ch4

209 34 7
                                    

AUTHOR'S NOTE:

Gw mau kasih tau aja sih~

Kalo misalnya ada ch yang ke up, terus di awal judul ch ada huruf d, (contoh; d ch4), itu artinya chapternya belum selesai, trus ngga sengaja ke up.

Jadi kalo ada ch yg ke up terus gw tarik lagi ya kalian udah tau lah ya kenapa :v

(Ini juga berlaku ke semua book gw sih, soalnya udah berapa kali kejadian (╥ω╥')  )

Dah itu doang

Enjoy~~~







~•~•~

POV Ice

Halo, namaku Ice, Boboiboy Ice.
Aku adalah anak kelima dari tujuh bersaudara. Sebagai anak kelima, aku tentu memiliki empat kakak dan dua adik.

Ketiga kakak tertuaku adalah kembar. Kak Hali adalah yang tertua dari kembar tiga. Dia sering terlihat cuek, tapi aku tahu dia sangat peduli dengan kami. Selalu ada perhatian dalam setiap tindakannya, meski kadang sulit untuk melihatnya.

Kak Upan si kakak kedua, dia adalah sumber keceriaan di rumah. Senyum dan tawanya mampu membuat suasana selalu menjadi lebih cerah dan berwarna.

Kak Gem, yang paling muda dari ketiganya, juga adalah yang paling dewasa, dia selalu ada untuk memberi nasihat dan dukungan, sudah seperti sosok orang tua bagi kami.

Terakhir ada Kak Blaze, kakak keempatku yang sifatnya sangat berbeda dari ketiga kakak tertua. Dia lebih tua dua tahun dariku, dan sejujurnya, aku tidak menyukai Blaze.

~•~•~

"Hoammm... pagi... Kak—eh? Kak Ice!?"
Thorn turun ke dapur, sudah rapi dan bersih namun masih mengantuk mengingat mereka masih kelelahan akibat misi kemarin. Ia terkejut melihat orang yang di dapur bukanlah Kak Blaze, tapi kakak birunya, Ice.

Ice yang melihat adiknya sudah turun menyambutnya dengan senyuman hangat.

"Pagi, Thornie~ Solar mana?"

"Lagi siap-siap, bentar lagi turun kok!"

Ice mengangguk, kembali memfokuskan dirinya pada nasi goreng yang sementara ia masak. Aroma harum mulai memenuhi ruangan itu.

"Bentar ya, Sarapannya udah mau jadi.. Thorn boleh tolongin siapin piring?"

"Oke Kak!!" Thorn mengangguk semangat, berlari mengambil alat makan yang diperlukan. Tak lama kemudian, langkah lain terdengar dari tangga.

"Pagi kak.. " Kali ini Solar muncul, sudah rapi dan bersih. Ia langsung duduk di meja makan, matanya terfokus pada gawainya.

"Pagi, Sol" Balas Ice, yang sepertinya membuat Solar sedikit terkejut. "Eh? Kak Ice?"

"Kak! Ini piringnya!" Thorn datang membawa empat piring dan sendok, dan menatanya di meja dengan rapi, sebelum menyadari seseorang yang tidak ada dari tadi.

"Kak? Kak Blaze mana? Nggak sarapan?" Tanya Thorn

"Iya, kak. Biasanya kak Blaze yang bikin sarapan, kok kali ini kak Ice?" Sambung Solar

Big Brother BlazeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang