Pagi ini sangat cerah, tapi tidak dengan Mio. Ia murung, tidak diperbolehkan sekolah padahal kemarin kalau ia telat bangun selalu diomeli untuk jangan terlambat ke sekolah.
Pemandangan baru, awal pertama yang di lihat saat bangun dari tidurnya adalah kedua kakaknya yang tidur disamping kanan dan kiri Mio, dirinya bak bayi kecil yang harus dijaga oleh mama dan papanya. Tapi Mio senang hehe."loh jam berapa ini!? ayyy mampus aku telat" masih pagi hari Jes sudah bangun memburu gak karuan karena waktu sudah menunjukkan pukul 06.30, hari ini ia ada kelas pagi. Segera berlari ke arah Bible yang masih tertidur pulas.
"Ay bangun dong, bantuin aku, aku mau mandi kamu tolong dong siapin tas aku" Jes menggoyangkan tubuh Bible, Bible masih setengah sadar dan menganggukkan kepalanya.
Mio yang setengah sadar melihat tingkah amburadul kedua kakaknya, ia sadar hal ini pasti gara-gara kemarin dia sakit. Pulang dari rumah sakit kemarin saja sudah hampir subuh sekitar jam 03.00.
Maaf ya Mas, isi hati Mio. Jes menyadari kalau Mio terbangun karena tingkah berisiknya."Mioo, maaf keganggu deh istirahatnya, kamu hari ini libur dulu ya, mas izinin ke Pak Tong" titah Jes, hanya ada Mio dan Jes di kamar itu karena Bible sudah keluar untuk mengurus keperluan Jes. Tanpa jawaban tiba-tiba Mio menangis, Jes panik takut apa ada yang sakit lagi
"hey io kenapa!? ada yang sakit lagi ya, masih sesak nafasnya? ioo..."
"hikss.. ngga Mas, maaf ya mas, gara-gara...hikss.. kemarin mas..hiks..jadi telat...hikss..." ucap Mio terbata-bata dengan air matanya yang mendera membasahi canula dan pipinya.
"gak papa sayang.. udah jangan nangis dong, Mas Jes makin gak tega ninggalin kamu, jangan nangis ya io.. udah sini-sini..tak kasih tau ya, kamu tuh memang bukan adik kandung Mas, tapi kamu sama Bible tuh sama, sama-sama berharga di hidup Mas, mau telat sekalipun gak ada yang bakal marahin Mas kok, udah jangan nangis ya, Mas cuma pengen kamu nurut, kamu sayang kan sama Mas?"
"sayang banget.." ucap Mio.
"nurut ya io.. supaya cepet sehat.."
"io sakit parah mas?" pertanyaan itu cukup membuat Jes diam, karena kemarin Jes yang tau pasti gimana keadaan Mio saat ini, Job memberi tahun efek dan larangan-larangan apa yang harus Mio jalani.
"Mas udah tuh, mobilnya juga udah aku panasin, biar kamu tinggal gass..hati-hati ya dijalan" ucap Bible memotong pembicaraan Mio dan Jes, ia bergegas berangkat dan gak lupa mengecup surai lembut Mio.
"Mio ingat istirahat" pinta Jes sebelum berangkat dan tak lupa kecupan manis untuk kekasihnya Bible, Mio yang melihat berbatin 'sangat vulgar'.
.
.
.Suasana kelas sangat menegang karena guru killer sedang mengajar di kelas, Fuaiz masih tengah berusaha menelfon Mio karena ia belum datang hingga waktu kelompoknya akan presentasi.
"Mio angkat dong!" gerutu Fuaiz.
"Fuaiz, gimana kelompok kamu sudah siap?" sialan batinnya, Mio tidak ada kabar, akhirnya ia berani untuk mempresentasikannya tanpa Mio padahal topik seni rupa "Renaisance" ini yang dipilih Mio dan ia bertanggung jawab penuh dengan materi seni rupa ini, tapi kini ia malah hilang tidak ada alasan, izinpun tidak. Fuaiz marah pada Mio ia tidak tanggung jawab dengan tugas kelompoknya.
...
"Aiz, Mio kemana sih!?" tanya teman sekelompoknya.
"gak tau, sebel banget, bangsatt.. mana kita tadi ngang ngong ditanya, untung aja Pak Tong gak terlalu mantau kaya biasanya" omel Fuaiz, ia benar-benar kesal.
Bel berbunyi, Fuaiz sudah sangat lapar akhirnya berjalan ke kantin untuk membeli beberapa camilan pengganjal perut. Saat di kantin ia bertemu dengan Jet dan JJ.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELEGI | Jetmio
FanfictionMakasi ya mas, udah ada di sisa hidupku, makasi udah jadi warna yang menorehkan keindahan pada kanvas putih kosong ini, semoga di semesta selanjutnya aku masih menjadi kanvas putih yang siap kau beri warna kembali ~ Mio Athen