Chapter 22 | Belajar

4 1 0
                                    

Dan begitu juga saat khalil mengajari zahira SKI
(Sejarah Kebudayaan Islam).

"Ali bin abi thalib urutan keberapa dri khullafaurasyidin?" Khalil mengetes ingatan zahira

"Keterakhir" jawab nya

"Yaa keberapa?" Tanya khalil

"5?"

"Salah! Belajar lagi sampe bener!!?" Khalil menegur

Khalil membatasi semua aktivitas zahira karena ia tak ingin istri nya rendah di ilmu agama. Namun ia tak menuntut zahira untuk terus mendapatkan nilai sempurna dri hasil belajar nya.

.
.
.

Dimalam sebelum ujian...

"Bahasa inggris rumah?" Khalil mengoreksi hasil belajar sang istri

"Home" jawab zahira

"Utsman bin affan khalifah urutan ke?

"3" jawab zahira melas

"Jngn melas!!" Khalil menegaskan suara nya

"Sirry itih (sorry atuh)" zahira mengejek khalil

"Sekarang kita belajar bhs arab!!" Tegas khalil

"Hwaaa...kenapa harus bahasa arab!!" Gerutu zahira yg tak siap

"Masih untung aku mau ajarin kmu dri pada nuntut kmu belajar" timpal khalil

"Malam ini aku mau deh asal ga belajar" bujuk zahira yg males belajar

"Otak kmu konslet kyk nya. Berhubungan badan aku bisa maksa sampe 1 malam full. Kalau belajar yaa jelas bentar" balas khalil

"Hoammm..tpi males" zahira bergumam

"Silahkan gamau belajar! Asal kalau nilai rendah jngn ngeluh kek kemaren" khalil terpantau tak sanggup

"Aa marah?" Tanya zahira ragu

Khalil menghela nafas lalu menatap zahira.

"Aa? Aku minta maaf kalau bikin salah. Aku ga maksud"
Zahira menunduk

dijawab belom udh minta maaf aja ni bocah. Batin khalil

"Kmu ga salah" khalil membangunkan zahira yg menyembunyikan wajah nya di paha nya sedang menangis

"Lalu aa marah karena apa?" Tanya zahira dngn mata berair

"Yaa gatau" sahut khalil cuek

"Aa!!" Zahira melempar pulpen nya ke arah lantai lalu berdiri

"Sini-sini" khalil menarik tangan zahira

"Aa marah sama aku kan!!?" Perempuan itu meninggikan suara

Khalil tak bisa berkata-kata. Ia berdiri lalu mendekat ke arah zahira. Lalu ia mengecup pucuk kening istri sambil berkata "Aa ga marah syg"

"Bohong!! Aa jahat" zahira menatap khalil berkaca-kaca

Khalil pun langsung mengangkat tubuh zahira ke kamar lalu menghidupkan AC di kamar mereka.

"Jngn deket-deket!" Zahira mendorong bahu khalil

"Kenapa syg hm? Mau apa?" Khalil menatap tajam mata sang istri

Zahira mengerucutkan bibir nya sembari menatap mata khalil.

"Aa? Mau beli sesuatu" ucap zahira

"Mau apa? Coba bilang. Aa ga bakal tau kmu mau apa kalau kmu ga ngomong" khalil membenarkan hijab yg dipakai zahira

"Mau ngedate sama aa pas aku udh bagi raport yaah" karena besok zahira akan photoshot perpisahan dan akan pembagikan raport setelah nya

"Boleh tpi aa ada kerjaan besok" ucap khalil

"Aku bakal luangin waktu setiap kmu butuh aku" lanjut khalil

"Aa...terharu" rengek perempuan itu

Khalil tertawa kecil melihat sang istri bertingkah seperti itu.

"Jngn nangis dong aa gada bikin kmu nangis. Masa kmu nangis" ucap khalil sembari mengusap air mata zahira yg menetes jatuh hingga mengenai sarung yg ia pakai

"Ada kmu bikin aku nangis!!" Sahut zahira yg mengungkit beberapa hari lalu

"Shuttt!! Itu gada urusan nya sama urusan ini" khalil terpantau malu karena ia membuat zahira menangis terus menerus karena saat berhubungan ia selalu memaksa zahira mengganti posisi pdhl zahira waktu itu sudah hampir kehabisan nafas

Perempuan itu mengalungkan kedua tangan nya di leher sang suami. lalu khalil yg menatap bibir perempuan itu yg terlihat manis. Ia langsung mengecup bibir perempuan itu.

*Cupp

"Apasii A. Kmu bikin aku baper tau ga" Zahira tersenyum malu

"Baper aja" suruh khalil

"A? Menurut kmu aku itu gimana?" Tanya zahira

"Mksd nya gimana?" Ucap khalil

"Menurut kmu. Aku dimata kmu kyk gimana?" Ucap zahira sembari menghadapkan ke arah suami nya

Khalil tersenyum kearah zahira dan melepas peci nya dihadapan zahira. Lalu ia merebahkan kepala nya di paha zahira.

"Aa? Kmu gamau punya anak apa A?" Zahira bertanya

"Aa pngn syg. Tpi aa ga bisa ngasih sekarang" Khalil menatap zahira yg dri tdi gelisah gatau kenapa

"Kenapa emng?" Tanya khalil lagi

Bantu vote yaa guys😙



SEPUPUKU ADALAH JODOH KU | ZHONG CHENLE (NCT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang