░ O8

993 116 32
                                        

"𝒀𝒐𝒖 𝒔𝒂𝒊𝒅 𝒕𝒉𝒊𝒔 𝒊𝒔𝒏'𝒕 𝒈𝒐𝒐𝒅𝒃𝒚𝒆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"𝒀𝒐𝒖 𝒔𝒂𝒊𝒅 𝒕𝒉𝒊𝒔 𝒊𝒔𝒏'𝒕 𝒈𝒐𝒐𝒅𝒃𝒚𝒆. 𝑺𝒐, 𝑰 𝒄𝒉𝒐𝒐𝒔𝒆 𝒕𝒐 𝒃𝒆𝒍𝒊𝒆𝒗𝒆 𝒚𝒐𝒖, 𝒆𝒗𝒆𝒏 𝒊𝒇 𝒕𝒉𝒆 𝒘𝒐𝒓𝒍𝒅 𝒇𝒂𝒍𝒍𝒔 𝒂𝒑𝒂𝒓𝒕."

────୨ৎ────

"maaf, ini kelalaianku," Geto menundukkan kepalanya penuh akan penyesalan.

"Benarkah? Ini bukan kelalaian yang serius, kan?" Gojo membalas dengan pertanyaan, menganggap ini bukan apa-apa.

"Aku tidak mempertimbangkan pentingnya Kuroi bagi musuh," jawab Geto.

( y/n ) menatap pemuda bersurai hitam disebelahnya dengan wajah samar-samar khawatir, sesekali menepuk tangannya pelan mencoba untuk membawa kekhawatirannya hadir.

"Mungkin selanjutnya mereka akan mengajukan permintaan pertukaran sandera, menukar Amanai dengan Kuroi atau meminta kita membunuh Amanai dengan ancaman agar membunuh Kuroi.

Namun kita memiliki Amanai, jadi kita lebih diuntungkan. Asalkan mereka mengajukan lokasi pertukaran, kita pasti akan punya cara. Kita akan langsung membawa Amanai ke sekolah," Gojo menoleh kearah ( y/n ), "( y/n ), minta Shoko mencari orang untuk menggantikannya."

"Tunggu sebentar!" Amanai beranjak dari kursinya. Sekarang, ia tengah berdiri dibelakang sebuah pagar tinggi yang menguncinya dibelakang, "aku juga ingin pergi ke lokasi pertukaran. Soalnya aku belum mempercayai kalian!"

"Hah? Disaat seperti ini kamu masih saja—"

"Meski kalian berhasil menolongnya, jika dia belum kembali sebelum penggabungan ku dengan Master Tengen.. padahal.." Amanai memegang rok nya dengan kuat sambil menahan tangisannya, "padahal aku belum berpamitan dengannya.."

Gojo terdiam sejenak. Ia berniat untuk bertukar pandang dengan sahabat kecilnya namun ia melihat gadis itu menatap dengan wajah campur aduk, seakan-akan mencoba menyamarkan wajah simpatinya.

Akhirnya tanpa basa basi ia melangkah maju, "penculiknya pasti akan segera menghubungi kita. Kalau mereka lebih cerdas dari dugaanku, kalau dengan membawamu bisa mengurangi peluang keselamatan Kuroi," Gojo membukakan gerbang itu dan menatap Amanai dengan tajam, "kami akan meninggalkanmu."

Amanai dengan segera mengusap air matanya, pandangannya mulai serius, "baiklah. Begitu saja."

Tatapan Gojo masih tajam bak pisau, "sebaliknya, jika kamu takut dan ingin pulang di tengah jalan, kami tidak akan menghalangimu. Persiapkan dirimu."

────୨ৎ────

Gojo dan Amanai bergaya bagaikan model di tepi lautan sembari air laut menyapu kaki mereka. Matahari sangat terik namun cukup untuk tidak membakar kulit.

𝑻𝒂𝒌𝒅𝒊𝒓 - JJK X READERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang