Chapter 7

187 68 10
                                    

Pagi ini, Fabiola dan Vira sarapan berdua di meja makan. Mereka sarapan dengan tenang tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, "Non, ini kopi nya".

"Terima kasih, Bi" Ucap Fabiola.

"Sama-sama, Non" Sahut Bibi Asni tersenyum.

"Fab, dikurangin minum kopi" Ucap Vira.

"Aku minum kopi gak tiap menit, tapi kalo aku ngantuk doang" Sahut Fabiola.

"Sehari cuma boleh 2 kali, ya" Ucap Vira.

"Iya, kak" Sahut Fabiola.

Fabiola sudah menyelesaikan sarapannya lebih dulu, ia beranjak dari kursi lalu memasang tas nya di pundak kanan.

"Bentar, dulu" Ucap Vira menahan tangan Fabiola.

"Kenapa?" Tanya Fabiola.

"Mobil baru dibeliin papa kok lecet" Ucap Vira.

"Habis di tabrak sama orang" Sahut Fabiola.

"Dia tanggung jawab gak?" Tanya Vira.

"Udah kok, hari ini mobilnya mau di bawa ke bengkel" Sahut Fabiola.

"Yaudah, kamu hati-hati berangkatnya" Ucap Vira.

"Iya, aku berangkat dulu" Sahut Fabiola.

Fabiola berjalan meninggalkan ruang makan setelah berpamitan pada sang kakak. Mulai hari ini, ia akan terus memakai mobil untuk berangkat ke kampus sebagai tanda menghargai pemberian dari sang papa.

•••

Setelah selesai sarapan Khalifah langsung berangkat ke kampus, namun ia harus menjemput Yolanda terlebih dulu. Mereka berdua belum terlalu lama menjalin hubungan hanya 5 bulan, Khalifah memang di kenal sebagai cowok populer di kampus Unesa.

Selain berprestasi ia juga selalu memenangkan pertandingan badminton, bahkan ia sudah mendapatkan banyak sertifikat dan Piala.

***
Mobilnya berhenti tepat di depan pagar rumah Yolanda, gadis cantik yang memakai cardigan ungu disertai rok pendek itu berjalan menghampiri mobil sang kekasih sembari membawa buku di tangan kanannya.

Khalifah membuka kaca jendela mobilnya, "Pagi, cantik".

"Pagi, sayangku" Ucap Yolanda Tersenyum.

Yolanda menarik handle pintu mobil, lalu ia masuk dan duduk di kursi penumpang depan. Setelah Yolanda sudah masuk ke dalam mobilnya, Khalifah langsung menyalakan mesin mobilnya dan menjalankannya.

Selama perjalanan, Yolanda terus-terusan membahas barang-barang branded hingga skincarenya.

"Sayang, tas nya bagus kan?" Tanya Yolanda sambil memperlihatkan foto tas di ponselnya.

"Iya, bagus" Sahut Khalifah.

"Aku mau" Ucap Yolanda.

"Nanti aku beliin" Sahut Khalifah.

"Yey, Terima kasih sayang" Ucap Yolanda tersenyum.

"Sama-sama, sayang" Sahut Khalifah.

Khalifah tidak pernah pelit soal uang, ia akan membelikan apapun yang diminta oleh Yolanda bahkan harga yang mencapai miliaran pun akan tetap ia belikan.

Yolanda memang gadis manja dan selalu menginginkan kehidupan yang mewah, setelah kepergian ayahnya Yolanda selalu meminta banyak sesuatu pada sang bunda namun tidak pernah di turuti karena keuangan kantor milik sang ayah sudah semakin menurun kemungkinan akan bangkrut.

Bundanya tidak terlalu pandai dalam mengurus perusahaan, karena selama ini ayahnya yang menjalankan perusahaan tersebut dengan baik. Saat perusahaan itu beralih ke tangan sang bunda, semuanya menjadi berantakan bahkan perusahaan mereka pernah dibatalkan untuk bekerjasama karena kesalahan bundanya.

Cewek Tomboy Vs Cowok PopulerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang