2 PERSONS
"
Di-dino? Ini beneran elo?" tanya vernon kebingungan.
"Ya iyalah, ini gue. Siapa lagi!!"
"Haus lo? Nih minum!!" dino mendekati vernon, menyodorkan segelas air yang sebelumnya dirinya minum.
Vernon menerimanya. Raut wajahnya masih kebingungan. menatap saudaranya itu dari bawah sampai atas. Begitupun dengan yang lain. "Kalau lo dino, terus di sebelah gue ini siapa?" dokyeom menoleh ke samping kanannya, tempat dimana dino berdiri sebelumnya. Kosong!!
Seketika kedua mata dokyeom melotot, mulutnya menganga membentuk huruf o. "Ta-tadi dino berdiri di sebelah gue!! Seriusan deh"
Mereka semua saling menatap bingung. Begitupun dengan dino. Pemuda delapan belas tahun yang tidak tau apa-apa itu juga ikut bingung.
Semua masih berdiri di tempatnya Masing-masing. Tiba-tiba, terdengar suara yang entah darimana asalnya.
Hi hi hi hi hi
Seketika semua orang ter lonjak kaget. Saling memegang satu sama lain.
"Huaaaa, apaan tuh!!" teriak minghao meloncat ke atas sofa. Dino dan vernon saling berpelukan, sisanya hanya diam tanpa mengatakan apapun. Menoleh ke kanan dan ke kiri kebingungan.
Tak hanya itu. Tiba-tiba lampu seluruh rumah padam. Mereka semakin ketakutan, hanya warna hitam yang bisa mereka tanggap. "Eh, siapa yang matiin lampunya!?" tanya wonwoo.
"Jangan becanda dong!! Nggak tepat tau ngga waktunya" keluh seungkwan setelahnya.
"Seungcheol!!"
"hyung, elo yang matiin lampunya?" tanya hoshi di sebelahnya.
"Bukan, absen dulu. Abis itu saling gandengan tangan" perintah seungchel diikuti para adiknya.
Semuanya lengkap. Kini ketiga belas saudara itu saling bergandengan tangan masih di ruang tamu. "Kita semua disini. Terus yang matiin lampunya siapa dong?" tanya joshua setelahnya.
"Mana gue tau hyung!!" jawab woozi mengeratkan pegangannya pada joshua.
"Tunggu dulu!!"
"Ini kenapa kita ngga keluarin ponsel aja sih ketimbang saling pegangan tangan kayak gini!!" usul jun tiba-tiba.
"Iya juga ya. Kok ngga kepikiran sih!!" saut jeonghan setelahnya.
Kini mereka semua mencari keberadaan ponsel mereka masing-masing. Vernon yang paling pertama menemukan ponselnya, sebab hanya dia taruh di saku jaketnya dan segera ia nyalakan. Menekan tombol senter guna menerangi kondisi sekitar.
Dan betapa terkejutnya vernon. Begitu senter menyala, kedua bola matanya langsung menangkap sesosok bayangan hitam legam dari balik jendela tepat di depan dirinya berdiri.
"Huaaa.... Apaan itu!!" ponselnya ia lempar ke sembarang arah. Pyarrr..... Dirinya yang reflek seketika naik ke punggung dino yang berdiri di sebelah kirinya.
"Non, lo tiba-tiba banget naik ke punggung gue!!" keluh dino sedikit menoleh kebelakang. Meskipun nampak remang-remang, dino dapat melihat kepala vernon ia benamkan ke ceruk leher dino.
"Lo kenapa sih non. Ngagetin aja!!" tanya woozi berjalan mendekati vernon lalu menepuk punggungnya pelan.
Kini setelah terbiasa dengan ruangan gelap, mereka bisa sedikit melihat sekitar. "Gu-gue liat hantu disana hyung!!" ujar vernon sembari menunjuk ke arah depan sana. Namun kepalanya masih setia ia sembunyikan dibalik punggung dino.
KAMU SEDANG MEMBACA
2 PERSONS || SEVENTEEN
Horror"Jangan terlalu percaya sama manusia, bahkan jika itu orang terdekat lo sendiri. Sebab, mereka lebih berbahaya dari seorang musuh!"