happier

37 10 0
                                    


Kelamnya malam kini yang dirasa Mio semakin hari semakin pudar semenjak insiden Jet yang mengutarakan seluruh isi hatinya, hari-harinya kini selalu ditemani Jet, hingga berangkat sekolah yang tiap hari selalu Mas Jes antar kini sudah berpindah tanggung jawab pada blacky dan Jet. Mas Bible tak pernah masalah jika Jet setiap hari selalu mengunjungi Mio, tak hanya itu Bible juga merasa diuntungkan karena Jet selalu membantunya untuk membuat banyak pesanan cookiesnya. Hari ini hari Minggu sekolah sudah pasti libur, Mio dan Jet sudah membuat rencana untuk jalan-jalan mungkin hanya mengitari pantai di dekat komplek rumah mereka. 

"jangan cape-cape ya io, jangan jauh-jauh juga, nanti sebelum gelap udah harus dirumah lo" pesan kakak pada adiknya itu.

"yaelah Mas, berangkat aja belum udah disuruh pulang" Jet yang dengar jawaban Mio hanya tersenyum. Mereka pamit pada Bible dan mulai menaiki blacky.

"Jet.. kamu ini unik yo, dirumahmu tuh tak lihat ada motornya Bas yang Vespa kuning ..kalo ga salah, kenapa malah suka motor rosokan kaya gini.." canda Bible pada Jet.

"Mas ini tuh punya sejarah yang panjang, oh iya Mas ini bukan motor rosokan ya, ingat ini blacky.. namanya blacky" tutur Jet pada Bible yang membuatnya semakin menggeleng, Bible pusing dengan tingkah kedua bocah belia itu.

"terserah wes Jet, hati-hati dijalan" ucap Bible dibalas lambaian tangan oleh kedua bocah yang akan kencan itu.

Mereka sebenarnya hanya pergi keliling dulu untuk mencari beberapa camilan tapi Bible mengira mereka akan pergi main jauh. Boncengan Jet tidak terlalu buruk, hanya suara motornya yang buruk. Mio tertawa sendiri ia mungkin malu tapi selama itu ia lakukan dengan kekasihnya itu akan jadi baik-baik saja.

"kenapa sih ketawa-tawa sendiri?" tanya Jet sembari fokus dengan kemudinya.

"haa? beli roti" jawab Mio

"bukan, aku nanya kenapa kamu ketawa sendiri!?" suara Jet semakin keras

"oalahh...iya aku juga suka" jawab Mio lagi. Kali ini Jet capek bertanya, mending ia anggukan kepalanya mengiyakan Mio.
Mio menikmati udara yang dikelilingi tumbuhan hijau di sekitarnya, meski knalpot Jet yang jadi soundtrack perjalanannya ini.

Sampai di streetfood yang di jadikan tujuan, mereka berjalan-jalan dan mencari makanan yang cocok untuk dinikmati di pinggir pantai. Jet sadar senyum Mio tidak pernah secerah ini, Mio sangat senang, saat Mio melebarkan senyum dan menampakkan giginya ia benar-benar cantik, Jet terbius oleh senyuman itu
'gula aja minder liat kamu, sayang' batin Jet dalam hatinya.
Mio memilih membeli beberapa makanan yang masih ada sayur dan buahnya karena kata kakaknya dia tidak bisa mengonsumsi sembarang makanan.
Saat tengah jalan pandangan Mio tertuju pada cola kesukaannya, pantangan utamannya adalah minum cola. Jet melihat Mio menelan lidah saat melihat cola itu.

"ga boleh yaa?" tanya Jet, dan dibalas gelengan oleh yang ditanya.

"emm kita cari yang lain yaa .." ajak Jet, sebenarnya tidak tega, tapi mau gimana lagi.

.

Akhirnya mereka pulang dengan beberapa camilan di tangannya. Bible keluar dari rumah karena suara brisik blacky dan heran bagaimana mereka cepat sekali pulangnya.

"loh kok udah pulang?"

"repottt... main disuruh cepet pulang, lah ini pulang malah ditanyain" ucap kesal Mio.

"ya ga gitu io... weh beli jajan apa itu!?" Bible menghampiri mereka.

"mau Mas?" tawar Jet.

"kalo emang ada ya mau..hehe" jawab Bible dengan menggaruk tekuk kepalanya yang tidak gatal.
Jet memberikan jajan telur gulungnya pada Mas Bible dan yang diberikan tersenyum manis sambil mengucapkan terimakasih. Mio melihatnya dengan tatapan jengah pada Masnya yang dibalah senyum oleh Bible.

.

Indah seperti biasanya, tetapi kali ini lebih indah. Ucapan syukur Mio panjatkan dibatinnya. Tuhan maha adil, sangat adil, saat ia memberikan suatu cobaan pada umatnya disisi lain ia juga menyelipkan suatu kebahagiaan yang mungkin manusia tak sadari karena ia hanya fokus pada cobaan dan deritanya.
Debur ombak semakin sore dirasa semakin pasang, mereka menikmati hidangan camilan sembari bercerita. Ungkapan tiap kata yang mereka ucapkan mengandung seribu makna bagi satu dan lainnya. Mio sadar kekosongan yang dirasakan kala itu sudah diisi oleh kehadiran Jet yang sekarang lebih dari sahabat itu, perasaannya kian memuncak ia takut kehilangan Jet, bukan ia yang kehilangan tapi ia tau dirinyalah yang menghilang.
Jet memandang Mio, sadar ia tengah melamun.

"Mio, mikir apa sih?"

"Haa!? enggak, cuma nikmatin pemandangan kok" bohong Mio, tetapi Jet menyadari itu, ia hanya mengagguk saja menyetujui Mio padahal ia tahu Mio pasti sedang memikirikan banyak hal.

"ioo, kamu happy ga hari ini?"

"HAPPY BANGETTTT, MAKASI YA JET SAYANG" jawab Mio dibarengi senyum dan memeluk tubuh Jet yang disampingnya. Jet membalas pelukan itu dan mengecup leher Mio.

"sama-sama, tapi kamu janji ya jangan banyak pikiran, ada aku yang 24/7 buat kamu" bisik Jet pada telinga Mio, dan yang dibisikpun semakin mengeratkan peluknya.
Mio sungguh sangat mencintai Jet, begitupun sebaliknya.

Angin malam semakin dingin, dan mampu menembus jaket tebal yang mereka kenakan, tapi pemandangan itu sangat sayang untuk dilewatkan. Tanpa disadari Jes datang untuk menyusul mereka berdua karena ini sudah terlalu larut dan mereka masih belum pulang juga.

"udah malam ini, ayo pulang besok lagi mainnya"  suara itu mengagetkan mereka berdua yang tengah asik tiduran di pinggir pantai. Jes ini bak ayah yang menyuruh anak-anaknya pulang untuk belajar dirumah.

ELEGI | JetmioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang