rest

67 10 0
                                    

Seperti biasa Bible setiap hari selalu bergelut dengan tepung, gula dan coklat untuk membuat banyak pesanan para pelanggan tercintanya. Cookies yang dibuat Bible adalah resepnya sendiri yang ia pelajari secara otodidak, dan hanya satu menu yang ia jual, 'iocookies' adalah nama brand dan menu special yang ia buat dan terinspirasi dari nama adik manisnya.

"permisi kak, aku mau pesan cookies" ada tamu datang dari arah pintu luar, tapi suaranya bahkan sangat tidak asing.

"apasih Mile... ih bikin kaget aja, sana duduk dulu, tumben banget mampir kesini, mana Apo?" balas Bible pada saudara sepupunya Mile.

"iyaa..aku abis ketemu client dicafe deket sini, Apo ga ikut hari ini dia lagi pergi ngurus beberapa dataku yang kemarin masih belum kelar bib, Mio sama Jes belum pulang ya?"

"lancar ya Mile bisnismu, aku ikut seneng, apalagi Apo juga bisa handle jadi kamu ga keteteran sendiri, Mio sama Mas Jes pulang kayanya abis ini, nanya serius nih ada urusan apa ?" tanya Bible.

"itu Bib, aku tuh beneran mau pesen cookiesmu, buat acara nikahanku sama Apo, hehehe.. nih sama mau ngasih undangannya, dateng ya Bib sama Mio dan Jes" jawaban Mile sontak membuat Bible terkejut dan ingin menangis karena saudara sepupunya sudah akan bergelar suami.

"Yatuhan, Mile...selamat ya, ih Apo kok ga ikut, padahal kalo ikut udah kupeluk peluk.. aku bener-bener seneng sama rencanamu buat milih Apo jadi teman hidupmu, lancar segalanya ya Mile.. oh iya mau pesen cookies ya..nanti listnya kirim aja ya Mile, biar nanti aku dibantu Mio data pesananmu, kalau banyak banget aku mau ambil orang juga buat bantu bantu" Bible benar benar ingin menangis mendengar kabar bahagia itu, Mile sudah dianggap seperti kakak sendiri baginya, apalagi Apo, Bible dan Apo sudah kenal lama saat masih di bangku kuliah, makanya mengapa mereka akrab. Kisah Mile dan Apo sendiri dikenalkan oleh Bible, kesannya Bible adalah cupidnya MileApo.

"Mas bib.. lohh MAS MILEEE !!" ternyata Mio dan Jes sudah pulang ke rumah, Mio kaget karena Mile ada di rumahnya sontak langsung memeluk Mile erat seperti tak ingin dilepas. Sama seperti Bible, Mio sangat amat dekat dengan Mile, dulu saat sebelum pindah ke komplek pesisir pantai ini, Mio dan Mile hampir setiap hari menghabiskan waktu bersama entah itu untuk bermain atau tidur bersama.

"Mile, gimana kabarnya, tumben banget mampir" timpal Jes yang juga sangat amat merindukan Mile, Mile dan Jes dulunya juga sering main band bersama, Mile dengan Gitar hijaunya dan Jes dengan drum hitamnya.
.

Mereka asik bersendau gurau di ruang tamu, tapi tidak dengan Bible ia merasa sedikit aneh dengan Mio, entah mengapa Mio benar-benar pucat dan nafasnya memburu seperti tersengal-sengal.

"iioo..ganti baju dulu sana, nanti abis itu makan ya" ucap Bible menyuruh adiknya untuk segera membersihkan diri, yang dibalas anggukan oleh Mio, dipikirannya mungkin Mio belum makan makanya ia sangat pucat.

Mio berjalan pelan, ia merasakan dadanya semakin sakit, padahal tadi hanya sesak belaka, Jes saat ini mulai menyadari posisi jalan Mio seperti aneh.
Obrolan mereka bertiga terhenti karena mereka sama sama menyadari sesuatu pada Mio.
Jes mendatangi Mio dan benar saja, wajah Mio kini tengah meringis kesakitan, ia sekarang mulai menangis membuat Jes, Bible dan Mile semakin takut dan khawatir.

"MIOO!! bangun ioo.. dengerin Mas.. ioo" teriak Bible membantu Mio untuk tetap sadar dan mengatur nafasnya.

"Mile tolong bantu buka pintu mobil ya, kita bawa ke rumah sakit aja" ucap Jes pada Mile yang semakin bingung karena mereka benar-benar khawatir pada Mio.

Dalam perjalan menuju rumah sakit Mio menangis, dadanya bak diinjak oleh puluhan ribu orang, sesak sekali, Bible tak tega ia hanya menangis melihat Mio seperti ini, Jes tetap fokus menyetir, ia sebenarnya sangat panik, tapi ia harus tetap bisa mengkontrol dirinya.

ELEGI | JetmioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang