9. 𝐌𝐊𝐀🌸

395 23 2
                                    

𝖠𝗌𝗌𝖺𝗅𝖺𝗆𝗎𝖺𝗅𝖺𝗂𝗄𝗎𝗆 𝗀𝗎𝗒𝗌, 𝖻𝗎𝗇𝖺 𝗎𝗉 𝗅𝖺𝗀𝗂 𝗇𝗂𝗁, 𝗃𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗅𝗎𝗉𝖺 𝗏𝗈𝗍𝖾 𝖽𝖺𝗇 𝗄𝗈𝗆𝖾𝗇 𝗒𝖺,
𝖲𝖾𝖻𝖾𝗅𝗎𝗆 𝗆𝖾𝗆𝖻𝖺𝖼𝖺 𝗎𝖼𝖺𝗉𝗄𝖺𝗇
'𝖡𝗂𝗌𝗆𝗂𝗅𝗅𝖺𝗁'

"Akan ku ikhlas kan yang pergi dan akan ku terima yang akan datang"
-Clara-
.
.
.

𝑫𝒊 𝒓𝒖𝒎𝒂𝒉 𝒓𝒂𝒔𝒚𝒂 𝒅𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒖𝒓𝒂

Rasya membuka pintu kamar nya, dan menemui haura dan mencubit pipi haura

"Emm, iya kenpa?" tanya haura dengan suara khas orang bangun tidur

"Bangun yu, aku udah buatin makanan" ucap rasya yang membuat haura terduduk

"Kok kamu masak? Kan ini tugas istri, maaf ya aku gak becus jadi istri kamu" ucap haura dengan mata yang berkaca kaca

"Heyy, gapapa, sekali kali aku yang masak" ucap rasya menenangkan haura

"Maaf" lirih haura seraya menunduk

"Iya gapapa, ayo kebawah makan dulu habis itu minum obat yah" ucap rasya dengan lembut

"Iya" usai mengucapkan itu haura langsung menggenggam tangan rasya untuk ke bawah

Sesampainya di bawah, haura kaget, karena makanan nya, makanan kesukaan haura

"Aaaaa, makasih mas, tau banget kesukaan aku apa aja" ujar haura senang

"Kasih imbalan nya dong" ucap rasya

"Apa?" tanya haura

"Ini cium" ucap rasya seraya menunjuk pipi nya

"Yee, modus kali" ujar haura, Walaupun begitu, haura tetap mencium pipi rasya

"Hmm, makasih cantik nya mas" ucap rasya senang

"Iya ayo makan" ajak haura seraya mengambilkan makanan untuk rasya.

Saat makan, tidak ada suara, karena memang tidak baik berbicara di depan makanan.

Setelah selesai makan, Kedua pasutri itu langsung duduk di ruang tamu. Rasya meletakan kepala nya di paha haura, dan haura oun mengelus elus rambut lebat rasya.

"Sayang" panggil rasya menatap haura

"Iya?" tanya haura berhenti mengelus elus rambut rasya

"Besok teman teman mas bakal kesini,  teman nya cowok semua, jadi kamu jangan keluar yah, mas gak mau teman teman mas liat kecantikan kamu" ujar rasya.

"Iya mas ku" ucap haura dengan lembut.

"Mas, 3 hari lagi, liora sahabatku mau nikah, tar aku datang yah" izin haura.

"Sama mas" ujar rasya.

"Iya mas ku" ucap haura.

Pasutri itu pun tertidur dengan keadaan seperti itu.
.
.
.

𝑫𝒊 𝒕𝒂𝒎𝒂𝒏 𝒎𝒂𝒔𝒋𝒊𝒅 𝒂𝒍 𝒊𝒌𝒉𝒍𝒂𝒔

Di taman dekat masjid al ikhlas, ada gadis bercadar yang sedang membaca Al-Quran nya.

Silvi, gadis bercadar yang bingung akan menjawab khitbah an dari seorang ustadz.

Silvi merasa ada yang mengganjal di hati nya. Saat fokus membaca Al-Quran nya, silvi ditelfon ibu nya.

"Assalamualaikum bu kenapa?" tanya silvi.

"𝘞𝘢'𝘢𝘭𝘢𝘪𝘬𝘶𝘮𝘴𝘢𝘭𝘢𝘮, 𝘱𝘶𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘶𝘭𝘶 𝘯𝘢𝘬, 𝘢𝘥𝘢 𝘵𝘢𝘮𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘶 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶" ucap ibu dari telfon di seberang sana.

MENCINTAIMU KARENA ALLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang