Makasi ya mas, udah ada di sisa hidupku, makasi udah jadi warna yang menorehkan keindahan pada kanvas putih kosong ini, semoga di semesta selanjutnya aku masih menjadi kanvas putih yang siap kau beri warna kembali
~ Mio Athen
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pengkarya: Mio Athens Sumettikul Judul : "Elegi/Elegos" Media : Acrylic on Canvas Tahun : 2024 Ukuran : 30 x 90cm
Deskripsi Karya : Elegi merupakan karya puisi dan syair yang berlatarkan kehilangan, kematian hingga perpisahan antara satu dengan yang lain. Elegi merupakan nyanyian duka, dalam bahasa Yunani "Elegos". Bukan tentang duka yang menakutkan, tapi tentang rasa kehilangan yang mendera. Kehidupan manusia di dunia ini tidak akan jauh dengan maut, api kecil bisa membakar seseorang, air yang mengobak pasang dapat menyeret seseorang hingga angin yang berhembus juga dapat membawa terbang seseorang, hidup dan mati berdampingan.
Keruh air yang keluar dari pelupuk mata indah Terpa angin riuh menerpa tubuh Bunga mawar itu melayu Aku harap ini hanya delusi ku
Namamu tertulis rapih pada sepasang batu putih Angin menemanimu dan dengan wajah teduh Tuhan mengikis hatiku bagai karang diterpa deburan ombak Entah ku tahan tapi mengapa malah bergejolak
Erangan jiwa mulai berkecamuk sendu Dalam jiwa masih ku tepis pahitnya kenyataan pilu Ragu semakin menghantui pikiranku Bahkan dari tiap sudut diriku masih ku temui rasamu
Apa yang menahanku kali ini Rasa hampa mulai menghiasi Remuk redam berlalu lalang silih berganti Semoga suatu hari masih engkau anugerah tuhan yang selalu ku nanti
Damailah wahai jiwa yang telah pergi di garis tuhan Ratapan tangis dengan iringan doa akan selalu menemani