BAB 15

167 10 7
                                        

2 PERSONS

Hari semakin malam, namun mereka terus mencari keberadaan vernon yang tak kunjung ditemukan.

"Seungcheol hyung, bukannya gue ngga mau nyari vernon lagi"

"Cuman ini udah seharian kita keliling ni desa. Tapi kok kayak ngga ada batasnya ya?" pernyataan woozi barusan berhasil menghentikan langkah kelima pemuda itu.

"Iya, ya. Kok baru sadar gue" saut hoshi.

"Kalo misalkan kita tadi cuman muter-muter doang, harusnya tempatnya sama dong? Tapi ini engga!" lanjut seungcheol.

"Vernon!! Lo dimana sih sebenernya!" mingyu menarik napasnya panjang. Wajahnya nampak frustasi karena tak kunjung menemukan adiknya itu.

"Seungcheol hyung, gimana kalau kita istirahat aja dulu. Besok pagi baru kita lanjut pencariannya" usulan jun itu disetujui seungcheol dan yang lainnya.

Mereka akhirnya memutuskan untuk bermalam di salah satu rumah yang tidak ada satu mayat pun disana. Namun mereka tidak berani masuk, hanya tidur di teras saja.

"Gue laper lagi" keluh mingyu tiba-tiba.

"Sabar. Kita semua juga laper, termasuk vernon pastinya" jawab hoshi.

"Lo ngapain hyung?" pertanyaan woozi, setelah menyadari sebuah borgol mengikat satu tangannya.

Dan siapa lagi pelakunya kalau bukan jun.

"Iya jun, lo ngapain sih!" kali ini seungcheol yang bertanya. Sebab dirinya juga di borgol di satu tangannya.

"Buat jaga-jaga aja!" jawabnya santai.

Kini mereka berlima terborgol satu sama lain, dan tidur dalam keadaan seperti ini.

"Emang tak terduga di orang satu" final seungcheol, sebelum akhirnya mereka semua tertidur.

Di rumah sakit, saudara yang lain masih setia menunggu dino yang tak kunjung sadar.

Sudah berkali-kali joshua mengecek kondisinya. Dan anehnya, hasilnya sama saja. Dino sudah baik-baik saja.

"Kalo dia baik-baik aja, kok ngga bangun-bangun?" tanya jeonghan.

"Gue juga ngga tau hyung"

"No, dino. Bangun no!" joshua menepuk-nepuk pelan pundak dino. Dan pada akhirnya, dino tersadar.

Perlahan kedua matanya terbuka. Mencoba menyesuaikan keadaan saat ini.

"Pelan-pelan" joshua dan jeonghan membantu dino duduk dan bersandar ke sandaran ranjang rumah sakit.

Minghao, dokyeom, seungkwan dan wonwoo yang sebelumnya duduk di sofa, mendekat.

"No, ini gue siapa?" tanya seungkwan menunjuk diri sendiri.

"Seungkwan hyung, emang nama lo udah berubah" tanya dino keheranan.

"Lo kenapa sih kwan" tanya wonwoo.

"Gue takut aja dia amnesia hyung!!" 

"Tunggu dulu"

"I-ini beneran kalian?"

"Gue masih hidup?" dino baru sadar, bahwa dirinya sudah berkumpul kembali dengan saudara-saudaranya.

"Lah, lo baru sadar no?" tanya dokyeom.

Dino seketika memeluk jeonghan yang berdiri di sebelah kirinya. Pelukannya amat erat. Jeonghan membalas pelukan sang adik. Dirinya menyadari, betapa bersyukurnya dino sebab sudah berhasil keluar dan selamat dari tempat yang menurut jeonghan aneh itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

2 PERSONS || SEVENTEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang