Chapter 7

96 25 9
                                    

Happy reading, jangan lupa vote dan comment nya. Terima kasih..

***

Yuri menatap putrinya yang masih tertidur lelap. Jam sudah menunjukkan pukul setengah dua pagi. Joel sudah pulang sejak tadi. Meninggalkan Yuri sendiri di rumah sakit dan menunggu putrinya. Sementara suster Alika juga sudah Yuri suruh untuk pulang. Malam ini dia akan menemani putrinya sendirian. Ada rasa bersalah di hati Yuri karena putrinya sakit.

Dia merasa gagal menjadi seorang ibu. Putrinya masih kecil, belum genap lima tahun tapi melihat Alika terbaring seperti ini membuat hatinya teriris tentu saja. Yuri sudah gagal menjadi seorang istri, dia juga gagal memberikan Alika sebuah keluarga yang utuh, dan sekarang bahkan dia gagal karena membiarkan putri kecilnya sakit, bahkan sampai harus dirawat di rumah sakit. Yuri terlalu sibuk dengan pekerjaannya jadi dia jarang memiliki waktu untuk Alika.

Tapi dia tidak punya pilihan. Yuri harus tetap bekerja kan untuk menghidupi putrinya. Meskipun Alika mendapatkan tunjangan setiap bulan dari mantan suaminya, nominalnya pun lumayan besar, tapi Yuri tidak ingin berdiam diri saja. Dia tidak tahu sampai kapan mantan suaminya akan terus membiayai Alika. Paling tidak Yuri harus berjaga-jaga kalau ke depannya nanti Seto tidak memberikan nafkah lagi bagi Alika.

Mengabari mantan suaminya kalau Alika masuk rumah sakit saja Yuri masih bingung. Dia tidak yakin Seto akan datang. Selama ini lelaki itu memang tidak begitu peduli pada Alika. Seto adalah lelaki yang secara usia memang sudah dewasa, namun secara kelakuan lelaki itu masih ingin menikmati masa mudanya. Ini juga yang membuat Yuri bercerai dari lelaki itu satu tahun yang lalu. Hampir empat tahun membina rumah tangga bersama Seto membuat Yuri akhirnya menyerah.

Seto bisa menjadi lelaki yang baik dan perhatian, namun di satu sisi lelaki itu bisa berubah dingin dan cuek. Tidak jarang emosi Seto meluap-luap untuk suatu hal yang sepele. Puncaknya terjadi ketika lelaki itu mulai berani main tangan pada Yuri. Dia tidak tahan lagi. Bukan hanya sakit secara fisik, namun juga sakit secara hati karena Alika harus melihat bagaimana ayahnya memperlakukan ibunya dengan tidak baik. Berpisah adalah keputusan yang tepat. Alika jadi prioritas Yuri. Putrinya harus tumbuh dengan penuh kasih sayang sekalipun kasih sayang tersebut tidak bisa dia dapatkan secara lengkap.

Di masa-masa suramnya, Joel ada disana. Lelaki itu selalu ada setiap kali Yuri membutuhkan bantuan. Dia memang perempuan manja yang terbiasa dilayani di rumahnya. Yuri tidak pernah melakukan apa-apa sendiri. Sudah pasti dia keteteran saat itu kalau tidak ada Joel. Namun sekarang Yuri sudah mulai terbiasa dengan semuanya. Ada penyesalan yang begitu besar yang dirasakan kedua orang tuanya ketika tahu Yuri ingin bercerai. Belum lagi saat tahu apa alasannya. Untuk pertama kali dalam hidupnya Yuri melihat ayahnya menangis.

Kedua orang tuanya yang dulu begitu menentang hubungannya dengan Joel karena latar belakang lalaki itu kini malah lebih menyesal karena sudah memaksa Yuri menikah dengan lelaki yang lebih buruk daripada monster. Beberapa luka lebam di wajah dan tubuh menjadi saksi di persidangan mereka. Perceraian yang tidak terlalu memakan waktu karena Seto juga tidak mau memperpanjang semuanya. Mereka berasal dari keluarga yang cukup terpandang. Perpisahan saja sudah cukup memalukan bagi kedua pihak keluarga, apalagi kalau alasannya diketahui orang banyak.

Yuri mendapatkan hak asuh putrinya dengan nafah sebesar lima juta rupiah setiap bulan yang harus diberikan Seto untuk Alika, dan lelaki itu menyanggupi. Seto bisa memberikan lebih, namun Yuri juga tidak mau meminta lebih. Dia hanya ingin cepat-cepat bebas dari lelaki itu. Kemudian Yuri menghabiskan waktunya untuk Alika dan juga usaha kulinernya yang sekarang semakin berkembang dan sudah memiliki beberapa cabang.

Setelah perpisahan ini, apakah terbersit di kepala Yuri untuk kembali pada Joel? Jawabannya adalah sempat pernah, apalagi kedua orang tuanya sekarang tidak memandang Joel seperti dulu lagi. Mereka tahu kalau Joel yang pada akhirnya ada untuk Yuri di masa terkelam dalam hidupnya, bahkan kedua orang tuanya pun tidak ada disana. Namun baik Joel maupun Yuri, mereka sepakat untuk tetap berteman saja dan tidak membawa hubungan ini ke jenjang yang lebih serius.

Mantan GentayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang