𝗔𝘀𝘀𝗮𝗹𝗮𝗺𝘂𝗮𝗹𝗮𝗶𝗸𝘂𝗺 𝗴𝗶𝘀𝗲/𝗴𝘂𝘆𝘀.
𝗕𝗼𝗱𝗼 𝗹𝗮𝗵 𝗸𝘂 𝘂𝗽 𝗮𝗷𝗮😁 𝘄𝗮𝗹𝗮𝘂 𝗸𝗲𝗺𝗮𝗿𝗲𝗻 𝗺𝗶𝗻𝘁𝗮 𝘁𝗲𝗺𝗯𝘂𝘀 𝘃𝗼𝘁𝗲 𝗱𝗮𝗻 𝗸𝗼𝗺𝗲𝗻, 𝘀𝗼𝗮𝗹𝗻𝘆𝗮 𝗺𝗮𝘂 𝗮𝗸𝘂 𝗰𝗲𝗽𝗲𝘁² 𝘁𝗮𝗺𝗮𝘁 𝗶𝗻.
𝗢𝗸 𝗺𝗲𝘁 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗮𝗰𝗮.
.
.
.
.
.
.(๑•ᴗ•๑)♡
.
.
.
.H̆̈Ă̈P̆̈P̆̈Y̆̈ R̆̈Ĕ̈Ă̈D̆̈Ĭ̈N̆̈Ğ̈
"𝗕𝗶𝗸𝗶𝗻 1 𝗟𝘂𝘀𝗶𝗻 𝘆𝗮𝗵 𝗭𝗮𝘂𝗷𝗮𝘁𝗶, 𝗕𝗮𝗻𝘆𝗮𝗸 𝗮𝗻𝗮𝗸 𝗯𝗮𝗻𝘆𝗮𝗸 𝗯𝗲𝗿𝗸𝗮𝗵"
- 𝖠𝗋𝗋𝖺𝗌𝗒𝖺 𝖹𝖺𝗒𝗒𝖾𝗇 𝖠𝗌-𝗌𝗁𝗂𝖽𝗂𝗊
"Bismillah""Saya......."
"Saya terima" Lirih Rayva yang hanya terdengar mereka.
Senyuman Zayyan pun terbit, ia meneteskan air matanya haru.
"Terima kasih va" Lirih Zayyan tulus.
"I-iya" Gugup Rayva, entah dia kenapa jadi gugup.
𝘋𝘳𝘦𝘵𝘵𝘵 𝘥𝘳𝘦𝘵𝘵𝘵.
"Wa'alaikumsalam, kenapa bi?" Tanya Zayyan panik, entah kenapa dia jadi panik begini.
𝘋𝘦𝘨𝘨..
"N-nggak mungkin, bi-bibi ja-jangan bohong" Ujar Zayyan dengan nada gemetar ingin menangis.
"Kenapa kak?" Tanya Rayva memanggil Zayyan kakak, bukan Kulkas berjalan dan bukan lagi Tiang listrik.
"NGGAKK!" Pekik Zayyan melempar handphone nya asal dan meremas rambutnya frustasi.
(𝘏𝘶𝘩, 𝘩𝘱 𝘪𝘱 15 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘥𝘪𝘭𝘦𝘮𝘱𝘢𝘳, 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘪𝘯𝘨 𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘢𝘬𝘶) Author
"Kenapa Zay?" Tanya semua orang panik melihat keadaan Zayyan.
Zayyan memeluk Rasya erat seraya menangis kencang.
"Kak! Kenapa, jangan buat aku khawatir!" Sentak Rayva sangat khawatir karena tingkah Zayyan.
"Ma-mama kecelakaan, tadi jantung nya sempat berhenti dan sekarang kondisinya kritis, Arghh" Pekik Zayyan menangis histeris.
"Innalillahi" Ujar semua orang.
"Yaudah kak, sebaiknya kita kesana" saran Rayva.
Zayyan melepas pelukannya saat dengar saran Rayva. Zayyan langsung keluar usai mengucapkan salam yang di jawab orang dalam.
Bilang aja Zayyan tidak sopan, tapi kini dia benar benar panik.
"Kita ikut kesana!" Putus abi Rayyan.
"Iya abi" Setuju semua.
"Rasya siapin mobil dulu abi" pamit Rasya keluar rumah menyiapkan mobil.
"Rayva ikut" Pinta Rayva.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENCINTAIMU KARENA ALLAH
Teen Fiction𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚('・ω・') ⚠️𝐃𝐢𝐥𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐠 𝐣𝐢𝐩𝐥𝐚𝐤 𝐤𝐚𝐫𝐲𝐚 𝐬𝐚𝐲𝐚, 𝐂𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐮𝐧𝐭𝐮k 𝐝𝐢𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐭𝐮𝐥𝐢𝐬 𝐮𝐥𝐚𝐧𝐠!! 𝐇𝐚𝐫𝐠𝐚𝐢 𝐤𝐚𝐫𝐲𝐚 𝐬𝐚𝐲𝐚! Bagaimana rasa nya ji...