Chapter 4

112 29 13
                                    

Siapa yang kemarin nanyain si Joel kutu kupret. Nih balik lagi orangnya nih. Bertingkah lagi dia. Happy reading, jangan lupa vote dan comment nya ya. Terima kasih.

***

"Sudah dari kapan dia di sini Pak?" Tanya Renjana pada salah satu Sekuriti kantornya sambil berkacak pinggang dan menatap Joel dengan malas. Lelaki itu tiba-tiba muncul di hadapan Renjana, menghadang Renjana yang memang ingin pulang.

"Kurang lebih dari setengah jam yang lalu Mbak." Jawab Sekuriti tersebut. Renjana mengangguk-angguk mengerti.

"Oke makasih ya Pak..." setelah Sekuriti tersebut meninggalkan mereka berdua, Renjana memutar matanya kesal dengan keberadaan Joel yang sedang cengar-cengir padanya.

"Ayo aku antar pulang." Kata Joel dengan santai. Lelaki itu hampir saja menggandeng tangan Renjana kalau Renjana tidak langsung menghindar. Dia menatap Joel tajam. "Aku gak akan apa-apakan kamu. Cuma mengantar kamu pulang sekaligus aku ingin bicara Jan. Cuma ini cara yang terpikir supaya kamu mau bicara sama aku. Kamu gak mau bikin keributan di kantor kamu sendiri dan jadi pusat perhatian kan?" Joel tambah melebarkan senyumnya setelah mengatakan itu.

Renjana menatap ke sekelilingnya. Mau tidak mau dia mengangguk dan mengikuti Joel ke parkiran. Masuk ke dalam mobil lelaki itu dan duduk manis memasang sabuk pengamannya. Dari ekor matanya Renjana bisa melihat Joel tidak berhenti tersenyum.

"Mau makan dimana? Ada yang lagi mau kamu makan gak?" Tanya Joel. Renjana langsung memicing tidak suka.

"Katanya mau nganterin pulang, kenapa sekarang jadi makan?" Protes Renjana.

"Ya kan sekalian makan malam Jan, udah lama kita gak makan bareng loh. Kamu gak kangen sama aku? Biasanya kangen terus sama aku." Ujar Joel tanpa dosa. Renjana hanya bisa mengelus dada kalau sudah menghadapi Joel. Apalagi kalau lelaki itu sudah membawa-bawa hubungannya yang dulu-dulu. Bukan apa, Renjana jijik sendiri kalau mengingat betapa dia mencintai Joel waktu itu. Lelaki ini bahkan tidak pantas menerima cintanya sama sekali.

"Pulang, aku mau pulang..." jawab Renjana dingin.

"Kita makan bebek goreng dulu kali ya? Kamu suka banget kan." Seolah tuli, Joel sama sekali tidak mendengarkan Renjana. Mobil Joel sudah membelah jalanan Jakarta yang lumayan padat. Renjana mengamati sekitar, kemana Joel akan membawanya. Dan ternyata lelaki itu tidak menuju ke arah apartemen Renjana, membuat Renjana menghela nafas.

"Omongan kamu memang nggak pernah bisa dipegang. Kamu bilang cuma mau nganterin aku pulang, tapi kamu nggak ke arah apartemen aku."

"Makan sebentar apa susahnya sih Jan? Aku gak sempat makan dari siang. Sambil kita ngobrol kan lebih enak daripada di jalan begini." Ujar Joel dengan sedikit memohon.

"Berhenti di depan. Aku mau pulang sendiri..." sungguh Renjana bisa jadi sangat keras kepala seperti ini saja sudah membuat Joel pusing. Dia tidak habis pikir kemana Renjana yang dulu. Masih marahkah wanita itu padanya? Selama ini? Padahal Renjana adalah wanita yang paling pemaaf yang Joel kenal.

"Jangan begini Jan. Aku cuma mengajak kamu makan, di restoran. Gak akan aku racunin makanan kamu." Renjana tidak menjawab. Dia hanya diam. Namun detik berikutnya Renjana hampir membuat jantung Joel meloncat keluar.

Dengan nekatnya Renjana melepaskan sabuk pengamannya dan membuka kunci pintu. Membuat mata Joel melotot tidak percaya. Ketika Renjana ingin membuka pintu, buru-buru Joel menahan Renjana dengan tangannya.

Mantan GentayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang