░ PROLOGUE

862 72 3
                                    

— ★!

! ★ —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

! ★ —


Di sebuah taman kecil di belakang rumah klan ( l/n ), daun-daun musim gugur berguguran perlahan. Cahaya senja menerpa wajah seorang anak perempuan muda yang duduk di bawah pohon besar, memainkan helai rumput di antara jari-jarinya.

( y/n ), dengan pandangan kosong menatap ke kejauhan. Di usia yang masih muda, dia sudah harus menghadapi kenyataan pahit yang diwariskan dari klannya.

Energi kutukan dalam tubuhnya terasa seperti bom waktu—berdetak semakin keras setiap harinya.

"Aku ingin tahu, apakah aku akan tumbuh dewasa? Atau akankah aku berakhir seperti mereka?", gumamnya.

Sebuah teknik yang memberinya kemampuan luar biasa, tapi juga mendekatkan kematian lebih cepat daripada yang bisa dibayangkan. Dia bisa merasakan setiap denyut kutukan itu, semakin kuat setiap kali dia mencoba menahannya.

Di bawah pohon besar itu, suasana terasa begitu hening, seolah seluruh dunia berhenti sejenak untuk mendengarkan bisikan batinnya. Kekuatan yang seharusnya menjadi berkah bagi klannya ternyata menjadi malapetaka yang menggerogoti hidup mereka, satu per satu.

Gadis bersurai ( h/c ) itu berdiri dari bawah pohon setelah mengambil sedikit waktu untuk merenung dan beristirahat. Ia kembali memandangi orang-orangan sawah didepannya.

Satu kali kesalahan maka nyawanya yang akan menjadi taruhan, bahkan teknik kutukannya menuntutnya untuk menjadi sempurna.

Ia terus berlatih setiap hari untuk membuat tubuhnya mampu menahan teknik kutukan ini karena pada dasarnya tanpa ia mintapun kutukan ini akan terus berkembang. Mau bagaimanapun ia akan tetap bertahan—ia harus bertahan.

Takdir. Ia akan menghindari takdir ini bagaimanapun caranya.

"Nona ( y/n ) saatnya makan siang," seseorang memanggilnya dari dalam rumah sebelum ia dapat kembali memukul orang-orang sawah itu.

Tapi setelah makan siang.

Bbakpaww signing out ᝰ.ᐟ

𝑻𝒂𝒌𝒅𝒊𝒓 - JJK X READERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang