Chapter 23 | Keras kepala

9 0 0
                                    

"Pngn aja punya anak" Ucap zahira yg sedang bersandar di bagian dada sang suami

"Nanti yaa kita bikin" khalil mengusap kepala zahira lalu mengecuk kening nya

"Kmu aa bujuk pas malam jum'at aja banyak alesan kmu dek. Bilang nya sakit perut lah, badmood lahh, capek lah, kalau mau bikin anak itu harus rajin jngn seminggu sekali" mata zahira seketika langsung membulat lalu ia mendongakkan kepala nya sambil cemberut

Khalil tertawa kecil melihat tingkah zahira yg membuat nya gemas.

*Cupp

*Cup

*Cup

*Cuppp

Khalil mengecup bibir zahira berkali-kali.

"Jngn cium-cium napa A!" Zahira tiba-tiba badmood dan memukul bahu khalil

"Ishhh masa mukul!!" Khalil mengerucutkan bibir nya

"Emng aa yg salah juga" zahira mengelak

"Beli duren yuk A...dede ngidam" ucap zahira lagi

"Emng ada dede nya yaa di perut kmu?" Tanya khalil

"Belum lahh, aku laper pngn makan duren" khalil tersenyum ke arah zahira lalu mengiyakan apa kata sang istri

"Bukan nya laper makan nasi ini malah duren" setelah khalil mengucapkan itu zahira berdecak kesal lalu ia bangun dan mengambil kunci motor

"Mobil aja, Gausah motor" khalil merebut kunci motor yg ada di tangan zahira

"Eummm!! Mau pke motor aja" zahira menghentakan kaki nya ke lantai dan disitu khalil gemas melihat nya karena tubuh nya yg berlapis abaya terlihat mungil di hadapan nya karena tinggi zahira hanya 154cm sedangkan khalil sudah memasuki 175cm

"Gini bet yee kalau gw punya bocil" batin khalil

"Mau pke motor aja!!" Zahira melunjak sambil berlompat-lompat dan gulung-gulung seperti anak kecil yg tak diturutkan permintaan nya

"Yaudah lah" khalil pasrah dengan permintaan zahira

"Yeyyy!!" Zahira kegirangan lalu ia mengambil helm dan menyelonong keluar rumah tanpa sepengatahuan khalil

Khalil memakai parfum lalu mengambil helm yg akan ia pakai.

"ASTAGFIRULLAH!!"

Khalil terkejut saat zahira menurunkan motor yg lumayan berat itu sendirian tanpa bantuan tangan orang lain.

"Ayuk, aku bonceng" ucap zahira

"Kmu aja yg aku bonceng" timpal khalil

Zahira memajukan bibir nya dan menurut.

"Beli coklat yuk" bujuk khalil

 Zahira berdecak kesal "Ckkk...gamau!!" Ucap zahira

"Mau nya apa syg?" Khalil membenarkan hijab zahira yg sengaja zahira kebahukan agar terlihat rapi

"Jngn" zahira membuang kasar tangan khalil

"Aurat dek" Khalil membenarkan hijab zahira sekali lagi walau ujung-ujung nya akan di benarkan zahira seperti semula

Zahira bete dan tak ingin mengobrol dngn khalil sekalipun saat di jalan. Ia tak jadi ingin durian karena khalil memperbaiki hijab nya terus menerus tanpa seizin nya.

Hingga jam 9 malam zahira dan khalil balik kerumah karena tiba-tiba zahira masuk angin akibat angin malam yg kencang dan memang cuaca nya sedang dingin.

Saat sampai zahira di gendong oleh khalil hingga ke kamar. Khalil menggantikan baju istri nya lalu membuatkan nya teh hangat agar mengurangi rasa dingin nya.

"Bangun dulu syg" suruh khalil

"Perut aku nyeri" rengek zahira

"Nanti juga sembuh kok. Minum dulu teh anget nya nih" khalil pun membantu zahira bangun dri kasur lalu mengecup kening nya terlebih dahulu baru memberikan teh yg ia bikin tdi

Zahira meminum teh itu lalu ia merasa tak enak badan karena tdi naik motor.

"Makanya sama suami tuh nurut. Jngn ngelunjak" ucap khalil sembari membelai lembut istri nya itu

"Orang bukan salah aku!!" Zahira ngeles

"Cantik. Kalau suami ngomong jngn sesekali di sahutin yg ga sopan. Apalagi ngeles" khalil tetap memperlakukan lembut walau perempuan itu selalu tak mau kalah dan keras kepala

"Laper" gumam zahira

"Aa masakin mau?" Tanya khalil

"Mau A" jawab zahira antusias

"Bentar yaa"

*Cupp

Khalil mengecup bibir lembut istri nya lalu membelai lembut. Dan Zahira selama menikah dngn Khalil ia merasa tercukupi dan puas karena tak ada lagi yg nama nya pilih kasih.

"A? Bantu aku ke kamar mandi boleh? Aku mens ternyata" ucap zahira dngn mata berkaca-kaca

Khalil membantu Zahira ke kamar mandi dan ia juga menghadang di depan kamar mandi hingga zahira selesai.

Seperti merasa di ratukan. Zahira bersyukur memiliki suami seperti khalil. Begitu juga dngn khalil....

SEPUPUKU ADALAH JODOH KU | ZHONG CHENLE (NCT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang