Ia menatap istri nya yg tertidur pulas di sebelah aida. Ia ingin menggendong zahira ke kamar tpi ia masih sibuk membuat 5 laporan sekaligus pada malam itu.
"Zahira?" Panggil nya membangunkan zahira
"Iyaa a?" Tanya nya
"Pindah ke kamar yuk" ajak nya
Zahira menurut saja karena ia fikir suami nya itu sudah selesai membuat pekerjaan.
"Aa udh selesai?" Tanya zahira yg menaiki kasur
"Belum" sahut nya"Aa mau minum?" Tanya zahira lagi
"Boleh kopi tpi yaa" jawab khalil
"Kenapa kopi A? Ga baik malem-malem minum kopi" ucap zahira yg mengkhawatirkan kondisi khalil
"Kalau mau yaa bikinin" sahut khalil
Zahira keluar kamar lalu membuatkan apa yg dipinta khalil walau dngn perasaan yg sedih + mau marah pada khalil tpi tidak bisa.
Dan setelah selesai ia membawa ke kamar untuk di berikan kepada khalil.
"Nih A" ucap zahira yg meletakkan kopi nya diatas nakas kamar
"Tidur gih" suruh khalil
"Pengen peluk Aa" pinta zahira
"Ga bisa dek. Kalau bisa pun aa bakal turutin kmu euaahhh" ucap khalil meregangkan badan nya
"Aku mau tidur sambil meluk aa" ucap zahira berkaca-kaca
"Gausah manja!!" Bentak khalil kasar
Sentak zahira terisak akibat khalil membentak nya. Ia merebahkan diri nya dan memejamkan mata nya hinggalah ia terlelap sendirinya.
Jam 4 subuh khalil baru selesai. Ia meminum kopi sudah dingin yg di buatkan zahira sebelum tidur. Khalil memeriksa keadaan zahira saat ia ingin tidur juga.
Khalil mengecup kening istri nya. Lalu memeluk pinggang nya.
Zahira membalikan badan nya lalu ia memeluk khalil erat-erat walau masih tertidur.
"Syg?" Panggil khalil
"Iyaa A?" Zahira terbangun saat khalil memanggil nya
"Maafin aa yaa karena tdi" ucap khalil
"Gamau..Aa terlalu egois dngn pekerjaan Aa sampe Aa lupa sama aku" zahira menyahuti khalil
"Besok kita bikin dede nya yaa" ucap khalil mengusap kepala
"Basi A...aku mau Aa berjuang sama aku buat dapetin hasil yg sempurna yaitu garis dua. Bukan Aa peduli sama pekerjaan Aa. Aa berhasil menafkahi namun menurutku Aa gagal dalam memperjuangi" zahira menghela nafas. Rasa nya sudah tak sanggup tpi masih ia paksakan
"Truss kmu mau nya apa?" Tanya khalil
Zahira membalikkan badan nya membelakangi khalil.
"Aku capek A..selama kmu diangkat jdi sekretaris kmu selalu sibuk sampai lupa bahwa aku juga ingin di perhatikan" lirih zahira
"Kmu tetep istri aku tpi" sahut nya
"Aku mau nyerah A. Aku dan kmu memang mengharapkan momongan tpi kita tidak bisa mencapainya" Zahira menangis
"Kmu nangis?" Tanya nya
"Aku kuat. Ga pernah nangis" timpal nya
Khalil menarik paksa zahira lalu ia memeluk nya dan berbisik "Aku janji akan membahagiakan kmu. Kita susah senang bersama. Hidup pasti ada aja ujian nya. Tpi kmu ga bisa maksain kalau memang belum dikasih"
"Bukan nya allah gamau ngasih. Tpi kita nya aja yg gak niat berjuang" suara zahira parau dan tak bisa didustakan lagi kalau ia sedang menangis.
"Kalau emng sibuk gimana?" Tanya khalil
"Sibuk hanya alasan. Aku selalu ajakin Aa. Tpi Aa nya aja yg sibuk" Zahira menghapus air mata nya
"Sekarang aja gimana?" Ucap khalil
"Gamau!" Tolak zahira sembari menggelengkan kepala nya
"Lagian yaa syg aku cuma sekretaris sementara. Aku gamau gini terus-terusan. Capek. Aku cuma ngegantiin sementara aja tpi gaji aku emng naik karena aku mau gantiin sekretaris nya yg lagi cuti" penjelasan khalil mengenai itu
"Tetep aja aku rindu Aa yg sering minta di manja dan di kelonin pas mau bobo. Disitu mikir gausah punya anak juga gapapa asal suami kek gini truss eeh galama kemudian kmu jdi sering banyak kerjaan" ucap zahira
"Balik sini dong. Tunjukin wajah istri ku yg cantik" khalil membujuk zahira
Zahira menurut lalu ia menatap mata khalil.
"Digerai aja rambut nya biar cantik nya keliatan" khail melepas kuncir kuda yg di kenakan zahira
"Aa yakin bakal sementara?" Tanya zahira
"Yakin syg. Aa ga pernah boongin kmu. Kalau pun aku terpilih jadi sekretaris aku gamau" khalil membelai lembut zahira
Khalil mengecup kening zahira lalu zahira membalas dengan pelukan erat yg mungkin ia rindukan.
Bau badan yg khas membuat zahira semakin menempel dengan khalil.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEPUPUKU ADALAH JODOH KU | ZHONG CHENLE (NCT)
Ficção CientíficaJan lupa vote!! babuhan banjar pasti faham bahasa nya.