𝗧𝗔𝗞𝗗𝗜𝗥
𝜗𝜚 Untungnya, bumi masih berputar
Untungnya, ku tak ingin menyerah
Untungnya, ku bisa rasa
Hal-hal baik yang datangnya belakangan.
ᯤ October 12, 2024.
▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
────୨ৎ────
Hari hujan, jalanan basah. Rintik hujan terdengar seperti musik tenang yang melelapkan.
"Tempat itu awalnya kediaman presdir perusahaan yang menjalankan restoran barbeque di kota. Namun pada bulan Juni tahun lalu, diakibatkan penyakit sapi gila, toko ini mengalami kerugian serius. Presdir yang terlilit hutang besar bunuh diri sekeluarganya. Sejak itu, kediaman presdir menjadi tempat gaib yang telah dikenal luas. Siswa SMA lokal, mahasiswa luar kota, ataupun pekerja lepas, datang kembali untuk menguji nyali. Satu per satu dari mereka menghilang setelahnya."
Didalam mobil, laptop yang menayangkan sebuah video dimatikan oleh seorang gadis bernama Utahime. "Mungkin akibat cepatnya penyebaran berita sehingga kerusakannya kian meluas."
"Lagipula, rumor tentang tempat gaib memang cepat tersebarnya," Mei Mei membuka , "terlebih lagu, kemajuan internet membuat penyebaran berita makin cepat."
( y/n ) yang sedari tadi berselonjor dikursinya, "merepotkan juga." Mei Mei mengangguk setuju dengan perkataannya.
"Karena itu, penyihir jujutsu juga semakin banyak kerjaan," sambung gadis bersurai biru muda itu.
"Kau suka, kan?" tanya ( y/n ) melirik kearah Mei Mei yang mendapatkan kekehan dari gadis itu, "imbalannya? Tentu saja."
"Selain itu, masih ada tiga siswa SD yang diserang dalam perjalanan pulang Beserta anggota keluarga, polisi, lalu rekan kerjanya. Mungkin mereka menuju ke bungalow untuk mencari orang hilang hingga terbunuh karena itu. Kita harus segera memberantasnya," jelas Utahime yang mendapatkan anggukan dari kedua orang yang duduk dibelakangnya.
Mei Mei menutup ponselnya, "markas jujutsu juga beranggapan begitu, makanya aku diminta datang menyelidiki. Mereka bahkan menawarkan hadiah besar."
Gadis bersurai ( h/c ) dan melipat kedua tangannya didepan dadanya dengan wajah lelah, "dan aku diminta ikut juga?"
"Ya. Mereka membayarku lebih jika aku berhasil membujukmu untuk ikut."
"Yang benar saja?"
"Kamu memeras orang lagi?" Sambung Utahime.
"Jangan asal tuduh begitu kalian berdua. Lebih tepat jika dibilang negosiasi," balas Mei Mei yang masih mendapatkan tatapan skeptis dari kedua gadis disebelahnya.
Beberapa saat diperjalanan, mereka melewati sebuah papan peringatan "dilarang masuk."
────୨ৎ────
Utahime, Mei Mei dan ( y/n ) berjalan keluar dari mobil dan membuka payung mereka masing-masing. Saat ( y/n ) membuka payungnya, ternyata terdapat motif menggemaskan dipayungnya tersebut.
Berbeda dengan payung Mei Mei yang hitam pekat dan payung Utahime yang bening, justru payung gadis ini sangat nyentrik sampai gadis bersurai ungu itu sampai keheranan melihatnya.