CHAPTER 6. STUPID🏴‍☠️

26 17 2
                                    

Vote banyakin, jangan jadi pembaca gelap. 🤧

°°°

Gilang mulai keluar dari kelas, semua para murid mulai berlari untuk pulang saat Gilang berjalan ia merasakan ada yang mengikutinya sedari tadi. Ia mulai berbalik dan menatap Refanza dengan tatapan selidik, Refanza mulai membuka-buka pot bunga yang ada di kelas 10Ips.

"Kenapa? Lo ngikutin gue?"tanya seorang cowok yang tak lain adalah Gilang.

"Siapa? Gue???"ucap cewek itu sambil menatap cowok yang tingginya melebihi ia.

"Siapa? Lagi jika bukan Lo?"

"Dih gue gak ngikutin Lo orang gue, gue, gue nyari jangkrik buat tugas Ipa. Iya buat tugas, Ipa hehehe." ucapnya membuat Gilang mendekati dirinya, membuat Refanza was-was.

Aduh nih anak Deket lagi, tolong siapapun ambil gue. Jangan buat gue pingsan, ih pengen gue kokop njirrr Batinnya.

Gilang masih terus menatapnya sampai pada akhirnya, ia mulai berbicara. "Lo tau Lo cewek stress yang pernah gue temuin dan Lo cewek an-eh." Ucapnya sambil menekan kalimat terakhir, dan Berlalu pergi meninggalkan Refanza.

Gak papa deh, asalkan gue bisa Deket sama dia.

°°°

Seorang pria paruh baya mulai turun dari kamarnya, ia menatap ke dapur dan mulai pergi untuk mencari makanan.

Saat ia berada di dapur ia tidak sengaja melihat sebuah, surat yang tergeletak di meja. Ia mulai mengambil surat itu, dan melihat nama yang tertera.

 Ia mulai mengambil surat itu, dan melihat nama yang tertera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dasar anak itu Batinnya dan mulai tersenyum. Ia segera melihat panci dan mulai membukanya, perlahan senyumannya mulai luntur.

Bagaimana tidak jika yang ada di panci itu bukanlah masakan tetapi......

Bagaimana tidak jika yang ada di panci itu bukanlah masakan tetapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"REFANZAAAAA...." Teriak Ayahnya.

°°°

Gilang masih setia berada di kasur yang empuk, sampai ada ketukan pintu membuat aktivitasnya terganggu.

Ia segera turun dan mulai membuka, pintu dan menampakkan 6 orang cowok.

"Ngapain???"

"Ya main lah atuh ngapain lagi." Ucap Zul dan mulai masuk, tanpa di persilahkan oleh Gilang. Ia segera berlari ke dapur, begitu juga dengan Uzi.

Gilang mau tak mau harus mengikuti dua, orang anak yang terbilang Nauzubillahi.

"Lo ngapain?"

"Kita mau dugem..." celetuk Uzi dan mulai memberikan kode kepada Alaska, Alaska segera menyalakan speaker yang berukuran besar. Mereka berlima mulai bergoyang ria tak terkecuali dengan satu orang, yang acuh hanya memegang terus menerus Hpnya.

Sedangkan Gilang Tidak usah di tanya, sekarang Wajah Gilang seperti muka-muka, penagihan Hutang yang belum di bayar-bayar oleh ibu-ibu kompleks. Bagaimana tidak jika mereka berdua terus memutar-mutar, kompor Gilang.

Rasanya Gilang ingin sekali, menghantamkan kedua wajah mereka dengan Gagang sapu emaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rasanya Gilang ingin sekali, menghantamkan kedua wajah mereka dengan Gagang sapu emaknya.

°°°

Refanza segera turun dari motornya ia mulai menatap pagar besi, ia segera melihat pak satpam yang masih berdiri di sana tegak lurus seperti pemimpin upacara.

"Pak...."

"Pak..." Ucap Refanza kepada pak satpam itu akan tetapi pak satpam itu, tidak mendengar di karenakan ia memakai earphone. (Pak satpam kece 😎)

Nih orang lama-lama gue pecat njir Batinnya dan mulai mengambil batu kecil, ia segera melemparkan ke arah pak satpam itu dan.....
...

GILANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang