Mendapatkan Mu (END)

189 25 3
                                    

Hari pernikahan tiba, kini Gaara dan Sakura berada dikuil Naka, mereka menukar sumpah dengan khidmat, Gaara merasa detak jantungnya berdebar dengan cepat, ia tak menyangka hal ini terjadi, Sakura adalah miliknya dan kini dia adalah istri sahnya.

"Aku mencintaimu Sakuraaa... Sangat" ucapnya dengan tulus lalu mencium bibir Sakura dengan lembut.

"Gaaara..." erang Sakura ia berusaha menghentikan Gaara yang menciumnya dengan nafsu, karena masih banyak orang disini.

"Sangat cantik" ucapnya seakan tidak malu apa yang diperbuatnya tadi.

***

Sunagakure

Di tengah kegembiraan menyambut pernikahan Kazekage mereka, seluruh desa Suna dikejutkan dengan persiapan yang sangat megah dan detail, lebih besar dari pesta apa pun yang pernah disaksikan di desa itu sebelumnya. Gaara telah memutuskan bahwa pernikahannya dengan Sakura akan dirayakan dengan kemegahan yang luar biasa—bukan hanya sebagai bentuk penghormatan bagi Sakura, tapi juga sebagai simbol persatuan kuat antara Suna dan Konoha.

Gaara menyewa penjahit khusus yang memiliki keahlian terbaik di seluruh Negeri Angin untuk membuatkan Sakura sebuah pakaian khas Suna. Gaara sendiri memilih bahan sutra yang paling halus dan berkilau, berasal dari ulat sutra langka yang hanya bisa didapatkan dari oasis tertentu di Negeri Angin. Sutra itu dipadukan dengan warna emas dan merah marun yang melambangkan kekuatan, keberanian, dan kekuasaan di Suna. Gaara bahkan meminta tambahan hiasan bordir rumit berbentuk angin berputar dan gurun pasir, lambang kebesaran dan ketangguhan Negeri Angin.

Penjahit istimewa itu dipanggil untuk memperlihatkan baju tersebut kepada Gaara sebelum diberikan kepada Sakura. Gaara memeriksanya dengan seksama, memperhatikan detail bordir dan lapisan sutra yang terlihat lembut namun kuat, seolah menyimbolkan keanggunan sekaligus ketangguhan Sakura. Terselip di bagian pinggang kimono tersebut sebuah obi dengan hiasan kristal yang melambangkan bunga sakura, sebagai simbol cinta dan persatuan mereka.

Sedangkan Temari dan Shikamaru sibuk mengkoordinasikan persiapan pesta pernikahan yang melibatkan hampir seluruh penduduk desa. Penduduk dari berbagai klan dan keluarga terlibat—dari penyedia makanan, dekorasi, hingga hiburan. Seluruh ruang istana Kazekage dihias dengan ornamen khas Suna yang memadukan motif gurun dan bunga sakura, menghiasi aula besar dengan lentera emas dan permadani yang menyelimuti seluruh lantai. Para pelayan menata meja panjang yang dipenuhi makanan terbaik—daging panggang gurun, sup herbal eksotis, buah-buahan segar yang diimpor dari perbatasan Negara Angin, dan tentu saja sake terbaik yang dibawa langsung dari Konoha sebagai bentuk penghormatan bagi para tamu.

Temari, yang sangat bangga pada pernikahan adiknya, memastikan setiap tamu diperlakukan dengan hormat. Bersama Shikamaru, ia mengawasi tata panggung, memastikan musisi terlatih memainkan alat musik tradisional serta menyajikan tarian gurun yang langka dan memukau. Seluruh pesta disusun sedemikian rupa untuk menyampaikan pesan: Kazekage telah memilih ratunya, dan Suna menyambutnya dengan segala kebesaran dan kehangatan yang dapat mereka berikan.

***

Di dalam kediaman pribadi Kazekage, para pelayan bekerja keras mempersiapkan kamar pengantin untuk Gaara dan Sakura. Kamar itu terletak di lantai paling atas dengan jendela besar menghadap gurun pasir yang luas, sehingga pasangan pengantin bisa menikmati pemandangan matahari terbenam yang spektakuler. Gaara memerintahkan agar kamar itu didekorasi dengan nuansa lembut dan hangat, menunjukkan sisi pribadinya yang jarang diketahui orang.

Di sekitar tempat tidur, kelambu putih dipasang untuk memberikan suasana romantis dan anggun. Tempat tidur besar tersebut ditutupi dengan seprai sutra emas, dihiasi bordiran bunga sakura dan lambang-lambang angin yang halus. Bantal-bantal lembut ditempatkan di sisi tempat tidur, dan bunga mawar merah serta kelopak bunga sakura ditaburkan di sekeliling ruangan.

I Got You Darling (Gaara X Sakura)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang