☆
☆
☆
If you reading my story,
Don't forger to Vote!!
🧟♀️👻Hari ini merupakan hari libur, dan hari ini juga hari ke2 Emberly tidak bersama Zayden.
Dari kemarin pun Zayden tidak pernah memberinya kabar, entahlah Emberly sedikit curiga, apa Suaminya sedang bersama Briana sehingga ia tidak menghubunginya, ataukah pekerjaanya yg super sibuk?. Ahh sudahlah, ia tidak boleh memikirkan Zayden."C'mon Berly, jangan berfikir aneh²".
Emberly beranjak dari kasur empuknya dan bergegas membersihkan diri.
Untuk mengawali aktivitas lainnya, Emberly membuat minuman lemon dan meminumnya hingga tandas.
Emberly kembali kekamarnya untuk mengganti baju Mandinya, tapi ide tiba² muncul dikepalanya. Ia melihat dirinya dipantulan cermin.
Ia kemudian mengambil Ponselnya dan mengarahkan ke arah cermin dan memotret dirinya.
Ia tidak menguload di sosial medianya, melainkan ia hanya menyimpannya di galeri, tak heran jika Ponselnya dipenuhi Potret² dirinya, ia senang akan hal itu, menurutnya itu akan menjadi kenangan yg bisa ia buka jika ia mau, jika di sosial media pasti banyak yg berkomentar, jika komentar positif Emberly pasti sangat senang. Tapi ada saja orang berkomentar negatif dan tentu itu akan membuat Emberly sedikit terluka.Setelah berlama lama dengan ponselnya, Emberly berjalan keruang ganti untuk menggunakan Pakaian.
__
•📍Bali * Denpasar*
Wanita cantik bernama Briana Lucifer, tengah duduk santai ditemani bodyguard yg setia menemaninya.
Tak lupa kacamata hitam yg bertengger dihidung mancungnya, membuat aura Wanita career pada dirinya mencuat berkali kali lipat.
" Where is he now?", Tanya Briana pada Bodyguardnya, dengan memiringkan kepalanya sedikit tanpa menatap wajah sang pengawal. " Dia telah dalam perjalanan, sekitar 10menit dia akan tiba disini", Kata Pengawalnya.Sekitar 10menitan lebih, orang yang ia nanti² akhirnya tiba juga. Ia lalu duduk tepat dihadapan wanita itu.
Briana lalu memerintahkan Pengawalnya untuk keluar, dengan mengangkat tangannya dan mengibasnya kebelakang."how are you Zay, don't you miss me?".
Yah, orang yang ada dihadapan Briana adalah Zayden.
" Never". Singkat Zayden,
Briana lalu terkekeh gemas dengan laki² itu. " Ouuh, Zay. Jika kau tidak rindu padaku, mengapa kau menginjakkan kakimu di kediamanku ini, huuh?", Zayden yang jengah memutar bola matanya malas.
" Langsung saja, aku ingin kau membantuku, Zayden berhenti sejenak. Kita berakting layaknya pasangan dihadapan Istriku sampai membuatnya cemburu dan menyatakan cintanya padaku, dan jika rencanaku berhasil maka apapun yang kau minta akan aku tepati".Mendengar itu Briana membuka kaca matanya kaget. Tapi ia berfikir sejenak, ia sedikit tertarik dengan tawaran Zayden.
" Well, imbalan apa yang akan aku dapat jika membantumu Zay?". Tanya briana tertarik.
" Kaden, yah Kau sangat tertarik bukan pada sahabatku itu. Aku bisa membantumu memilikinya".
" Okey, aku terima tawaranmu Zay"
" Deal?"
" yeah, Of course. Deal".
Briana menatap lurus kearah meja dan sesekali tersenyum senang, akhirnya ada cara untuk memiliki Kaden. Laki² itu sudah membuatnya terobsesi untuk memilikinya." Jangan senang dulu, karna jika kau tidak berhasil. Maka hayalanmu untuk Kaden, hanya sia²". Zaden memperingati,
" Kau tenang saja Zay, itu sangatlah mudah bagiku". Briana tersenyum kearah Zayden.__
Kembali lagi didalam Mension, Emberly tengah asyik menatap hasil tanamannya kemarin, meski ada beberapa bunganya yang layu.
" Mungkin harus disiram dengan air yang banyak" alibinya.
Emberly mengambil selang air dan menyiraminya telaten.
" Wah Nyonya, rajin sekali pagi² begini". Pak Arif yg melihat Emberly menyiram bunga, " Hehe, soalnya Bunganya pada layu Pak. Jadi Emberly siram", Ucapnya tersenyum cerah.Setelah selesai, ia berjalan masuk karna Mataharipun sudah sangat terik.
Ia berjalan kearah sofa dan menyalakan Televisi.
Sesekali ia tertawa dan menangis karna Drama Korea yg ia saksikan, yah Emberly sangat menyukai drakor. Tapi ia juga tidak terlalu mengikuti alur, karna biasanya ia hanya menonton di hari libur saja.Drrtt.... drttt....
Mendengar ponselnya berbunyi, Emberly bergegas mengangkatnya.
Yahh, ternaya bukan Zayden yg menelfonnya, melainkan Reline sahabatnya. " Iyah, Rel__".
Ternaya Reline menelfon dirinya untuk ke Mall berbelanja, karna bosan di Mension. Akhirnya Emberly mengiyakan ajakan Reline. " Okey, nanti kita ketemu di xxx". Emberly mengakhiri pembicaraan.
Ia mengganti pakaiannya dan tidak lupa memoles wajahnya dengan sedikit make up. Ia membolak balikkan dirinya di depan cermin, Baju yg ia gunakan sangat pas pada dirinya.Kurang lebih seperti ini!!
Setelah dirasa cukup, ia kemudia berjalan turun kerah pintu keluar.
Beery yg melihat Nyonyanya yg hendak meninggalkan Mension pun melapor pada Zayden, karna tadi dia tidak sengaja mendengar pembicaraan dari telefon Emberly. Cukup lama Tuannya mengangkat telfon darinya.
" Iyah Tuan, maaf jika saya mengganggu waktunya. Sesuai permintaan dari tuan, saya ingin melapor bahwa Nyonya sekarang sedang keluar untuk ke Mall bersama Temannya".Dari seberang, Zayden terdiam sebelum akhirnya bersuara. " Awasi terus pergerakannya".
" Baik Tuan". Ucap Berry.
Zayden membunuh telefon secara sepihak.
" Kau terlihat menikmati kepergianku Sweety". Ia menatap kaca mobil lurus.
Ia kira Emberly yg menghubunginya untuk bertanya kabar, tapi ternyata Laporan Berry yg membuatnya kesal.
Sepertinya ia harus segera meluncurkan aksinya, setelah kepulangannya besok ia akan melaksanakn rencanannya dengan Briana.☆
☆
☆
Bnyk typo sorry.
VOTE GUYS JGN LUPA🧟♀️
KAMU SEDANG MEMBACA
Emberly michaela
Любовные романыMau kah kau menjadi Suamiku?... -Emberly Michaela .......... Dengan senang hati Nona ! -Zayden Rafael .......... Don't plagiat plagiat club. 🐚🥀