"Sayang bangun, udah pagi ini" suara halus itu berbisik di telinga Mio, dan terasa tangan mengusap pucuk surai rambut Mio, mata bulat itu terbuka dengan sedikit rasa lemas ditubuhnya. Pandangan utama yang dilihat Mio adalah kekasihnya, Mio tak sadar jika ia tidur dari sore hingga pagi lagi, ia langsung duduk dan terlihat panik bagaimana bisa dia tidur di rumah Jet tanpa izin dulu ke Mas Biblenya.
"kamu ga bangunin aku Mas? nanti Mas Bible marah gimana?" wajahnya masih panik meskipun saat ini tubuhnya sangat amat lemas.
"gak usah khawatir, Bible udah aku kabarin kemarin Mio, ini makan dulu buburnya, mumpung hari minggu, jadi kamu istirahat aja disini, nanti siang kalau ga sore Mas bilang ke Bible suruh jemput kamu, hari ini mas full shift di Rumah sakit jadi belum bisa nganterin kamu, oh iya..Mas ga izinin kamu naik motor blacky blacky itu ya!" Bas dengan seragam perawatnya yang siap berangkat kerja, tiba-tiba datang menghampiri mereka berdua sembari menenangkan Mio, wajah Mio sekarang lebih tenang dari sebelum dirinya bangun.
"iya Mas Bas, makasi yaaa" ucap Mio sembari memeluk Bas.
Mas Bas ini sudah seperti Mas ke 3 Mio, memang dari dulu Bas juga sangat sayang dengan Mio karena ia dan Mio punya latar belakang yang sama, sama-sama hidup tanpa orang tua.Jet menyuruh Mio untuk merebahkan dirinya kembali dan siap untuk menikmati hari minggu bersamanya, tanpa pergi kemanapun. Jet sudah punya rencana untuk menonton film dan menemani Mio mencicil lukisannya ia tak akan mengajak Mio kemanapun sampai dia dijemput Bible atau Jes, karena kali ini Mio terlihat sangat kurang baik, pucat pasi itu menghiasi wajah manis Mio tapi masih tetap cantik seperti biasanya. Sebelum melakukan kegiatan itu Jet menyuapi Mio dengan bubur yang dibuat Mas Bas, dengan sangat telaten meskipun Mio sangat sulit jika disuruh makan.
Suara mobil Job parkir dari luar terdengar disampai kamar Jet, Bas memang selalu dijemput Job setiap akan berangkat bertugas, kali ini Bas memintanya memeriksa keadaan Mio, ia menceritakan keadaan Mio kemarin.
"halo, Mio.." Job dan Bas datang ke kamar Jet, melihat mereka tengah makan bersama. Job duduk didekat Mio, dan siap untuk memeriksanya, yang disapapun tersenyum manis menampakkan giginya hingga mata bulatnya menyipit puppy eyes.
"mas periksa sebentar ya?" Mio melihat Jet sebentar, Jet mengisyaratkan untuk untuk tetap tenang dan Mio menganggukkan kepalanya setuju. Job memeriksa Mio, stetoskop dingin itu menyentuh dada Mio, ia diam menuruti setiap perintah Job yang mengecek keadaannya.
"okey sudah, istirahat ya Mio, kamu kayanya beberapa hari ini full banget kegiatannya, dan jangan banyak pikiran, makan yang teratur, lusa jadwalnya ketemu Mas Job untuk pemeriksaan selanjutnya ... jangan lupa yaaa, ini diminum obatnya, oh iya Jet, Mio jangan diajak naik motor dulu ya.." titah Job pada Mio, Mio mengangguk dan mengiyakan semua perkataan Job, Jet juga ikut mengangguk sesuai perintah Job dan melanjutkan makan mereka lalu segera meminum obatnya. Job tidak memberikan pasti secara rinci apa sakit Mio, Jet penasaran dan menyusul Job dan Bas sebelum mereka berangkat.
"Mas, Mio gak papa kan?" Jet sangat penasaran dan memburu Job untuk meminta kejelasan.
"Mas gak bisa tau pasti Jet, kayanya ada sesuatu deh di paru-parunya entah pembulu darahnya atau hal lain di jantungnya, Mas takut salah diagnosa, lusa kamu temenin Mio ya Jet ke Rumah Sakit sama Bible atau Jes biar kamu bisa jaga pacarmu.. biar jadi pacar idaman hehe" jawab Job sembari sedikit menggoda Jet yang wajahnya menegang.
.
Jet diam melihat Mio yang tengah mencicil lukisannya di kanvas yang lumayan besar sekitar 40x60cm itu. Mio menggores dengan mahir tiap tiap detail yang akan ia tuai warna.
"kamu udah tau konsepnya?"
"udah dong sayang" Mio menjawab dengan senyuman manisnya.
"gasabar lihat hasilnya nanti"
![](https://img.wattpad.com/cover/377395879-288-k684447.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ELEGI | Jetmio
FanficMakasi ya mas, udah ada di sisa hidupku, makasi udah jadi warna yang menorehkan keindahan pada kanvas putih kosong ini, semoga di semesta selanjutnya aku masih menjadi kanvas putih yang siap kau beri warna kembali ~ Mio Athen