Chapter 27 | Masalah momongan

3 0 0
                                    

"Mungkin allah masi mau kita berjuang untuk mendapatkan hasil nya" ucap khalil

"Kmu inget ga pas detik-detik aku ngajakin kmu nikah? Di situ kmu ngomong kalau 'Nikah muda ga bakal ber tahan lama'  kita membuktikan kalau nikah muda tak seburuk yg dibayangkan" ucap khalil

"Happy Birthday A" Zahira mengambil kue cokelat dan memegang nya

Khalil memberhentikan mobil nya di pojok jalan. Ia kaget karena zahira tiba-tiba membawakan kue coklat.

"Umur kmu sekarang udh 24. Bahagia terus suami ku" mmmzahira tersenyum lebar saat melihat wajah suami nya yg kaget

"Dek?" Khalil terharu dan mengusap air mata nya

"Aa jngn nangis. Nanti aku juga ikut nangis" ucap zahira yg mengusap air mata khalil

"Ga bisa dek...jarang-jarang ada istri yg inget effort kasih surprise buat suami nya" khalil menatap mata istri nya

"Malam yaa A hadiah nya" ucap zahira

"Iyaa dek..makasih yaa udh ingetin aa. Kalau ga diingetinn" balas khalil

"Aa sibuk bngt?" Tanya zahira

Khalil menghela nafas dan menjawab "yaa lumayan sih" ucap nya

Zahira menatap khalil. Ia membalas ucapan suami nya "jngn di paksain yaa A..aku ga nyuruh kmu kerja terus menerus" zahira mengkhawatirkan suami nya yg selalu bekerja hingga lupa waktu ia hanya bisa membagi waktu kdng-kdng saja ketika zahira membutuhkan ia.

"A? Boleh ga malam ini kita itu?" Tanya zahira

"Insyaallah dek. Tergantung aa sibuk atau nggak" jawab khalil

Zahira menghela nafas panjang lalu membalas dngn anggukan.

Yg biasa nya khalil selalu meluangkan waktu untuk zahira sekarang ia jarang meluangkan waktu untuk zahira karena kerjaan yg menumpuk.

...

Mereka melanjutkan perjalanan. Hingga sampai lah mereka di tempat tujuan.

"Mama!!" Ucap zahira

"Makan dulu. Baru ngangkut barang ke kamar" ucap nora

Khalil sempat mengetik ponsel nya saat sedang makan.

"Sibuk apa sih?" Tanya daus

"Biasa lah kerjaan numpuk bngt" jawab khalil pada abang nya itu

"Syg? Abisin dulu makan nya" teguran lembut zahira berikan pada khalil yg terlalu sibuk dngn ponsel nya

"Minum dong dek" pinta khalil

Zahira memberikan segelas teh ke khalil.

"Gimana? Gada kefikiran gitu bikin cucu?" Tanya zainur

Zahira menggeleng pelan dan ia menepuk paha khalil pelan untuk menegur sekali lagi kalau jngn main hp disaat makan.

"Bentar terima telpon" khalil bangkit dri duduk nya dan menjauh untuk menerima telpon

Punya suami sekretaris itu gaenak juga yaa. Walau duit lancar tpi bagi waktu nya susah. Batin zahira

"Sebentar saya kirim file nya" jawab khalil ke telpon itu

Khalil mengetik handphone nya lagi.

Zahira hanya membiarkan saja. Karena percuma menegur kalau tidak di dengarkan.

...

Malam pun tiba. Zahira masuk kamar. Ia melihat khalil sedang mengetik laptop nya di atas ranjang ukuran king size itu.

"Aa?" Panggil nya

"Kenapa syg?" Tanya nya sambil menatap layar laptop

"Sibuk bngt keliatan nya" basa basi zahira keluarkan karena ia sudah menduga kalau suami nya sedang membuat laporan kantor nya

Khalil tertawa kecil mendengar ucapan zahira.

"A? Kapan kita itu?" Tanya zahira

"Ga bisa malam ini deh kyk nya" ucap khalil

"Kalau udh punya baby pasti ga bakal sesepi ini" zahira ingin sekali mempunyai anak tetapi khalil seperti tak niat untuk membuat nya

"Pinjem dulu sana bayi bang daus" ucap khalil

"Kenapa harus bayi bang daus kalau aku udh nikah" ucap zahira

"Yaemang kalau udh nikah harus punya anak gitu?" Tanya khalil enteng

"Harus" lirih zahira yg menahan tangis

"Kenapa harus?" Tanya nya lagi

"Apa guna nya kalau suami istri menikah tpi istri nya aja jarang di sentuh" ucap zahira yg sudah tak sanggup

Khalil menghela nafas dan "jngn ganggu aku bikin laporan boleh?"

"Aku mau tidur sama mama aja" zahira turun dri ranjang itu

Khalil bukan nya menahan zahira malah ia membiar kan zahira pergi keluar kamar.

Hinggalah pada saat ia sudah selesai membuat laporan ia mencari zahira ke luar kamar.

Ternyata ia menemukan zahira tertidur di kamar aida yaitu ibu mertua nya zahira dan ibu kandung nya khalil.

Ia menatap istri nya yg tertidur pulas.

Bersambung...

SEPUPUKU ADALAH JODOH KU | ZHONG CHENLE (NCT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang