SEPUPUKU ADALAH JODOH KU | ZHONG CHENLE (NCT)

Chapter 3 | Bucin?

Enjoy🦊

"Kok belum tidur?" Tanya aida

"Masih nemenin azkia sama aisyah, lagian ulun tidak terlalu mengantuk" ucap zahira

Tiba-tiba khalil datang dri luar dngn pakaian sarung nevy yg ia kenakan, baju kaos putih dan peci putih.

"Lohh? Belum tidur?" Tanya khalil pada zahira

"Belum, nungguin lu" jawab nya lalu zahira menguap "hoahhhh!!"

"Yaudah tidur cepet besok idul fitri" suruh nya

Zahira pun berjalan kearah kamar dan ia merebahkan diri disana. Begitu juga dngn khalil, ia melepas peci nya dan merebahkan diri nya disebelah zahira.

Ia mengusap pelan kepala zahira dngn wajah yg berlawanan arah.

Zahira memejamkan mata nya karna ia kalau sudah diusap-usap ia mudah tertidur.

"Seandainya lo istri gw udh gw makan lo jam segini" batin khalil

Zahira memang memaklumi khalil seranjang dngn nya karna ia tak kebagian kasur untuk tidur. Dan aida menyarankan agar seranjang saja dngn putra bungsu nya asal berjarak tidur nya. Namun khalil berkata lain justru ia tak suka zahira jauh-jauh dri nya karna ia takut perempuan itu dipeluk kuntilanak. Walau hanya bayangan semata khalil tetap kekeh dan tak ingin melepaskan perempuan itu dri diri nya.

Seandainya kalau zahira adalah istri nya ia tak rela zahira dibiarkan sendiri.

Saat menatap wajah perempuan itu pun khalil terkekeh geli dan khalil berucap "i love you" lalu ia menampar diri nya sendiri.

Ia memutuskan tuk tidur saja sambil mengusap-usap kepala zahira. Walau sudah tertidur ia tak ingin perempuan itu terganggu dan ingin zahira merasa diperhatikan oleh nya.

Subuh nya zahira dikejutkan dngn khalil yg masih tertidur disebelah dan tangan yg masih setia diatas kepala perempuan itu.

"Khalil, bangun" ucap nya sambil menyentuh wajah laki-laki itu

Khalil membuka mata nya dan menatap mata zahira. Dan zahira juga mengusap wajah laki-laki itu menggunakan tangan nya.

"Mandi dulu" ucap zahira

"Jam berapa?" Tanya khalil

"Baru jam 3 subuh sih, karna nenek belum bangun mending kita bangun duluan" jawab zahira sambil menatap wajah khalil

"Kenapa natap nya gitu bngt?"

"Cepet lahh bangun, gw mau mandi wajib soal nya" titah zahira

Diluar kamar mereka malah memperebutkan kamar mandi dan siapa yg akan mandi duluan.

"Gw duluan!!" Gumam zahira

"Gw mau tahajud, gw cepet kok mandi nya" balas khalil

"Huaa gw duluan!"

"Mandi bareng aja gimana?" Tawar khalil

"Lu saha ngajak gw mandi bareng?!!"
Zahira meninggikan suara saking kesal nya

"Yaa gausah ngegas bisa kali neng, ntar manis nya jdi asem lohh, gaenak lagi ntar dipandang sama aku" gumam khalil

"Nyenyenye dah ahh mending gw duluan"

Khalil terkekeh kecil lalu tertawa.

Hingga lah azan subuh tiba. Mereka sholat subuh bersama dan memutuskan tuk kemasjid saja karna orang rumah belum pada bangun.

"Ayuk ya" ajak khalil

"Iyaa bentar napa" ucap zahira yg masih sibuk dngn mukena nya

"Kenapa sih?" Tanya khalil

"Ini iketnya sudah bngt"

"Sini" khalil membenarkan ikatan mukena zahira

"Kalau gini vibes nya kek suami istri gasi?" Batin khalil

"Makasih" zahira membalas dngn senyuman

"Yaudah, ayuk kita berangkat" ucap khalil sambil merangkul zahira

Saat dijalan. Zahira mengusili khalil dngn cara melepaskan rangkulan khalil.

Zahira melepas tangan khalil yg ada dibahu nya.

Khalil merangkul lagi.

"Ihh!!" Kesal zahira yg langsung melepaskan tangan khalil lagi

Khalil tertawa kecil dan melepas rangkulan dri zahira.

Mereka pun sesampai dimasjid langsung sholat berjama'ah lalu langsung pulang bersama lagi.

"Assalamualaikum" ucap mereka berbarengan saat masuk rumah

"Kemana haja?" Tanya zirah yg sedang bermain dngn anak nya

"Hehe, sholat dri masjid" jawab zahira

"Tumben ikm hakun dibawai kemasjid subuh-subuh?" Tanya aida pada khalil

"Kdd ae" ucap khalil yg membenarkan peci nya dihadapan kaca

"Widihh, berduaan mulu gw liat" Seru daus yg keluar dri kamar

"Anyway aisyah mana?" Tanya zahira

"Mak? Pian tau lahh? Yaya lwn khalil kalau guring rancak beduaan lwn beragapan" bocor daus yg malam tdi cidukin zahira dan khalil lagi pelukan

"Babujur?" Tanya aida kepada sang putra

Khalil dan zahira hanya saling bertatapan.