Chapter 1

351 37 18
                                    

Hai! Cerita baru akuuu...
Kali ini seperti biasa ya ceritanya orang dewasa, nggak anak-anak, apalagi anak remaja. Tapi masih bisa kok dibaca sama anak remaja juga. Nggak ada yang aneh-aneh di cerita aku. Full ketawa-ketawa sama nangis-nangis aja di cerita ini. Semoga suka juga sama cerita ini ya. Happy reading, jangan lupa vote dan comment nya. Terima kasih...

***

"Aku mau kamu kembali bersamaku, jadi kekasihku lagi. Kali ini aku serius Jan, tidak main-main. Aku mau kamu. Kita menikah!" Renjana menatap lelaki di hadapannya ini dengan wajah bodoh.

Dia saja masih berdiri di depan gerbang masuk apartemennya, catat! Depan gerbang masuk, bukan lobby. Joel Atmaja, lelaki itu tiba-tiba saja mencegat Renjana yang sedang berjalan. Membuat Renjana kaget, tapi tidak bisa melakukan perlawanan karena dia pikir dia akan dirampok karena hari memang sudah malam. Tidak terlalu malam, tapi daerah di sekitar apartemennya memang tidak terlalu ramai.

Baru satu minggu yang lalu Renjana kembali ke Jakarta. Dia sendiri saja masih menyesuaikan dirinya dengan kota Jakarta, masa tiba-tiba lelaki hina ini muncul di hadapannya. Dengan tidak tahu malunya meminta mereka kembali bersama. Mau marah, tapi Renjana sudah berjanji kalau dia akan menjadi wanita yang tenang dan tidak gampang tersulut emosi. Tapi kalau dengan Joel mana bisa!

Renjana mencondongkan tubuhnya sedikit pada Joel. Menatap lelaki itu dengan mata yang sedikit menyipit. Setahun tidak saling bertemu ternyata tidak ada yang berubah dari Joel. Setelah puas menatap Joel, dia kembali memundurkan tubuhnya.

"Kamu habis kecelakaan? Atau habis mengalami sakit keras yang sampai mau mati gitu?" Tanya Renjana polos. Buru-buru Joel menggeleng dengan cepat.

"Gak ada! Diare aja kemarin beberapa kali selama setahun karena ditinggal kamu." Jawab Joel. Kedua alis Renjana berkerut mendengarnya. Wajah datar Renjana sudah berubah jadi murka sekarang.

"Ditinggal aku?! Ditinggal aku?! Coba ulang sekali lagi yang kamu bilang kalau berani!" Pekik Renjana kencang. Dia tidak peduli meskipun mereka sedang di tempat umum, di depan gerbang apartemen dan disaksikan oleh Abang batagor dan tekwan jamur.

Anggukan Joel semakin cepat dan bersemangat. "Kamu pergi begitu saja gak kasih kabar sama sekali padaku. Mana semua teman-teman kantor kamu gak ada yang mau buka mulut juga lagi. Bikin aku pusing cari kamu." Jawab Joel dengan nada yang merajuk. Renjana masih menatap Joel dengan tidak habis pikir. Padahal seingatnya, Joel adalah lelaki yang cerdas dan pandai. Kenapa sekarang dia bisa jadi bodoh begini?

"Joel, kamu yang ninggalin aku. Kamu blokir semua akses aku untuk menghubungi kamu, semua sosial media aku kamu blokir. Kamu ninggalin aku begitu saja tanpa kasih aku penjelasan apa-apa, dan tanpa kasih aku kesempatan untuk bicara sama sekali. Terus sekarang kamu bilang aku yang pergi? Belajar Bahasa Indonesia yang benar lagi sana!!!" Pekik Renjana tidak tahan.

Renjana menahan air matanya yang tidak bisa diajak kerjasama dengan sekuat tenaga. Kenyataannya hatinya masih belum baik-baik saja setelah satu tahun berlalu tanpa lelaki di hadapannya ini. Sepuluh bulan kisah cinta sialan mereka, satu tahun melupakan sakitnya, dan sekarang ternyata bekasnya masih ada.

Mantan GentayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang