CHAPTER 7. THE SECOND MEETING🏴‍☠️

27 16 1
                                    

Vote yuk!!!

°°°

Pukul 23:11

Refanza segera melemparkan batu kecil ke arah pak satpam, membuat pak satpam terkejut dan berlari masuk ke posnya.

Sih anjirrr batin Fanza.

"Terus ini Gimana? Hm gue panjat aja deh." ujarnya dan mulai menaiki tembok yang bisa di bilang tinggi, tak butuh berapa lama Refanza sudah turun dari tembok kematian itu dan berlari pergi untuk masuk ke rumah.

Refanza mulai membuka pintu tersebut untung saja, ia membawa kunci cadangan jadi ia bisa membuka pintu itu dengan mudah.

Refanza segera menutup pintu tersebut, "kamu ngapain?". "Ya ngapain lagi kalo bukan nutup pintu, ucapnya. Eh tunggu dulu bukannya hanya dia di rumah itu dan suara itu suara siapa? Ia segera berbalik dan— Astaghfirullah." Teriaknya sambil memeluk ganggang pintu.

"Hm..." Dehem seseorang, kita sebut saja Bima Gruta Hard Ayah Refanza.

"Dari mana aja kamu??"

"Eh anu itu Fanza dari sama temen...."

"Ngapain?"

"Hm, Fanza buat tugas kelompok."

"Oh."

"Ya."

"Yaudah papa percaya sama kamu, Oh iya Fanza Hm mendingan kamu siapin kopor kamu."

"Buat??"

"Kita pindah ke Jln. Jendral Sudirman." ucap Ayahnya yang membuat Fanza melototinya, yang bener saja Jalan itu adalah jalan rumah pekarangan Elit.

"Tapi kenapa??"

"Huft jadi gini sayang, Papa bakal pergi ke luar negeri untuk ngurus perusahaan. Jadi kamu Pindah ke Jln. Jendral Sudirman agar kamu bisa di jaga sama temen Papa, dan kamu tau anak dia bisa beladiri jadi kamu bakal di Jagain sama anaknya." Ucapnya membuat Refanza menatap terus menerus dirinya.

"What tunggu dulu, Papa mau ke luar negeri???"

"Ya."

"Ya udah Pergi aja, Fanza bisa jaga diri Kok." Ucapnya sambil bersedekap dada.

"Jangan ngaco Fanza, Fanza kamu tidak ingat waktu Papa tinggalin kamu dua hari. tiba-tiba temen Papa nelpon dan bilang kalo kamu udah di pukul para warga karena gak sengaja nabrak tukang bakso. Itu baru satu, kedua kamu gak ingat waktu kamu jatuh dari tangga karena ceroboh. Ketiga kamu ngambil mangga tetangga dan kamu di kejar anjing milik tetangga dan masih ada banyak lagi Fanza itu karena kecerobohan kamu dan Papa masih ingat waktu ulang tahun kamu, Papa bawakan Hadiah sepatu kenapa? Kamu gigit kamu kira sepatu itu kue???" Ucapnya.

"Ya itu salah Papa bukan salah aku, tapi Papa rupanya masih perhatian ya sama Fanza."

"Ya iyalah Papa perhatian sama kamu, kamu tuh anak Papa. Ya, gak mungkin kamu anak setan." ujarnya yang membuat Refanza menunduk sambil meremas jemarinya.

Refanza adalah anak dari Bima Gruta Hard, kenapa hanya ayahnya? Dan Fanza dikarenakan ibu Fanza telah pergi meninggalkan Fanza saat masih melahirkan Fanza.

GILANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang