kesel

921 101 23
                                    

"Thur, jadi kan nanti?" Sutsujin melirik sekilas, "Ya, kabarin aja ler" Skylar mengangguk dan pergi keatas menuju kamarnya.

Rinz mendengar percakapan singkat yang dilakukan Jungler dan Goldlaner mereka. Rasa penasaran pun muncul dalam benaknya,

Rinz duduk disebelah Sutsujin sebelum bertanya, "Mau kemana lu sama ler?"

"Gatau, dia minta di temenin beli barang" ucap Sutsujin acuh.

"ohh... " Rinz mengangguk.

"UJIIIINNNN KAMU DIMANAAA!!????"
Rinz menutup telinganya dengan kedua tangannya, rasanya ia bisa tuli mendengar teriakan Dyrenn dipagi hari.

"BERISIK BEGO" balas Rinz ketika melihat Dyrenn yang menuruni tangga sambil cengengesan.

Dyrenn langsung menghampiri Sutsujin dan memeluk tubuh kecil sang kekasih. Ia sender kan kepalanya pada perut Sutsujin sambil berdusel-dusel.

Rinz rasanya mau muntah melihat tingkah Dyrenn. "Masih pagi dan gue harus ngeliat yang kek gini? Mending balik turu"

Sutsujin terkekeh melihat tatapan sinis yang Rinz berikan sebelum naik ke lantai atas.

"Kok tumben kamu jam segini udah bangun?" Biasanya Dyrenn baru akan bangun pukul setengah 12, namun sekarang pukul 9 lelaki ini sudah turun ke bawah.

"Gapapa, pas aku bangun tadi kamu ga ada, aku kira kita baikan kemaren cuman mimpi makanya aku panik..."

Tangan Sutsujin mengelus surai lembut Dyrenn. "Maaf... Kamu sampe ketakutan gini," Dyrenn mendongak, ekspresi Sutsujin terlihat sedikit murung.

Ia tersenyum tipis, "Gapapa sayangg, udah gausah dipikirin lagi" ucap Dyrenn sambil kembali mendusel pada perut Sutsujin.

"Ren," Dyrenn mengangkat kedua alisnya sebagai jawaban.

Tanpa aba-aba, Sutsujin sedikit menunduk dan mengecup singkat bibir lelaki itu. Mata Dyrenn membulat sempurna, sungguh jantungnya tidak siap menerima kejutan seperti ini.

Dyrenn menatap Sutsujin yang sudah memerah, "Morning kiss... " ucap Sutsujin, ia alihkan pandangan kesamping tidak berani menatap manik mata pemuda yang masih setia memeluknya.

Dyrenn terkekeh gemas melihat tingkah Sutsujin, ada saja gebrakan tiba-tiba dari lelaki manis ini.

Dyrenn juga tidak mau kalah, ia kecup singkat pipi kanan Sutsujin membuat sangat empu tak kalah kaget.

"Kenapa kaget? Kamu tadi cium aku di bibir loh"

Sialan Rendy Syahputra ini. Wajah Sutsujin semakin memerah dibuatnya.

Jari Dyrenn bergerak memegang dagu Sutsujin, membuatnya menghadap dirinya. Mata mereka bertemu untuk beberapa saat, hingga Dyrenn tiba-tiba mencium pipi sebelah kiri Sutsujin.

Mata Sutsujin membulat, ia pukul lengan Dyrenn untuk melampiaskan kekesalan nya.

"Apaansih!?" Kesal sang empu. Dyrenn tertawa melihat wajah Sutsujin yang sudah memerah sempurna. Aduh kenapa bisa ada makhluk se menggemaskan Sutsujin di dunia ini?

-----------------

Pukul 14.58

"Ngaku aja kamu, pasti kamu mau selingkuh sama ler." wajah Dyrenn sudah terlihat masam sekali mengetahui kekasihnya akan jalan berdua dengan sang kapten.

"Aku cuman mau nemenin ler aja Rendyy" Sutsujin tak habis pikir dengan sikap manja Dyrenn yang tak bisa ditinggal sebentar saja.

"Kita baru baikan kemaren loh.. masa kamu udah mau ninggalin aku aja?" wajah yang awalnya masam itu berubah jadi memelas. Dyrenn terlihat seperti anak kecil yang sedih ketika tidak diizinkan membeli mainan oleh ibunya.

can i? (RxS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang