jeongwoo × jihoon
🔞Malam setelah dirinya bercerita dengan Asahi dan mendapatkan saran. Ia membulatkan tekat hari ini untuk berbicara dengan Jeongwoo. Ia berjalan menuju ruangan Jeongwoo, sambil memainkan jemarinya gelisah. Setelah sampai, Ia tidak mengetuk pintu dan langsung mendorong pintu tersebut "Jeongwoo ada hal yang-" Perkataanya terhenti saat melihat pemandangan di depannya. Ia tersenyum remeh dan berkata "Tidak kusangka bajingan ini berani melakukan seks disini. Apa kalian tidak punya uang untuk menyewa hotel? Menjijikan sekali" Emosinya tersulut saat melihat adegan dimana Jeongwoo sedang mengukung Junkyu diatas meja yang hampir telanjang dengan Jeongwoo yang kemejanya sudah terbuka hingga bawah. "Maaf aku mengganggu kegiatan panas kalian, anggap saja hal ini tidak pernah terjadi" Pintu tertutup kencang dengan Jihoon berjalan cepat kearah kamar mandi, ingin mengeluarkan isi perutnya akibat melihat hal tersebut.
xxx
Beberapa hari setelah kejadian itu, hubungan Jihoon dan Jeongwoo semakin renggang. Salah satunya terlihat ketika setiap kali mereka harus berbicara satu sama lain, Jihoon selalu mengalihkan pandangan dari Jeongwoo. Muak melihat wajahnya katanya. Jihoon sudah tidak mau ambil pusing dengan laki-laki di hadapannya ini. Ia akan fokus bekerja demi kelancaran pembukaan cabang mereka di Jepang. Namun, berbeda dengan Jeongwoo yang tidak menyukai perubahan atmosphere diantara mereka. Ya, Ia akan berbicara dengan Jihoon setelah ini.
xxx
"Hahh.. dimana letak berkas-berkasnya? Sialan, gara-gara ini jam pulangku menjadi terlambat" Keluh Jihoon yang sedang berada di ruang arsip kantornya, padahal jam sudah menunjukan pukul 11 malam. Namun Ia masih setia untuk mencari tumpukan kertas yang harus Ia bahas besok bersama salah satu petinggi perusahaan. Setelah lama mencari, akhirnya berkas yang Ia cari di dapat. Jihoon berjalan keluar ruang arsip menuju meja kerjanya. Ditengah perjalanan, Ia melihat lampu kantor ruang Jeongwoo masih menyala. Ia memutuskan berjalan kesana, memberikan tumpukan berkas tersebut.
Setelah sampai di depan pintu Ia mengetuk pelan. Ketika mendengar jawaban dari dalam, Ia masuk dan terlihat Jeongwoo yang sedang memeriksa berkas-berkas. Hening, Jeongwoo tidak membuka suara dan masih saja fokus dengan tumpukan kertas tersebut. Akhirnya Jihoon berdeham dan membuka suara. "Ini laporan yang kau minta tadi siang. Belum ku lihat, namun ku pikir lebih baik kau yang melihatnya terlebih dahulu" Jeongwoo masih diam, tidak membalas perkataan Jihoon. Jihoon geram bukan main tentunya, namun Ia mencoba untuk menahannya. "Baik, aku letakan di meja ini. Dan aku pamit unt-" "Kau kenapa?" Jeongwoo menyelaknya.
"Maaf?" Jihoon memberikan tatapan bertanya. Jelas Ia kebingungan. "Kau, ada apa? Kenapa rasanya kau menjauhiku?" Apa-apaan maksudnya dirinya menjauhi orang ini? Jihoon berusaha menjawab dengan tenang sambil tersenyum. "Tidak. Sikap Saya sudah sesuai dengan hubungan antara rekan kerja yang sebagaimana mestinya" Jeongwoo mengalihkan pandangannya ke Jihoon dan mengangkat salah satu alisnya "Kalau hubungan ku dengan Junkyu bagaimana?" Senyum Jihoon seketika luntur di gantikan dengan wajah datarnya. Orang ini gila atau apa? "Jangan memancingku Park" Jeongwoo terkekeh kecil dan tersenyum "Hanya bertanya saja. Aku ingin dengar tanggapanmu" Jihoon menaikan salah satu sudut bibirnya dan berkata "Benar kau ingin tahu pendapatku?" "Ya, katakan"
Jihoon melangkah maju dan menumpukan kedua tangannya di ujung meja kerja Jeongwoo sambil mencondongkan badan sedikit ke depan. "Ternyata... sikap seorang anak yang lahir dari seorang pelacur tidak bisa ditutupi ya? Akan sama-sama memiliki sikap murahan yang menjijikan. Darah ibumu yang kotor itu mengalir di tubuhmu dan selamanya akan seperti itu... Kau di bayar berapa oleh Junkyu untuk menjilat kemaluannya? Oh! Apa jangan-jangan kau sudah menjadi jalang pribadinya? Aku ingin kau menjilat kakiku saat ini... Aku akan membayar mahal untuk itu... Apakah bisa Park Jeongwoo?"
Jihoon tersenyum puas saat selesai mengatakan hal tersebut. Berharap Jeongwoo akan menyesal telah menantangnya. Namun hal yang terjadi jauh dari perkiraannya. Jeongwoo melihatnya lekat, dan sesaat kemudian tertawa keras, sambil menepuk-nepukkan tangannya.
Jihoon masih diam di tempatnya dengan pemikirannya sendiri. Menunggu respon Jeongwoo selanjutnya. Setalah puas tertawa Jeongwoo berdiri dan menirukan posisi seperti Jihoon. Ia menunduk sedikit untuk mensejajarkan wajahnya dengan Jihoon. "Tentu. Tentu aku akan melakukan apapun untukmu Jihoon" Saat ingin membalas perkataan Jeongwoo, badan jihoon di tarik kebawah sehingga dadanya menempel di meja kerja Jeongwoo dengan kedua tangan lurus kearah atas kepalanya. Jihoon yang sedang memproses kejadian tersebut, di kejutkan kembali saat kedua pergelangan tangannya diikat oleh dasi milik Jeongwoo yang sudah Ia lepaskan sedari tadi dan kemudian di tautkan ke peyangga yang ada di bawah meja agar tangannya tidak dapat bergerak-gerak.
"Apa yang kau lakukan hah?! Lepaskan aku bajingan!" Ujar Jihoon sambil berusaha melepaskan ikatan di pergelangan tangannya. Jeongwoo hanya diam memperhatikan tubuh Jihoon dengan posisi telungkup diatas mejanya. Ia kemudian berjalan memutar menuju ke belakang Jihoon. Jihoon kesulitan untuk mengikuti arah gerak Jeongwoo yang sambil sesekali mencoba mengayunkan kakinya berharap agar Jeongwo menjauh.
Usahanya sia-sia saat dirasakan dada Jeongwoo menyentuh punggungnya, sambil membisikan kata-kata yang membuatnya meremang sekujur tubuh "Biarkan anak pelacur ini memuaskanmu malam ini, aku akan membuatmu mendesah dan meneriakan namaku meminta ampun Park Jihoon" Jeongwoo menjilat kupingnya, mengigitnya perlahan dan menariknya pelan.
"Brengsek, lepaskan aku Jeongwoo! Aku bersumpah ak- Ah Sialan!" Perkataanya terputus saat tiba-tiba Jeongwoo meremas bokongnya dan sesekali menamparnya kuat sampai menimbulkan bunyi yang nyaring. "Je-jeongwoo... Ah! Tidak tidak, kau mau apa Ya! Park Jeongwoo!" Jihoon dibuat panik saat celananya di lepas dan diturunkan beserta dengan dalamannya. Jeongwoo bersiul saat melihat bokong putih milik Jihoon yang terlihat didapannya. Dengan cepat Ia melepaskan celananya beserta dalamannya sebatas paha. Ia melebarkan bokong Jihoon sampai terlihat lubang pink yang menggoda.
Jihoon menggeleng ribut sambil mencoba untuk melihat Jeongwoo dibelakangnya. "Tidak tidak tidak, Park Jeongwoo ku mohon jangan lakukan ini. Aku belum ada persiapan, kumohon bia-" Perkataannya terputus saat Ia rasakan benda tumpul menerobos masuk ke liang vaginanya. Ia berteriak dengan keras dan menangis histeris. Sungguh rasanya tubuhnya seperti di belah dua. Sangat menyakitkan. Tanpa menunggu Jihoon beradaptasi dengan miliknya, Jeongwoo langsung bergerak cepat seperti orang gila. Ia melihat ada darah yang menetes, tidak banyak, namun hal tersebut tidak membuatnya ingin berhenti.
Ia kemudian menempelkan dadanya pada punggung Jihoon sambil terus menghantam lubangnya. "Jihoon Jihoon Ahh Park Jihoon... Apa kau merasakan ku di dalam sana? Lubangmu sangat ketat, sangat nikmat Shh" Jihoon tidak membalas, Ia hanya menangis dan sesekali mendesah saat titik kenikmatannya di hantam oleh penis milik Jeongwoo. Jeongwoo mengigit leher, pundak Jihoon yang masih terbalut pakaian untuk menyalurkan rasa nikmatnya.
Setelah beberapa lama, Jeongwoo merasakan dirinya ingin keluar. Ia mempercepat temponya, kedua tangannya meremas pinggul Jihoon dan menekannya ke arah meja agar tetap berada di tempatnya. Desahan mereka memenuhi ruang kerja Jeongwoo sampai akhirnya Ia mengeluarkan seluruh spermanya di dalam Jihoon, sambil sesekali menariknya hingga menyisakan kepala penisnya kemudian mendorongnya kembali sampai habis berharap spermanya akan masuk lebih dalam.
Jihoon hanya pasrah, menangis kembali dalam diam. Setelahnya tampa mencabut kemaluannya dari lubang Jihoon, Ia mencondongkan badannya kepunggung Jihoon, mendekat kearah telinganya "Terimakasih untuk hidangan pembukanya. Dan... Selamat datang di neraka yang ku buat untuk mu Park Jihoon" dan kemudian Ia mencium bibir Jihoon lembut, melumatnya sedikit dan tersenyum kearahnya. Jihoon tidak membalas, tubuh dan harga dirinya hancur malam ini.
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
story about us -Treasure.
Fanfictiontreasure oneshot 🔞 bxb crack pair semi-baku hope u guys enjoy it!🤍