BAB 7

33 4 1
                                    

2 PERSONS

Malam kembali menyapa. seharian ini, ketigabelas saudara itu menghabiskan waktu mereka dengan sedikit tidak tenang. Bahkan, rasa sakit yang sebelumnya mereka rasakan setelah kejadian mobil meledak waktu itu, kini tidak dapat mereka rasakan lagi. Mereka lebih fokus dengan kejadian-kejadian aneh yang terjadi di rumah. Mulai dari kejadian lampu yang padam secara tiba-tiba, padahal lampu di rumah tetangga masih menyala. Lalu vernon yang mengatakan bahwa dirinya melihat penampakan berwarna hitam dari balik jendela. Jujur saja mereka tidak begitu yakin. Sebab, mereka tidak turut melihatnya langsung. Hanya saja, logikanya vernon tidak mungkin mengada-ngada dalam kondisi seperti ini.

Lalu darah yang diminum seungkwan sebelumnya. Joshua yang berprofesi sebagai dokter bedah, dan jun yang seorang detektif menduga, bahwa itu darah manusia.

Malam ini mereka tidur di kamar masing-masing. Hari ini, mereka harus tidur nyenyak. Sebab, besok mereka harus menjalankan aktivitas seperti biasa. Terutama bagi para hyung yang bekerja.

Di salah satu kamar, vernon membolak balikkan tubuhnya. Nampaknya pemuda itu tidak bisa tidur. Entah kenapa, bayang-bayang makhluk hitam itu terus menghantuinya.

Dilihatnya jam dari ponselnya. Sudah pukul setengah dua belas malam. Vernon membalikkan badannya lagi menghadap jendela. Dan betapa terkejutnya dia, setelah lagi-lagi mendapati sesosok bayangan hitam berdiri disana. Seketika vernon terlonjak kaget dari tempat tidurnya. Beranjak keluar kamar, menuju kamar lain.

Posisinya kamar vernon berada di lantai tiga. Disana, terdapat enam kamar. Tak lain adalah kamar dirinya, kamar seungcheol, minghao, mingyu, woozi dan terakhir kamar joshua.

Posisi kamar vernon berada di tengah-tengah. Pemuda itu melangkahkan kakinya ke kanan, menuju kamar seungcheol dan minghao. Namun, ternyata pintu kamar keduanya dikunci. Tidak berniat untuk mengetuk karena takut mengganggu, vernon berbalik arah, menuju kamar mingyu, woozi dan joshua. Rupanya kamar joshua yang posisinya tepat di sebelahnya tidak di kunci. Segera pemuda dengan setelan celana hitam dan kaos putih itu masuk kedalam sana.

Kondisinya amat sepi. Joshua sudah tidur rupanya. Dengan hati-hati, vernon berbaring di tempat kosong sebelah kiri joshua.

Namun, rupanya joshua tersadar. Menoleh ke sebelah kirinya dengan pandangan sedikit kabur. "Huamhh...." jhosua yang ingin berteriak di bekap oleh vernon.

"Hyung, ini gue vernon!!" ujar vernon lirih menyalakan lampu tidur.

"Lo lagian ngapain sih tidur gelap-gelapan kayak gini. Terus gunanya ada lampu tidur buat apaan?!" vernon terus mengomel, sedangkan joshua yang masih setengah tidur mencoba mencerna apa yang salah disini.

Yang lebih tua menoleh ke kanan dan kekiri. "Ini kamar gue kan?"

"Iya"

"Terus lo ngapain disini?"

"Hyung, malam ini gue tidur disini ya!!" raut wajah vernon nampak memohon.

"Ngapain sih!! Orang udah dikasih kamar sendiri-sendiri!!"

"Hyung, gue tau lo bakal ngga percaya. Cuman tadi gue liat penampakan dari balik jendela gue!!" joshua mengerutkan dahinya.

"Orang kali!!" ujar joshua dengan santainya.

"Orang gila mana sih hyung yang iseng kayak gitu!!"

"Lagian posisi kamar gue kan ada di lantai tiga. Gimana naiknya coba?"

*****

"Hyung, lo ngapain disini?" tanya yang lebih muda, mengecek jam dari ponselnya.

"Laper gue" jawab pemuda dengan profesi dokter bedah itu.

2 PERSONS || SEVENTEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang