Chapter 24

375 74 33
                                    

Pagi hari, Khalifah meletakkan sepedanya di dekat garasi rumah Fabiola. Ia berjalan ke depan rumah, lalu menengadah ke atas menatap balkon kamar Fabiola. Cewek yang hendak ia teriakin justru sudah berdiri di balkon itu sembari menatapnya.

"SELAMAT PAGI, CANTIK" Ucap Khalifah berteriak sambil melambaikan tangan.

"PAGI, KHALIFAH YANG BAWEL" Sahut Fabiola berteriak.

"SINI TURUN" Ucap Khalifah yang mendapatkan ancungan jempol dari Fabiola.

Khalifah berjalan ke teras rumah Fabiola, pintu rumah itu terbuka menampakkan seorang cewek menggunakan jersey berwarna abu-hitam dan sepatu lari tak lupa juga kacamata serta earphone nya.

"Ayo" Ucap Fabiola.

"Yaudah, ayo" Sahut Khalifah.

•••

Mereka berdua berlari di sepanjang jalanan kota surabaya yang sangat ramai di pagi ini, Fabiola yang tak luput dari pandangan Khalifah. Ia tak berhenti tersenyum saat menatap cewek yang tengah berlari di sampingnya.

"Gue kaya mimpi lari bareng bidadari" Celetuk Khalifah.

"Mending lo diem, ucapan lo hoax semua" Ucap Fabiola.

"Hoax darimana nya coba" Sahut Khalifah.

"Gak ada buktinya, gue gak suka cowok ngomong doang tapi buktinya gak ada" Ucap Fabiola.

"Oh, lo mau buktinya. Ntar tunggu aja gue pasti ngasih buktinya sama lo" Sahut Khalifah.

"Yaudah, terserah lo aja. Gue gak mau megang omongan manis lo" Ucap Fabiola.

"Yaudah, gue aja yang megang" Sahut Khalifah.

"Terserah deh" Ucap Fabiola.

***
Khalifah dan Fabiola berjalan di trotoar yang sejajar dengan jalan raya namun lebih tinggi, Khalifah mengajak Fabiola duduk di sebuah bangku panjang.

"Panas, ya" Ucap Khalifah mengusap peluh yang membasahi kening Fabiola.

"Lumayan" Sahut Fabiola.

"Gue kuncirin mau gak?" Tanya Khalifah.

"Gak usah, gue bisa sendiri" Ucap Fabiola.

"Nurut sehari aja sama gue bisa gak sih" Sahut Khalifah.

"Yaudah, nih kuncirin" Ucap Fabiola memberikan ikat rambut pada Khalifah.

"Tumben banget langsung pasrah" Sahut Khalifah sambil menguncir rambut Fabiola.

"Males debat sama cowok bawel kaya lo" Ucap Fabiola.

"Lo lebih bawel ya" Sahut Khalifah menyentuh hidung mancung Fabiola.

"Apasih" Ucap Fabiola tersenyum.

"Nah kalo senyum gitu kan cantik, jangan judes mulu muka nya" Sahut Khalifah.

"Makin gila nih orang, udah ayo lanjut jalan" Ucap Fabiola.

"Gue fotoin dulu, lo kece banget nih pakai kacamata" Sahut Khalifah.

"Yaudah, boleh" Ucap Fabiola.

Khalifah memotret Fabiola berdiri di trotoar jalan, ia memperlihatkan hasil Potretannya pada Fabiola.

"Gimana?" Tanya Khalifah.

"Bagus kok" Ucap Fabiola.

"Nanti gue kirim" Sahut Khalifah.

"Iya, asalkan jangan di santet aja" Ucap Fabiola.

"Gak, paling gue jadikan lockscreen" Sahut Khalifah.

"Kocak lo, gue bukan pacar lo" Ucap Fabiola memukul lengan Khalifah.

"Ya, gak apa-apa. Siapa tau nanti beneran jadi calon istri" Sahut Khalifah.

"Capek ngeladenin pasien RSJ lepas" Ucap Fabiola langsung berlari menghindari Khalifah.

"Wahh, ngatain gue pasien RSJ ya" Sahut Khalifah berlari mengejar Fabiola.

"Lo kan emang gila" Ucap Fabiola tertawa.

"Terserah deh, mau lo katain apa" Sahut Khalifah merangkul pundak Fabiola.

"Nyerah, ya" Ucap Fabiola tertawa.

"Iya, gue nyerah" Sahut Khalifah.

"Ayo, lanjut lari" Ucap Fabiola.

"Ayo" Sahut Khalifah.

Mereka lanjut berlari di pinggir jalan, disana juga ramai sekali orang yang berlari pagi untuk mencari peluh. Tak hanya mereka berdua tetapi juga banyak orang dan ada juga yang berpasangan.

Cewek Tomboy Vs Cowok PopulerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang