Terpuruk

223 26 6
                                    

Keesokan harinya, suasana di Konoha mulai berubah. Ketegangan terasa di udara, meskipun belum banyak yang menyadari apa yang sedang terjadi. Di dalam kantornya, Kakashi, Hokage keenam, menerima laporan dari salah satu Shinobi nya.

“Hokage-sama, ada masalah di perbatasan. Pengiriman pasokan dari Suna terhenti. Bahkan, jalur dagang utama mereka kini dialihkan ke desa-desa lain. Kami mulai kekurangan beberapa sumber daya penting.”

Kakashi mengernyit, tidak percaya. “Suna menghentikan perdagangan? Apa maksudnya ini? Kazekage Gaara sendiri yang datang ke sini sebagai tanda persahabatan. Apa yang sebenarnya terjadi?”

“Belum ada pesan resmi dari Suna, tapi jelas ada sesuatu yang tidak beres.” ucap Shikamaru yang berada disana.

***

Di penginapannya, Gaara duduk tenang di sudut ruangan. Meskipun terlihat tenang, pikirannya masih diliputi amarah. Para shinobi Konoha terus menutup aksesnya untuk bertemu dengan Sakura, dan sabarnya sudah hampir habis. Bahkan setelah tindakan tegasnya dengan memotong jalur perdagangan, Konoha tampaknya tidak bergerak lebih cepat.

"Konoha berpikir mereka bisa mempermainkanku," pikir Gaara. "Mereka lupa siapa yang memimpin Suna sekarang."

Di dalam benaknya, Shukaku terus menggoda. "Kau bisa saja menghancurkan mereka sekarang. Satu gerakan, dan mereka akan tunduk di kakimu."

Gaara menatap jendela, melihat desa yang dulunya menjadi sekutu. Sekarang, rasanya lebih seperti musuh. "Aku tidak akan menghancurkan Konoha… belum. Tapi jika mereka terus menahan Sakura, aku akan membuat mereka menyesalinya."

Shinobi Suna yang bertugas mengawalnya datang melapor, “Kazekage-sama, Hokage belum memberikan tanggapan terkait penutupan jalur perdagangan.”

Gaara mengangguk. “Biarkan mereka merasakan dampaknya lebih lama. Kita akan lihat seberapa cepat mereka merasakan kejatuhan.”

Sedangkan Sakura sedang menjalani interogasi yang tampaknya tak berujung. Meski dirinya telah mengatakan yang sebenarnya, para tetua Konoha dan tim interogasi masih meragukannya. Mereka menekan Sakura untuk memberikan lebih banyak informasi tentang Fletonia dan Uchiha Sasuke, meskipun Sakura tidak tahu lebih dari yang sudah ia katakan.

"Sakura," suara Ibiki terdengar pelan namun tegas, "kami tahu kau tidak mengatakan semuanya. Desa ini dalam bahaya besar, dan informasi dari dirimu bisa menyelamatkan ratusan nyawa."

Sakura, yang sudah kelelahan secara mental dan fisik, hanya menggeleng lemah. "Aku sudah memberitahumu semua yang aku tahu. Aku bahkan tidak ingat banyak dari saat aku bersama mereka."

Ibiki menatapnya tajam, seolah mencoba membaca ekspresi wajahnya. Namun, sebelum ia bisa menanggapi, pintu ruang interogasi terbuka dengan keras. Tiga shinobi Konoha masuk, wajah mereka tampak tegang. “Ibiki-san, kami punya masalah besar,” kata salah satu dari mereka.

“Masalah apa?” tanya Ibiki sambil menoleh ke arah mereka.

"Ini tentang Kazekage. Dia tidak sabar lagi menunggu izin untuk bertemu dengan Sakura. Kami menerima informasi dari intel bahwa dia merencanakan sesuatu. Desa mulai merasakan dampak dari penghentian perdagangan Suna. Ini bisa menjadi ancaman besar jika kita tidak segera bertindak."

Ibiki mengerutkan kening. Ini lebih buruk dari yang dia kira. “Kazekage Gaara tidak mungkin bertindak gegabah seperti itu, tapi kita tidak bisa meremehkan Suna.”

Sakura yang mendengar itu, mendadak terkejut. “Gaara? Apa maksud kalian?”

Salah satu shinobi menatap Sakura dengan prihatin. “Kazekage Gaara ingin bertemu denganmu, tapi para tetua tidak mengizinkannya. Sepertinya dia tidak bisa menunggu lebih lama lagi.”

I Got You Darling (Gaara X Sakura)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang