Chapter 20 | Aunty zahira

4 0 0
                                    

"Abisin dulu dimulut, jngn ngomong dulu" khalil mengusap kepala anak kecil itu

"Udh" balas glenca

"Kenapa syg?" Tanya zahira

"Aunty udh punya adek bayi?" Tanya glenca

"Lagi proses syg" jawab zahira

Glenca mengangguk pelan lalu melanjutkan makan nya.

Tak lama ada seekor kucing yg menghampiri mereka. Dan kucing itu bermanja dngn zahira.

"Mau apa meow?" Tanya zahira yg mengeluarkan makanan kucing dri tas

Kucing itu kelaparan. Zahira memberi makan kepada kucing itu sedangkan khalil dan glenca sedang bermain layang-layang bersama.

"Aunty!!" Teriak glenca saat main petak umpet bersama khalil

"Jngn lari-lari nanti jatuh" Ucap zahira tersenyum senang

Tak lama khalil dan glenca kelelahan dan memutuskan tuk merebahkan kepala nya di paha zahira.

Zahira mengusap lembut kepala glenca.

"Aunty? Aunty rasa nya kyk mama aku" ucap glenca dngn polos

"Kmu bisa ngerasain rasa nya punya orang tua dan keluarga bahagia hari ini" jawab zahira

"Besok?" Tanya glenca

"Kapan-kapan aunty dan uncle bakal ajak kmu main lagi. Besok kan glenca kan harus sekolah jdi ga bisa jalan" ucap khalil

"Minggu yaa aunty" ucap gadis polos itu

"Iyaa syg, sama kmu aunty rasa nya udh ngerasain gimana rasa nya jdi ibu jdi itung-itung pemanasan sebelum punya anak" saat zahira mengatakan itu khalil tersenyum lebar ke arah nya

Glenca tertawa dan ia memejamkan mata nya saat zahira mengusap lembut kepala nya.

"Yaah glenca nya bobo" zahira terkekeh kecil saat gadis kecil itu tertidur di pangkuan nya

"Gimana una (buna)? Udh siap punya anak nya?"
Tanya khalil

"Belum" jwb zahira cuek

Tak lama kemudian. Khalil dan zahira menemukan tante atau mama sambung anak kecil itu dan memberikan anak kecil itu kepada tante nya.

"Makasih yaa nak udh ajak anak saya main" ucap vina sembari menggendong glenca

"Iyaa ibu sama-sama. Lain kali kmi boleh main sama glenca nya lagi?" Zahira memang wajah penuh senyuman

"Bolehh aja neng, saya boleh tau nama neng nya siapa?"

"Nama saya zahira bu kalau susah panggil hira atau zahra aja boleh" perempuan itu mencium tangan vina

"Iyaa neng zahir...suami neng zahir yaah?" Tanya ibu itu

"Iyaa bu, ini suami aku nama nya khalil tpi bisa dipanggil rahman juga" ucap zahira

"Haloo bu" khalil tersenyum kearah ibu itu

...

Saat dimobil zahira sangat gelisah tak tau kenapa.

"Kenapa syg kok gitu duduk nya?" Khalil menotice cara duduk zahira yg kurang sopan

"Bete syg" gerutu zahira

"Mau apa? Cokelat?" Tanya khalil

"Hafalan aku numpuk bngt" zahira menggaruh kepala nya yg berlapis hijab

"Hafalan apa?" Tanya khalil yg menatap zahira

"Tahfiz" zahira memegangi kepala nya yg sakit karena kebanyakan fikiran

"Aa kan udh ajarin. Masa lupa?" Tanya khalil

"Mas? Minjem al-qur'an yaa" izin zahira

"Udh wudhu?" Tanya khalil

"Udh kok, tenang" jawab zahira

Zahira mengambil al-qur'an di kursi belakang. Lalu ia memulai bacaan.

"Panjang pendeknya diperhatikan syg" khalil memberi teguran lembut ke zahira

"Iya-iyaa maaf. Intel bngt ngoreksi nya sampe tau aku salah" gumam zahira

Khalil membenarkan hijab zahira.

Zahira menatap khalil.

"Perhatian amat? Ngode yaah?" Tanya zahira yg curiga

"Nggak lah, aku kalau masalah jatah aku to the point ga ngode-ngode" Ga terima ketahuan kalau ngode minta sesuatu tetapi bukan jatah

"Kok berhenti?" Khalil tiba-tiba memberhentikan mobil nya

"Aku bakal beliin kmu sesuatu. Tunggu yaa" ucap khalil

"Lahh? Kesambet ta? Tumben peka tanpa di minta?"

Tak lama kemudian khalil pulang membawa sekantong cokelat dan cemilan lainnya.

"Ihh mau!" Seru zahira

"Beli sendiri lahh" sahut khalil usil

"Bagi napa. Dikit aja" perempuan itu mengerucutkan bibir nya

"Tpi dirumah jatah yaa" tawar khalil

"Iyaa dah. Kmu urusan jatah lancar terus sedangkan istri nya mau jajan jarang bgt di turutin"  zahira pasrah dngn jawaban nya

"Hehe" cengar-cengir

"Minta!!" Zahira memukul pelan tangan khalil

"Gamau, aku pelit" ucap khalil yg menyembunyikan snack nya

"Mau cokelat itu" mata zahira berkaca-kaca

"Nihh" khalil mendekatkan cokelat itu dekat mulut zahira

Zahira ingin memakan dan langsung direbut lagi.


SEPUPUKU ADALAH JODOH KU | ZHONG CHENLE (NCT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang