Chapter 9

94 29 8
                                    

Joel dan segala kekesalannya sudah memuncak di dada dan siap naik ke ubun-ubun kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Joel dan segala kekesalannya sudah memuncak di dada dan siap naik ke ubun-ubun kepalanya. Wajah Joel sedikit memerah.mungkin kalau terus seperti ini kepala Joel akan benar-benar berasap seperti kereta uap.

Bagaimana tidak, acara makan bersamanya dengan Renjana harus hilang karena kehadiran mantan kekasih Renjana yang lain. Terlebih lagi Renjana menyetujui ide mereka untuk makan bersama di satu meja, berempat. Sungguh tidak nyaman. Sangat tidak nyaman bagi Joel. Apalagi melihat bagaimana Renjana bisa tersenyum lepas dengan Pasha, sementara kalau bersama dengan Joel wanita itu hanya menekuk wajahnya cemberut.

"Jadi, kalian mantan kekasih? Atau memang masih menjalin hubungan juga?" Setelah banyak yang Renjana dan Pasha bicarakan, sambil sesekali ditimpali oleh Felicia juga, akhirnya pertanyaan itu keluar juga dari mulut Pasha. Tentu saja lelaki itu penasaran.

"Kita sudah mantan, sudah satu tahun yang lalu putus malah. Lagi janjian keluar aja hari ini, refreshing. Eh malah ketemu kamu lagi. Nggak nyangka kamu bakalan pindah kerja di kota yang sama kayak aku."

Joel melirik Renjana, dia kesal setengah mati karena Renjana bisa menyunggingkan senyumnya yang lebar itu. Joel tidak terima kalau Renjana tersenyum untuk lelaki lain. Senyum Renjana adalah milik Joel, selalu untuk Joel. Ya Tuhan, dia benar-benar bisa cemburu gila seperti ini karena Renjana.

"Dapat opportunity yang lebih menjanjikan. Baru juga pindah awal bulan lalu. Makanya Felicia masih suka temenin aku kemana-mana. Dia kasihan katanya kalau lihat aku gak jalan-jalan pas punya waktu. Katanya tadi kamu kenal sama Joel ya Fel?"

Mata Renjana tertuju pada Felicia. Wanita yang seumuran dengan mereka ternyata, kecuali Joel. Satu anggukkan Felicia membuat Renjana penasaran dengan jawaban wanita itu. Yang tidak mereka sadari selain Felicia adalah, wajah kesal Joel beruban menjadi tegang. Hanya Felicia yang sadar karena posisinya memang di depan Joel.

"Kita pernah pacaran dulu. Nggak lama kok satu tahun lebih aja terus putus. Iya kan Jo?"

Joel memejamkan matanya. Dia tahu kalau Pasha dan Renjana sedang menatapnya sekarang. Ketika dia membuka mata, dia mendapati Renjana sedang menatapnya dengan menaikkan satu alisnya. Bibir wanita itu mengulum senyum sebelum menatap Felicia.

"Oh ya? Kamu mantannya Joel yang keberapa? Yang selingkuh sama lelaki lain? Yang hamil duluan sama lelaki lain? Atau yang ninggalin dia nikah sama lelaki lain nih?"

"Jan..." protes Joel kecil. Pertanyaan Renjana terlalu berani, dan menurut Joel terlalu privasi. Tidak seharusnya Renjana melontarkan pertanyaan seperti tadi. Tawa renyah Felicia terdengar.

"Aku belum pernah menikah dan belum pernah punya anak juga, belum pernah hamil malah. Mungkin yang selingkuh sama lelaki lain menurut versi nya Joel." Jawab Felicia santai.

Dia tidak memberikan pembelaan apa-apa karena menurutnya hubungannya dengan Joel sudah berakhir. Tidak ada yang perlu dibahas lagi, terserah lelaki itu mau menjelaskan kehidupan percintaannya seperti apa. Kalau boleh jujur, Felicia tidak menyangkal tuduhan Joel kalau dia berselingkuh, tapi tentu dia punya alasan sendiri yang tidak mungkin dia ungkapkan. Dia tidak bisa terlalu frontal dan seberani Renjana. Mentalnya tidak sampai seperti itu. Lagipula dia juga sedikit kasihan pada Joel. Tanpa perlu diberitahu juga dia tahu kalau Joel sedang berusaha mendapatkan hati Renjana kembali.

Mantan GentayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang