haruto × jihoon
🔞"Hei, kau tahu berita akhir-akhir ini? Ku lihat di televisi sedang marak penculikan siswa sekolah loh"
"Iya, aku juga sudah membacanya di potal berita kemarin"
"Seram sekali, mari lekas pulang. Aku tidak ingin dijual ke situs gelap"
"Haa kalian berisik sekali sih, kita ini kan handal dalam hal berkelahi. Kenapa harus takut?" Jihoon menanggapi perkataan teman-temannya dengan malas. Saat ini mereka sedang berjalan pulang setelah selesai mengikuti kelas tambahan di sekolah. Wajar saja, mereka sedang bersiap untuk menempuh ujian akhir agar bisa lanjut ke pendidikan selanjutnya, kuliah."Ya, tapi ini berbeda Jihoon... Mereka lebih menyeramkan di banding siswa sekolah sebelah. Baju hitam-hitam, badan besar, wajah galak, tato diseluruh tubuh, duh membayangkannya saja sudah membuatku berkeringat dingin" Ucap Jaehyuk, salah satu teman dekatnya. Jihoon menolehkan kepalanya ke samping dengan tatapan bertanya "Kau tahu dari mana? Sudah pernah bertemu memang?" "Hah? tidak! Aku hanya menebaknya. Seperti di novel yang sering ku baca, bukankah penampilan penculik seperti itu?" Jaehyuk tersenyum kikuk dibalas dengan Jihoon yang merotasikan matanya malas. Setelah berjalan beriringan sambil bercakap-cakap, di penghujung jalan mereka ber-4 berpisah menuju rumah masing-masing. Waktu sudah menunjukan pukul 11 malam. Hari ini kelas selesai lebih larut dari biasanya dikarenakan sang guru telat datang.
Jihoon berjalan santai sambil sesekali bersenandung untuk menghilangkan rasa kantuknya. Namun, langkahnya melambat saat dirasakan ada yang sedang mengikutinya dari belakang. Memang jalan menuju rumahnya bisa dikatakan sepi, banyak rumah dijual ataupun yang di tinggal begitu saja oleh pemiliknya. Apa lebih baik lari saja? Atau ku hajar saja? Eh tapi bagaimana kalau bukan manusia yang mengikuti ku? Bagaimana kalau itu hantu?! Sibuk dengan pemikirannya sendiri tanpa Ia sadari sosok dibelakangnya berjalan mendekat dan hanya menyisakan jarak beberapa meter saja.
"Hai, kenapa kau berhenti? Apa kau dengan suka rela menyerahkan dirimu kepadaku?" Seketika tubuh Jihoon menegang dengan tangan yang terkepal kuat kedua saku jaketnya. Di rasa tidak mendapat jawaban, sosok tersebut berjalan mendekat kearah Jihoon sambil bersiap mengambil sesuatu di kantungnya. "Baik kita selesaikan hari ini dengan cepat, kau-" Perkataannya terputus saat tiba-tiba Jihoon melayangkan tendangan ke arah wajah sosok tersebut, menyebabkan Ia tersungkur.
"Bocah sialan. Hei! Mau kemana kau?!" Jihoon segera berlari dengan cepat, tidak memperdulikan teriakan di belakangnya. Namun ketika Ingin berbelok, Ia di kejutkan dengan kehadiran sosok serupa seperti yang mengikutinya tadi. Sial, sial, sial ada berapa orang mereka ini?. Baru ingin mengambil ancang-ancang bersiap untuk menyerang namun sebuah tangan mengunci pergerakannya dari belakang dan segera menutup hidung serta mulutnya menggunakan kain. Jihoon mencoba memberontak namun tak lama Ia rasakan tubuhnya melemas dan berakhir kehilangan kesadaran.
xxx
Pusing. Itu yang Jihoon rasakan saat mencoba membuka matanya perlahan. Sambil melenguh, Ia mencoba untuk mengumpulkan kesadarannya. Namun belum pulih sepenuhnya, terdengar suara laki-laki yang membuatnya sadar sepenuhnya "Bawa bocah ini, Bos ingin melihatnya. Bila bagus Ia akan di kirim siang ini ke Jepang" Jihoon dipaksa untuk berdiri yang membuatnya memberontak "Ya! Apa yang kalian lakukan?! Lepaskan aku sialan!" Baru ingin mengumpat kembali mulutnya di tutup menggunakan kain. "Lebih baik kau diam. Bos akan merobek mulutmu jika kau banyak bicara" Ucap laki-laki berambut coklat dihadapannya. Jihoon mendelikan matanya tidak suka. "Lekas bergegas"
Jihoon di bawa keluar dari ruangan tersebut, kemudian melewati sebuah lorong berwarna merah tua dan berakhir di depan pintu berwarna hitam legam. Laki-laki di depannya mengetuk sebanyak dua kali dan pintu dibuka dari dalam. Jihoon di dorong masuk dan matanya langsung tertuju pada seorang laki-laki berjas hitam yang sedang duduk di sofa mengamati ponselnya. Di belakangnya terdapat 3 orang yang berdiri dengan posisi siap. Salah satunya terdapat laki-laki yang pipinya lebam, bisa di asumsikan itu merupakan sosok yang Ia tendang wajahnya kemarin.
Jihoon didirikan di hadapan orang-orang tersebut, dan kemudian ikatan mulutnya dibuka. Namun sebelum itu laki-laki yang membawanya tadi berkata dengan pelan "Ingat kata-kataku. Jadilah anak baik, maka kau akan baik-baik saja" Tak menjawab perkataan tersebut, namun Jihoon mengangkat salah satu sudut bibirnya sambil melihat kearah laki-laki dihadapannya yang Ia simpulkan bahwa orang itu adalah 'Bos' yang di maksud.
Haruto, menelisik penampilan Jihoon dari atas sampai bawah. Kemudian Ia berdecak kesal "Park Jeongwoo, kau menemukan anak ini dimana? Sekilas Ia tidak terlihat menarik" Jihoon menaikan salah satu alisanya Sebentar, apa katanya? tidak menarik? Tidak, tidak. Harga dirinya terluka mendengarnya. Jeongwoo, laki-laki yang berpipi lebam itu gelagapan mendengar perkataan sang bos, berniat ingin menjawab namun sebuah suara mengintrupsinya "Hei bedebah, jaga perkataanmu ya. Aku merupakan salah satu siswa populer di sekolah asal kau tahu. Tidak menarik? Sebaiknya kau berkaca dahulu sebelum berbicara"
Yoshi, Junkyu yang ada di samping Jeongwoo di buat tak percaya dengan apa yang mereka dengar. Junghwan, yaitu laki-laki yang membawanya tadi memejamkan mata menahan amarah agar tidak meninju wajah Jihoon. Haruto menatap tajam kearah Jihoon sambil menegakan posisi duduknya. Jihoon menunggu jawaban namun nihil. Sambil merotasikan matanya jengah Ia berkata kembali "Oh! Ayolah! Tidak ada untungnya kalian menculikku. Lebih baik kalian lepaskan aku sekarang karena malam nanti aku akan ada pertemuan dengan para ketua kelompok dari sekolah lain. Mereka akan mengira aku kabur dan melebeli Ku pengecut bila tak hadir"
Hening. Tidak ada yang membuka suara sampai akhirnya Haruto berucap sambil tersenyum lebar "So, kirimkan anak yang lain ke Jepang. Aku akan menyimpan yang satu ini untuk Ku" Junghwan segera menjawab "Baik bos, akan Ku persiapkan anak yang lain" Junkyu dan Jeongwoo saling bertatapan, dan Yoshi hanya tersenyum tipis. Menarik.
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
story about us -Treasure.
Fanfictreasure oneshot 🔞 bxb crack pair semi-baku hope u guys enjoy it!🤍