Vote banyakin ya.❤️
°°°
"Mang!!!"
"Iya den napa???"
"Biasa..."
"Okay." Ucap Pak Mansur dan mulai membuat kopi untuk Uzi.
"Alaska!!!"ucap Uzi sambil menatap Alaska yang sedang asik bermain game.
"Apa? Sayangku???"
"Arghhh... Ih makin sayang deh sama kamu..." Menolog Uzi yang membuat Selatan ingin muntah.
"Uzi Lo sehat gak sih???" Tanya Kevin dengan khawatir.
"Pake nanya lagi ya tentunya Lah gue gak sehat."
"Lo mau nanya apa ke gue??" Tanya Alaska.
"Lo bawa speaker? Gak?"
"Ada nih gue bawa."
"Putar Lagu." Menolog Zul sambil memegang mic.
"Kita putar lagu apa ya???" Tanya Selatan.
"Dangdut???" Ucap Zul.
"Eh gak gagah bah mending koplo." Ucap Kevin.
"Loh dangdut emang koplo."
"Lah koplo emang dangdut."
"Loh."
"Lah."
"Loh.
"Lah."
"WOYYY UDAH WOYYY SETEL AJA." Teriak Alaska kepada Uzi.
Uzi segera memutar lagu Ayo goyang dumang, saat ia memutar Zul mulai naik di atas meja sambil bergoyang. dengan riah Alaska mulai memberikan uang goceng kepada Zul sambil bergoyang seperti orang mabuk, Uzi ia malah bernyanyi bersama Pak Mansur.
Dring...
Dring...
Dring...
Hp Gilang mulai berbunyi, ia pun segera keluar dari kantin itu dan mengangkat telpon tersebut.
Ini siapa ya??? Tanya Gilang akan tetapi tidak siapapun yang berbicara di telpon tersebut, membuat Gilang setengah emosi.
“Siapa sih yang nelpon gue tapi, gua angkat gak di jawab dasar aneh Batinnya.”
Ia segera masuk ulang ke Kantin sambil duduk melihat teman-temannya yang sedang, asik berbeda dengan Zain yang hanya fokus kepada Hpnya sambil melirik Gilang sesekali.
"Napa Lo liatin gue???"
"Siapa yang liatin Lo??"
"Itu tadi apa? Kalo bukan ngeliatin gue?"
"Gue gak pernah ngeliatin Lo buat apaaan?? Gue ngeliatin Lo buang-buang waktu gue aja."
"MAKSUD LO APA?? HAH?" Teriak. Gilang sambil menggebrak meja di depan Zain, ia terus menatap wajah Zain dengan mata yang penuh dengan kilatan emosi. Membuat Zain terkekeh ia juga mulai berdiri sambil menatap Gilang dengan tatapan dinginnya.
Ia mengangkat sebelah alisnya sebelum berbicara. "Lo terlalu terbawa suasana Lan." ucapnya dan pergi dari situ meninggalkan Gilang.
Sedangkan Uzi beserta yang lainnya, hanya diam sambil duduk di atas meja. ya begitulah jika Zain di satukan dengan Gilang maka salah satunya akan membuat kekacauan dan berakhir pergi, Akan tetapi Mereka akan kembali jika sudah membaik.
°°°
"Nak kamu dari mana saja??"
"Kenapa sih pah?"tanya seorang anak yang sedang mengutak-utik hpnya.
"Sayang papa bicara sama kamu tolong lah hargailah Ayah mu."
"Pah mau bicara apa?"
"Kamu kenapa??" Belum sempat pria paruh baya itu melanjutkan kalimatnya, anaknya sudah memotong ucapannya.
"Stop gak usah bahas itu adek gak mau denger."
"Hm... Papa capek sama kamu, kamu udah beberapa kali di kelurkan dari sekolah."
"Udahlah pah adek capek, adek mau istirahat."
"Nak."
"Hm..."
"Kamu bakal Papa pindahkan ke sekolah baru."
"Gak adek ngak mau."
"Papa gak perduli, mau kamu mau atau gak Papa gak perduli."
"Pah kenapa sih?"
"Kamu selalu di keluarin dari sekolah, Kamu gak capek apa? Dikeluarkan Mulu sama pihak sekolah."
"Gak." ucap cewek itu dengan santainya.
"Terserah kamu." Ucap pria paruh baya itu, lalu pergi dari situ. Saat ia berjalan ia masih berhenti dan mengucapkan satu kata."jika satu kali lagi kamu di keluarkan dari sekolah maka Papa bakal masukin kamu ke asrama."ucapnya yang membuat cewek itu melototinya.
“Gila yang bener aja gue di masukin ke asrama, ya gak maulah masa gue masuk njir. Yang bener aja cok stress, punya bapak kok stress sabar-sabar jadi anak harus sabar kalo gak sabar tinggal tampol aja palanya.Batinnya sambil menatap terus menerus Ayahnya.”
...
KAMU SEDANG MEMBACA
GILANG
Teen Fiction⚠️ WAJIB FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA CERITA INI⚠️ (follow akun author agar bisa dapat notifikasi cerita baru.) Cerita ini menceritakan tentang Gilang yang tidak pernah menyukai perempuan, selama bertahun-tahun. Tapi siapa sangka seorang GILANG FRAN...