𝗧𝗔𝗞𝗗𝗜𝗥
𝜗𝜚 Untungnya, bumi masih berputar
Untungnya, ku tak ingin menyerah
Untungnya, ku bisa rasa
Hal-hal baik yang datangnya belakangan.
ᯤ October 12, 2024.
▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
! ★ —
Gojo Satoru berdiri santai di samping ( y/n ), keduanya tengah menunggu giliran untuk mengurus administrasi.
Sebenarnya tidak ada orang didepan mereka untuk mengantri namun entah kenapa ada sesuatu yang menghentikan ( y/n ) untuk menggeser pintu masuk lebih lebar.
Di depan mereka, duduklah Masamichi Yaga, seorang pria berwajah serius dengan aura mengintimidasi yang kuat sedang mengurus beberapa dokumen diatas mejanya.
Gojo, dengan senyum santainya, menghela napas panjang. "Yah, tidak menyangka kita akhirnya sampai sini, ya? Aku merasa sebentar lagi aku bakal jadi legenda di sekolah ini, nggak sih?"
( y/n ) meliriknya sekilas, "Egomu selalu menguasai dirimu, Satoru. Kita bahkan belum ketemu siapa pun selain orang di administrasi."
Gojo hanya terkekeh. "Oh, ayolah, aku yakin akulah akan jadi yang terbaik di sini," katanya sambil mengintip dari sela-sela pintu ke arah pria di depan meja. "Tapi ngomong-ngomong, itu kayaknya guru kita, kan?"
Masamichi Yaga, yang menyadari obrolan mereka, menegakkan punggungnya.
Mereka ketahuan.
Yaga dengan sekejab langsung membanting pintu tersebut, berdiri tegak didepan mereka.
Wajahnya tetap datar, "Kalian yang baru diterima, Gojo Satoru dan ( l/n ) ( y/n ), ya?" tanyanya sambil mengangkat kertas di tangannya.
Bulu kuduk ( y/n ) saat melihat aura Pak Yaga dengan tatapan tajam seperti sedang menusuk roh dalam tubuhnya.
( y/n ) mengangguk. "Iya, itu kami," jawabnya dengan suara tenang.
Gojo tersenyum cerah, meski tetap terdengar main-main. "Jadi, Anda yang bakal jadi guru kita? Kayaknya keren kalau kita dapat guru seperti Anda," ucapnya tanpa segan.
Gadis disebelahnya hanya memutar bola matanya, mendengus pelan sambil memainkan beberapa helai rambutnya.
Yaga tidak tergoda dengan komentar Gojo, "Sekarang kalian harus mengurus administrasi dulu. Ini formulir yang perlu kalian isi," katanya sambil menyerahkan beberapa kertas kepada mereka berdua.
Keduanya diberi sinyal untuk masuk ke dalam ruangan. Mereka sempat bertukar pandangan lalu masuk bersama. Dua remaja ini duduk di sebuah kursi yang sudah disediakan.
Mereka pun segera mulai mengisi formulir itu. Suara bolpoin yang menggores kertas menjadi satu-satunya suara yang terdengar di dalam ruangan. Sesekali, ( y/n ) melirik ke arah Yaga lalu kembali pada formulirnya.