana lagi, Emberly harus bertahan dimeja makan ini hingga selesai.

Mereka makan dengan hikmat, dan Zayden punya rencana yg bagus.
" Uhuk,,, Uhukk,,". Zayden berpura² tersedak.
Melihat suaminya tersedak Emberly berdiri mengambilkan air pada Zayden, ketika hendak menjulurkan tangan Briana lebih dulu darinya.

Briana dengan telaten memberikan air pada Zayden melalui tangannya. Diusapnya punggung Zayden, " pelan² Zay, tidak akan ada yg mendahuluimu".
Deg....., bagai diremas hati Emberly melihat penampakan dihadapannya. Sungguh air matanya ingin rasanya lolos dari mata cantiknya, tapi ia tahan dan memalingkan wajahnya ke arah lain.

Emberly terduduk kembali dan meminum air yg ada ditangannya.
Setelah itu ia menikmati makanannya dengan telaten.

Mereka telah selesai, dan Emberly hendak bersuara untuk beranjak pergi.
" Ehem, Emberly. Aku meminta maaf jika membuatmu sakit hati, Briana dengan wajah bersalah yg dibuat buat, ' tapi aku Zayden memang seperti ini, jadi ku harap kau tidak sakit hati melihatku dengan Zayden". Emberly yg sedikit ambigu dengan penuturan Briana pun berujar, " Maksudnya?". Emberly meminta penjelasan.

Briana dan Zayden saling tatap, sebelum pada akhirnya Briana meminta persetujuan Zayden. " Kau pasti sudah mendengar dari orang lain, perihal hubunganku dengan Zayden dulu. Briana meraih tangan Emberly dan memegannya diatas meja, ' Perasaanku padanya sama seperti dulu Berly, tapi aku hancur setelah mendengar kabar bahwa Zayden menikahi perempuan lain. Briana mengeratkan genggamannya, 'Tapi itu tidak membuat ku pupus Berly, karna cinta akan mengalahkan segalanya, Betul bukan?".

" Ya, kurasa betul. Emberly tersenyum kikuk, 'Jadi maksudmu, kau akan kembali pada Zayden?". Dalam hati Emberly berucap tidak, sungguh ia tak mau kehilangan Zayden untuk kedua kalinya. Meski dulu ia tak pernah mau dengan Zayden, tapi kali ini berbeda.

Zayden yg melihat wajah istrinya, berdoa dalam hati agar Emberly menentang perkataan Briana.
" Yah, seperti dugaanmu Berly. Ucap Briana.
Emberly terdiam cukup lama........
Tuhan apa yg harus ia katakan, sedangkan Suaminya hanya menatapnya tanpa membela atau berkata sepatah katapun, apa Zayden juga sama halnya dengan Briana?.

Tapi mengapa ia menerima ajakannya jika ia mencintai Briana, Zayden pun pernah bilang, jika ia tidak pernah memiliki kekasih.
Lalu apa sebenarnya hubungan Zayden dengan Briana.
" Briana, aku tidak bisa berkata apa² sekarang. Tapi jika kau mencintai Zayden itu tidak jadi masalah. Emberly menatap Kedunya bergantian, 'tapi sekarang sudah berbeda situasinya. Karna akuuu____.
Yah ini yg Zayden tunggu. " Ucapkan bahwa kau mencintaiku Emberly". Zayden berharap dengan sangat.
' Aku ____, hanya menyerahkan semua ini pada Zayden".

Shitt, Zayden mengunpat dalam hati.
Ia kira Emberly akan terpancing, tapi baiklah. Sepertinya ego wanita itu sangat tinggi, lihat saja wajahnya berusaha yakin tertutup dengan raut kegelisahannya.
" Emberly ku sayang, sepertinya rencana ini akan terus berlanjut".




Thank you guys!!
Sampai bertemu di chp selanjutnya.
Tinggalan jejak😠

Emberly michaelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang