Chapter 1

317 75 5
                                    

Hello! Surabaya

•••

Pagi ini, matahari surabaya bersinar sangat terang. Hawa hangat dingin itu merambat masuk pada jendela kamar seorang gadis yang masih tertidur lelap dibalik selimut berwarna biru. Burung merpati yang singgah di dahan pohon di dekat jendela dan berkicau pun tidak mampu membangunkan si gadis tersebut.

Alarm yang terletak diatas nakas itu berbunyi sangat kencang, membuat gadis itu mengerjapkan mata nya dan menatap langit-langit kamar nya yang berwarna biru pastel. Tangannya meraih alarm yang terletak diatas nakas lalu mematikannya, ia membangunkan badannya dari kasur dan meregangkan otot setelah bangun tidur.

Drrt
Drrt
Drrt

Gadis itu hendak beranjak dari kasur namun ponselnya tiba-tiba berdering, pemilik ponsel itu menerima panggilan tersebut.

{ Call On : Eunike }

Hallo

Hallo, Fab. Lo baru bangun?

Hm, kenapa?

Gue mau minjem buku yang lo kasih tau sama gue kemarin

Yaudah, nanti gue bawakan ke kampus

Oke, maaf ya ganggu lo pagi-pagi gini

Iya, santai aja kali

Tut
Panggilan pun berakhir. Ponsel itu diletakkan kembali di atas nakas, gadis itu langsung berjalan menuju kamar mandi karena hari ini ia akan berangkat ke kampus sebagai mahasiswa pada umumnya.

•••

Seorang wanita tengah sibuk menyiapkan sarapan diatas meja makan, menyantap teh hangat dipagi hari sembari membaca buku adalah hal yang sedang dilakukan oleh papa Fabiola.

Indahnya suara pepohonan dan rumputan yang diterpa angin. Dua anak gadis berjalan menuruni anak tangga satu persatu menuju ruang makan yang tak jauh dari letak tangga tersebut.

"Selamat pagi, papa dan ibu" Ucap Fabiola sambil tersenyum.

"Selamat pagi, anak-anakku" Sahut papa.

"Papa, ibu. Vira langsung berangkat aja, soalnya hari ini ada meeting pagi di kantor" Ucap Vira sambil mencium tangan kedua orang tuanya.

"Iya, Hati-hati" Sahut papa dan ibu secara bersamaan.

"Iya, assalamu'alaikum" Ucap Vira langsung berjalan meninggalkan ruang makan.

Ruang makan itu, menjadi hening setelah kepergian Vira. Fabiola melahap nasi goreng buatan sang ibu yang dari dulu rasa nya tidak pernah berubah dan selalu enak, sang papa menatap kearah anak gadisnya yang makan dengan tenang tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

"Fab, gimana kuliah kamu?" Tanya papa untuk memecah keheningan di pagi ini.

"Alhamdulillah lancar kok, pa" Sahut Fabiola.

"Kamu potong rambut lagi?" Tanya sang ibu saat melihat rambut Fabiola yang beberapa hari lalu masih panjang namun hari ini sudah pendek sebahu.

"Iya, kemarin. Aku gak suka rambut panjang, panas tau bu" Sahut Fabiola membuat sang ibu menggeleng heran.

"Terserah kamu aja, Fab. Cepat habiskan sarapan kamu nanti telat loh" Ucap sang ibu yang langsung beranjak menuju dapur.

"Siap, ibu sayang" Sahut Fabiola.

Setelah menghabiskan sarapannya, Fabiola berpamitan dengan mencium kedua tangan orang tuanya. Ia berjalan meninggalkan ruang makan menuju pintu utama rumah tempat ia tinggal, "Pasti macet, nih".

Hari ini, Fabiola membawa mobil yang baru saja dibelikan oleh sang papa karena ia memenangkan pertandingan basket beberapa hari lalu. Biasanya, ia selalu mengendarai motor Vespa untuk berangkat ke kampus agar terhindar dari macet namun untuk kali ini ia akan berangkat menggunakan mobil.

"Pagi, pak Jajang" Sapa Fabiola pada pak Jajang yang sedang merapikan rumput-rumputan di halaman rumah.

"Pagi, non. Mau berangkat ke kampus toh?" Tanya pak Jajang.

"Iya, pak" Sahut Fabiola.

"Hati-hati, non" Ucap pak Jajang sambil tersenyum ke arah Fabiola.

"Siap, Pak" Sahut Fabiola.

Fabiola membuka pintu mobil itu lalu ia masuk dan duduk di tempat pengemudi, ia memasang seat belt untuk menahan tubuh pengemudi agar tidak terlempar atau bergerak secara mendadak saat terjadi kecelakaan.

Fabiola memutar kunci mobil ke posisi ON, kemudian ia putar sebentar ke posisi START agar mesin menyala. Terus putar lagi hingga mesin menyala, setelah mesin mobil menyala. Fabiola langsung menjalankan mobilnya menuju gerbang, dari kejauhan pak satpam sudah membukakan gerbang agar mobil sang majikan dapat keluar dari pekarangan rumah.

Cewek Tomboy Vs Cowok PopulerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang