Prolog

99 17 0
                                    

"Kakak udah capek. Kita udahan aja, ya?"

Sore itu suara lonceng, pengumuman, dan hiruk-pikuk manusia berlalu-lalang di stasiun sama sekali tidak menggangguku dari mendengar ucapan pria di hadapan. Dua kalimat itu enteng sekali keluar dari mulutnya, bahkan setelah apa yang kami lalui hari ini. Bukan, bahkan setelah semua yang kami rasakan selama tiga bulan ini.

Aku masih diam, belum bisa benar-benar memproses ucapannya barusan. Aku biarkan ia menyelesaikan ucapannya. "Maaf, Dek. Kakak udah mikirin ini dari lama. Kakak udah enggak bisa sama Adek lagi. Tadinya Kakak mau nunggu sampai Adek wisuda, tapi kayaknya semakin lama nanti justru enggak baik. Dek, mulai sekarang jangan datang ke sini lagi, ya ...."

Suaranya masih sama, pelan dan lembut. Tanpa terasa air mataku menitik juga. Caranya meminta putus begitu lembut membuatku sulit untuk marah. Aku tidak menolak, tidak juga mengangguk. KRL--Kereta Rel Listrik--sudah tiba membuatku buru-buru masuk sebelum kehabisan tempat duduk. Tepat setelah mendudukkan diri, aku mengirimkan pesan padanya.

Cantika: Kak, aku butuh waktu. Jangan blok dulu, ya. Aku masih butuh penjelasan.

**

Hehe
Bismillah ikutan project nulis kedua dari komunitas EWAcademy lagi😖semoga tamattt huhu
Kali ini ada banyak juga cerita-cerita keren lainnya yang ikutan projek ini, nanti in syaaAlloh ada di reading listku🤩

Oh iya, cerita fiksi ini terinspirasi dari kisah temenku😶🙏muehehe terima kasih, teman, semoga bisa kusampaikan dengan baik ya ceritanya😞wkwkwk dengan beberapa modifikasinya

Semoga bisa menikmati cerita ini😖selamat membacaa
Skskskkss semoga bisa update dan tamat sesuai tenggat😭🙏

Skskksksk satu lagiiii
Jangan lupa ikutan giveaway buku Tunggu Aku Putus🤩💛in syaaAlloh segera terbit di penerbit Kyssakata
Jangan ketinggalan preordernya juga yaaa muehehehehe sekalian promosi😞💛

(No) Life After BreakupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang