"Iya A...badan aku masi panas?" Tanya zahira yg masih mengenakan coldpaper di kening nya
"Agak mendingan kok" khalil memegangi leher dan pipi zahira yg masih hangat
"Yuk makan" ajak khalil
"Iyaa A" zahira duduk di pangkuan sang suami
Khalil tak pernah keberataan mau zahira duduk di pangkuan nya atau nggak karena ia merasa zahira selalu manja dimana saja tidak di rumah mertua atau di rumah nenek nya ia bucin tanpa ada rasa malu.
Karena ia bangga selamat dri godaan jaman sekarang salah satu nya adalah pacaran.
Kalau pacaran yaa senang-senang doang tpi kalau udh punya suami sah mau hamil mau berhubungan mau pacaran itu tidak akan dosa tetapi pahala akan terus mengalir.
"Nikah muda gak seburuk itu juga yaa" batin zahira
"Buka mulut nya syg" khalil menyodorkan sendok ke mulut zahira
Zahira hanya menurut apa kata suami nya. Ia tak mengeluh sekali pun karena ia merasa suami nya memang suka memanjakan nya.
Begitu juga dngn khalil tugas laki-laki sebenarnya adalah bertanggung jawab kepada istri nya. Karena ia tau dalam islam memang harus nya laki-laki yg harus nya banyak beban bukan perempuan.
Setelah sarapan mereka bersantai sebentar dan sekitar jam 8 pagi khalil dan zahira ke sekolah zahira.
...
Disekolah zahira. Khalil disuruh menunggu di kelas bersama wali lainnya sedangkan zahira masih bersiap akan foto perpisahan bersama teman-teman nya.
Saat pembagian raport khalil merasa di tatap oleh orang-orang disekitar nya karena orang bertanya-tanya itu siapa.
"Wali siti zahira siapa?" Tanya ibu rena
"Saya" khalil berdiri
"Abang nya zahira?" Tanya bu rena yg tidak tahu
"Bukan" respon khalil
"Suami zahira itu bu" sahut bu aulia
"Ouhh. Kapan nikah nya?" Tanya bu rena
"Tahun kemaren" sahut khalil sopan
"Belum punya anak kan?" Tanya pak udin
"Belum. Dijodohin soal nya" ucap khalil
"Selamat zahira peringkat 2 dikelas 9" ucap pak udin
Khalil tak percaya kalau anak semalas zahira bisa menjadi peringkat 2. Ia pun maju lalu mengambil raport punya zahira.
*
"Zahira?" Panggil khalil
"Aa!!" Zahira lari menghampiri khalil
"Cieee zahira" ledek ihsan
Zahira menarik khalil untuk gabung ke antara mereka namun khalil menjaraki posisi mereka dan teman kelas zahira lainnya karena zahira sedang flu takutnya menular ke teman nya saja.
"Gimana hasil nya A?" Tanya zahira yg meremas sarung yg khalil kenakan
"Sesuai janji aa kalau kmu ranking aa bakal beliin apapun yg kmu mau" ucap khalil
"Ihh? Aku masuk peringkat ta?" Ucap zahira
"Peringkat 2" khalil menunjukan isi raport zahira
Zahira langsung memeluk erat suami nya karena ia tak percaya akan dapat kedudukan peringkat kelas.
"Makasih a" zahira berkaca-kaca
"Makasih apa?" Tanya khalil
"Ntar aja dirumah" ucap zahira
"Kenapa nangis?" Khalil mengusap air mata zahira
"Lama-lama gulung nih bumi!!" Titah naufal
"Cosplay nyamuk ja kita" lanjut raga
"anyway tdi yg peringkat satu sama peringkat tiga nya siapa?" Tanya zahira
"Tdi peringkat 1 raga, kalau 3 Nadiya" ucap khalil
"Kenapa perempuan semua yg ranking?" Ucap alief bertanya-tanya
"Yaelah yg penting lulus bjirr bukan ranking" sahut arif
"Photo nya kapan?" Tanya zahira
"Jam setengah 10" ucap ihsan
"Inheler aku tdi kmu bawa" Zahira merebahkan kepala nya di paha sang suami
"Ditas kmu tdi" jawab khalil
"Ambilin"
Khalil mengambil tas zahira lalu mengambilkan inheler milik zahira.
"Makasih" Ucap zahira
"Kmu masi gaenak badan?" Tanya khalil
"Masi pusing sama ingus nya keluar terus" zahira menggenggam tangan suami nya
"Zahiraa...kenapa pina garing? (Kenapa keliatan sakit?)" Ucap nadiya yg bertanya-tanya
"Emng garing (emang sakit)" sahut zahira
"Kak? Main uno yuk?" Ajak salman pada khalil
"Yaudah ayuk" khalil join mereka main uno
Saat khalil bermain khalil masih membiarkan zahira tertidur di paha nya. Karena zahira masih kelelahan dan pusing.
...
Malam nya. Zahira dan Khalil sedang bersantai di teras rumah sambil mengobrol random.
"Umur kmu bentar lagi masuk 16. Kmu gada kefikiran buat anak kah?" Tanya khalil
"Emng kita udh berapa kali berhubungan?" Tanya perempuan itu
KAMU SEDANG MEMBACA
SEPUPUKU ADALAH JODOH KU | ZHONG CHENLE (NCT)
Science FictionJan lupa vote!! babuhan banjar pasti faham bahasa nya.