Chapter 11 | LDRan

5 0 0
                                    

Zahira mengungkapkan isi hati nya kepada suami nya. Dan begitu juga suami nya yg tulus mendengar kocehan perempuan itu. Karna yg biasa nya suasana nya sunyi seperti tak ada manusia yg ia pedulikan. Dan ia mendapatkan istri cerewet, receh, dan banyak drama.

Dunia nya yg sekarang bisa merubah hidup nya. Karna dngn istri nya ia bisa bersenang-senang bersama.

Malam pun tiba...angin berdengus kencang dri kipas angin. pasutri itu sedang santai setelah sholat isya.

Zahira duduk dihadapan suami nya lalu melanjutkan hafalan nya.

"Panjang pendek nya di perhatiin, jngn hafal doang"
Ucap khalil

Zahira menghela nafas nya lalu melanjutkan bacaan nya lagi.

Tringg!!

Tiba-tiba hp zahira berbunyi.

"Halo?"

"Halo?" Ucap aida

"Mama?" Ucap zahira

"Khalil kata nya besok disuruh ke kampung jdi kan?" Tanya aida pada zahira

"Kata nya sih jadi" jawab zahira

"Pian kawa ja kalo lah nak surangan dahulu di rumah. Inya bulik disuruh meambil berkas dan lain-lain" ucap aida

"bakal lama?" Tanya zahira

"Nggak kok, khalil mungkin cuma 3 hari doang" ucap aida

"Mama belum mau balik?" Tanya zahira

"Jer mama mu asal ikm puas ha dahulu wan laki mu" ujar aida

"Kd puas, urang nya handak tulak ngitu" sahut zahira sambil sedikit tertawa

...

Jam 11 malam. Zahira tak kunjung tidur karna menyiapkan barang-barang suami nya untuk besok.

"Yang? Udh besok aja disiapin nya" ucap khalil

"Besok aku sekolah" jawab zahira yg masih melipat baju

"Justru itu syg. Kmu besok sekolah. Ntar bangun nya telat"

"Gapapa, lagian besok juga berangkat sendiri" respon zahira

Khalil menghampiri istri nya lalu memeluk tubuh nya dri belakang.

Zahira tersenyum tipis saat melihat suami nya.

"Kapan kira-kira kita di kasih momongan?" Tanya zahira

"Aku masih umur 13 tahun, mana mungkin aku hamil sekarang" gumam perempuan itu

"Santai aja, Seperti yg aku katakan. Aku gakan nuntut kmu punya anak tpi diusahain aja kita punya" khalil mengusap lembut kepala istri nya

"Iyaa"

"Tidur yuk, kasian kmu seharian nonstop kerjaan" ajak khalil

Zahira mengangguk lalu ia membenarkan baju yg ia pakai agar tidak terlalu nampak dan kentat.

"Masih ga pede yaa pakai yg terbuka dihadapan aku?" Tanya khalil

"Belum lil" jawab zahira

"Manggil nya jngn nama boleh?" Khalil merasa tidak enak kalau pakai nama biasa sedangkan mereka adalah suami istri yg sudah sah

"A-aku gatau mau manggil kmu apa" zahira gugup

"Panggil aja sayang" khalil tau zahira memang tipe anak yg biasa dibilang malas tetapi ia lebih malas menyebut nama 'sayang' dibanding menghadapi dunia nya

Zahira mengangguk pelan.

Khalil membawa istri nya ke kasur dan menidurkannya.

"Udh wudhu?" Tanya khalil

SEPUPUKU ADALAH JODOH KU | ZHONG CHENLE (NCT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang