Chapter 18

5.3K 456 88
                                    

                      ________________________
                        Selamat membaca🌷
                      ________________________

Andrea sudah kembali melakukan tugasnya sebagai bodyguard .

Ia menjadi pendiam kepada yang lain, tak terkecuali Bayu dan Abian, jika di tanya apakah Andrea sudah tidak marah dengan Jeffrey? Jawabannya masih, Andrea masih sangat marah kepada Jeffrey, bahkan ia jarang dan sebisa mungkin menghindari Jeffrey .

Lalu apakah Andrea sudah mengikhlaskan kepergian bayinya? Jawabannya belum, ya walaupun sikap Andrea seperti sudah ikhlas tapi percayalah , setiap malam Andrea akan menangis mengingat itu,ia memang terlihat kuat dan baik-baik saja karna tertutupi sikap konyolnya, tapi sebenarnya Andrea rapuh bila ia sedang sendirian .

Andrea bertugas menjemput cia pulang sekolah hari ini, di sepanjang perjalanan ia hanya fokus mengemudi.

"Ayo ke pantai" ajak cia sambil menatap Andrea .

"Apakah tuan tidak akan marah nona anda tidak langsung pulang?".

"Ga akan! Kita ke pantai yang Deket sini aja".

"Baik nona".

Kemudian Andrea membelokkan mobilnya ke jalan menuju pantai di ikuti satu mobil di belakangnya .

Andrea memencet earphone di telinganya untuk mengabari rekannya bahwa ia akan ke pantai .

Beberapa menit mereka sampai di pantai, Andrea keluar dari mobil lalu membukakan pintu mobil untuk cia .

"Silahkan nona".

Cia keluar dari mobil, Andrea menutup kembali pintu mobil.

"Ayo ikut gw" cia menarik tangan Andrea menuju pantai di ikuti bodyguard yang lainnya, cia memerintahkan mereka jaga jarak dengannya dan Andrea .

Andrea duduk di samping cia yang sedang menetap pantai, suasana pantai yang lumayan sepi karna tidak ada pengunjung dan suasana yang sudah sore.

" Lo hamil anak Daddy gw?" Tanya cia, ia mengalihkan tatapannya ke arah Andrea yang melamun.

"Untuk apa nona bertanya seperti itu? Lagipula dia sudah tiada".

"Maaf untuk perilaku Daddy".

"Entahlah nona, rasanya saya enggan memaafkan dia,rasanya sangat sakit sekali".

"Gw akan bujuk Daddy buat tanggung jawab".

"Tidak perlu nona, lagipula saya hanya mainan Daddy kamu saja, jika bukan karna kontrak kerja, saya mungkin sudah pergi dari mansion, saya tidak ingin jatuh terlalu dalam".

Cia menatap Andrea sendu, entah apa yang akan terjadi jika Andrea tau tentang rencana Daddy nya .

"Boleh saya bertanya nona".

"Hem" cia mengangguk .

"Apa nona kenal dengan perempuan di restoran waktu itu".

"Iya, kenal bahkan gw benci sama dia".

"Kenapa nona membencinya?".

"Di wanita masa lalu Daddy, dia yang merenggut kebahagiaan keluarga gw, dia yang membuat Daddy tidak pernah mencintai mommy  bahkan sampai mommy tiada".

"Apakah dia anak SMA itu?".

"Iya! gw benci banget sama dia, dia selalu merebut kebahagiaan orang!".

"Apa tuan masih mencintainya nona?".

"Mungkin sampai mati pun Daddy akan selalu mencintainya, dia segalanya bagi Daddy melebihi anak dan istrinya".

Deg

Mr. Stewart and His bodyguard Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang