Suasana mewah kali ini menghiasi sudut mata para tamu undangan, pernikahan Mile dan Apo dilaksanakan pagi hari di altar gereja, Mile mengikatkan janji sucinya melalui cincin pada Apo, dan juga mengikrarkan sumpah pernikahan yang disaksikan oleh kerabat dan keluarganya. Hal itu mengundang haru biru para keluarga tak terkecuali Bible, ia tak percaya sepupu kecilnya dan sahabatnya itu akhirnya sudah menjadi keluarga yang bahagia.
"langgeng selalu ya buat kalian, doaku pada tuhan tidak akan pernah putus untuk kalian, semoga selalu diberkati.. Mile jangan sakiti Apo yaa.." ucap Bible dikala sudah selesai acara. Keduanyapun menebar senyum pada Bible dan langsung memeluk pria mungil itu sambil berderai airmata.
Jes juga langsung memeluk Mile dan Apo sedangkan, Bas, Job, Jet dan Mio masih ada di belakang menunggu giliran memberi kado dan mengucapkan selamat kepada kedua mempelai."Mile dan Apo selamat ya atas pernikahan kalian, aku turut senang, semoga tuhan selalu memberkati kalian dan hidup rukun..oh iya semoga segera dapat momongan yaa" ucapan selamat itu dilontarkan Bas yang mewakilakan Job dan Jet. Mile dan Apo tersipu malu saat kata kata momongan dilontarkan oleh Bas kerena memang sebenarnya mereka sudah memiliki plan setelah menikah untuk program hamil karena Apo merasa bahwa anak-anak akan membawa kebahagiaan dan rezeki bagi mereka.
Setelah itu giliran Mio, ia membawa kotak lego yang kemarin dibeli dengan Jes. Apo bingung melihat apa yang dibawa Mio karena kotak itu lumayan besar.
"apa ini? kamu kok repot-repot sihh" ucap Apo sambil sedikit menunduk menyamakan tinggi badan Mio.
"maaf ya Mas kalo kadonya nanti jelek, bingung mau beli apa soalnya kalian udah kaya banget, semua juga udah punya hehe..." ucapan Mio mengundang tawa Mile dan Apo.
"kamu kesini aja lo kita udah seneng banget io.. makasi ya kadonya" Mile pun memeluk Mio dan mengusap surai lembutnya.
"kado keduanya udah tak taruh di belakang ya Mas, gede soalnya ga bisa bawanya hehe" ucapan Mio sembari meninggalkan mereka berdua karena memang sudah banyak tamu yang antri untuk berjabat tangan dengan pengantin.
Kado kedua itu adalah lukisan potret MileApo.Acara pernikahan tersebut semakin malam semakin meriah, tak kala tamu kolega Mile juga semakin banyak, keenam orang tersebut sudah lelah menikmati acara pernikahan MileApo ini, mereka berencana untuk pulang karena melihat Mio dan Jet yang besok juga harus sekolah.
Mile dan Apo sedih sebenarnya karena mereka harus cepat pulang, tapi mau bagaimana lagi, akhirnya mereka saling berpelukan dan berpamitan."MIOOOO" tiba tiba ada seseorang memanggil dari dekat meja.
"EH BUMPPP.." Mio mengenali suara itu, ya Bump teman SMP nya dulu yang dirumorkan pernah menjalin asmara dengan Mio. Orang tua Bump adalah salah satu kolega dari Mile.
"kamu gimana kabarnya? masih suka lukis ga?" tanya Bump exited
"baik Bump, selalu suka dan akan tetap suka, kamu gimana kabarnya? enak banget sekarang di jepang" jawab Mio sambil menyenggol lengan Bump, Bump dan Mio asik bicara dan bertukar cerita, tetapi disisi lain Jet memperhatikan mereka berdua, menunggu Mio memperkenalkan dirinya pada Bump dengan wajah malas dan cemburu.
"ehemm.." Jet berdehem
"oh iya Bump kenalin, ini pacarku hehe, kamu masih inget kan?" jawab Mio memperkenalkan kekasih tingginya itu.
"ehh tunggu.. ini Mas Jet itu bukan?" Bump terkejut tapi Jet bingung bagaimana bisa dia mengenal dirinya, sedangkan Jet saja tidak tahu siapa Bump.
"emm, kita saling kenal?" Jet bingung sambil menggaruk tengkuk lehernya yang sebenarnya tidak gatal.
"ngga Mas, cuma Mio dulu sering cerita tentang Mas Jet.. makanya aku tahu" ucap Bump
"ih udah ah Bump, jangan cerita, malu tauu.." Mio dan Bump punya rahasia apa, apa yang mereka bicarakan tentang Jet.

KAMU SEDANG MEMBACA
ELEGI | Jetmio
FanfictionMakasi ya mas, udah ada di sisa hidupku, makasi udah jadi warna yang menorehkan keindahan pada kanvas putih kosong ini, semoga di semesta selanjutnya aku masih menjadi kanvas putih yang siap kau beri warna kembali ~ Mio Athen