𝗔𝘀𝘀𝗮𝗹𝗮𝗺𝘂𝗮𝗹𝗮𝗶𝗸𝘂𝗺, 𝗮𝗸𝘂 𝘂𝗽🙌,
Typo tandain!
𝗠𝗮𝘀𝗶𝗵 𝗮𝗱𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗻𝘂𝗻𝗴𝗴𝘂𝗶𝗻 𝗮𝗸𝘂 𝘂𝗽 𝘆𝗮 𝗲𝗺𝗮𝗻𝗴? 𝗦𝗶𝗮𝗽𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗻𝘂𝗻𝗴𝗴𝘂𝗶𝗻 𝗮𝗸𝘂 𝘂𝗽 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗸𝗲𝗺𝗮𝗿𝗶𝗻? 𝗔𝗯𝘀𝗲𝗻 𝗵𝗮𝗱𝗶𝗿 𝗱𝗼𝗻𝗴𝘀𝘀𝘀.
.
.
.
.
.
.
.
.H̆̈Ă̈P̆̈P̆̈Y̆̈ R̆̈Ĕ̈Ă̈D̆̈Ĭ̈N̆̈Ğ̈
.
.
.
.
.Sesampai nya Haura dan Rasya di rumah, Rasya langsung ke kamar mandi karena kebelet buang air kecil, karena ke banyakan minum.
Haura hanya duduk di sofa yang berada di kamar.
Karena Haura gabut, ia ingin mengerjai suaminya yang masih berada di kamar mandi.
Ia berniat mengerjai suami nya dengan pura pura memuji Laki laki lain di depan suaminya.
"Yanggg" Seru Rasya langsung memeluk Haura erat.
Haura pun tersenyum dan segera memulai aksi nya.
"Aaaaa, MasyaAllah ganteng banget" Pekik nya sengaja membuat Rasya cemburu.
"Makasih aku kan emang ganteng hehehe" Rasya berujar dalam dekapan Haura.
"Ih, bukan kamu, geer banget" Sinis Haura membuat Rasya mendongakan kepala nya menatap Haura.
"Terus? " Tanya Rasya nge gas.
"Ini Lin Yi, huaaa bunda pengen nikah sama Lin Yi" Teriak nya pura pura salting.
Rasya? Oh, wajah nya sudah memerah menahan amarah, rasanya ia ingin menangis, tapi dia tidak mau cengeng.
Rasya pun melepas pelukan nya, dan langsung pergi ke ruang tamu.
Haura panik melihat reaksi Rasya, ia kira Rasya akan menangis, apakah Rasya benar benar marah padanya?
Haura buru buru melempar handphone nya ke kasur dan segera berlari menyusul sang Suami yang sedang cemburu di ruang tamu.
"Mas, jangan marah ya, ya ya ya" Bujuk Haura seraya menggoyang goyangkan tangan Rasya.
Hening
Rasya tidak menjawab apa apa
Tiba tiba, saat Haura ingin membujuk sang suami, ada bel.
Ia buru buru membuka kan pintu, dan ternyata itu Zayden.
Apakah kalian masih ingat Zayden? Abang Haura.
Zayden mengucapkan Salam yang di jawab Haura dan Rasya.
"Bawa gitar bang? " Tanya Haura mempunyai ide agar ia di maafkan Rasya.
"Iya"
"Ayah bunda ikut? " Tanya Haura antusias.
"Enggak" Jawab Zayden membuat Haura menghembuskan nafas kecewa.
Haura berjinjit untuk membisikan sesuatu pada sang abang.
"Bisa, yaudah ayo" Ajak Zayden setelah mendengar bisikan sang adik.
"Makasih abang"
Di ruang tamu, Zayden mengeluarkan gitar dari tas nya, Haura sedang bersiap untuk bernyanyi membujuk sang suami, Dan Rasya pun sedang diam dengan mata yang kecewa.
Gitar mulai berbunyi dan Haura mulai bernyanyi.
𝘋𝘢𝘩 𝘮𝘢𝘤𝘢𝘮 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘯𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘶𝘬...
Ujar Haura yabg mulai bernyayi
𝘠𝘢𝘯𝘨....
𝘈𝘭𝘰-𝘭𝘰-𝘭𝘰-𝘭𝘰-𝘭𝘰 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨
𝘛𝘪𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨
𝘈𝘬𝘶 𝘳𝘪𝘯𝘥𝘶 𝘴𝘪𝘬𝘢𝘱 𝘮𝘢𝘯𝘫𝘢𝘮𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘢𝘩𝘶𝘭𝘶
𝘚𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨
𝘈𝘭𝘰-𝘭𝘰-𝘭𝘰-𝘭𝘰-𝘭𝘰 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨....
𝘚𝘪𝘮𝘱𝘢𝘯 𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘶𝘭𝘶 𝘳𝘢𝘫𝘶𝘬𝘮𝘶...
𝘚𝘦𝘨𝘢𝘭𝘢 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘬𝘶 𝘢𝘬𝘶𝘳 𝘐𝘮 𝘚𝘰𝘳𝘳𝘺
Haura sudah selesai bernyanyi, sedangkan Rasya, ah dia sudah memeluk Haura erat.
"Maaf yah, aku sengaja buat kamu cemburu" Ujar nya terkekeh.
"Ih jahat" Rengek nya.
𝘋𝘳𝘦𝘵𝘵𝘵...𝘋𝘳𝘦𝘵𝘵
"........."
"Walaikumsalam, kenapa?"
"................."
"Gimana keadaan nya sekarang?"
"................."
"Iyaa. Saya kesana sekarang"
Setelah mengucapkan salam, Rasya langsung bergegas mengambil kunci mobil nya.
Entah siapa yang menelfon Rasya, tapi raut wajah rasya berubah menjadi panik."Humairah, aku ke rumah sakit dulu yah" pamit Rasya masuk rumah sakit
"Kenapa?" Tahan Haura.
"Dia masuk rumah sakit"
***
𝗛𝗮𝘆𝗼𝗼, 𝘀𝗶𝗮𝗽𝗮 𝗻𝗶𝗵 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗮𝘀𝘂𝗸 𝗿𝘂𝗺𝗮𝗵 𝘀𝗮𝗸𝗶𝘁??? 𝗧𝗶𝗺 𝘀𝗮𝗱 𝗮𝘁𝗮𝘂 𝗵𝗮𝗽𝗽𝘆?
𝗧𝗲𝗺𝗯𝘂𝘀 30 𝘃𝗼𝘁𝗲 𝗱𝗮𝗻 20 𝗸𝗼𝗺𝗲𝗻 𝗮𝗸𝘂 𝘂𝗽, 𝗴𝗮𝗽𝗮𝗽𝗮 𝘀𝗶𝗵, 𝗸𝗮𝗻 𝗸𝗮𝗹𝗶𝗮𝗻 𝘆𝗮𝗯𝗴 𝗱𝗶 𝗴𝗮𝗻𝘁𝘂𝗻𝗴, 𝗺𝘄𝘂𝗲𝗵𝗲𝗵𝗲.
𝗦𝗮𝘁𝘂 𝗯𝘂𝗹𝗮𝗻 𝗴𝗮𝗻𝘁𝘂𝗻𝗴 𝗷𝘂𝗴𝗮 𝗴𝗮𝗽𝗮𝗽𝗮.
𝗢𝗸𝗲 𝗮𝗸𝘂 𝗽𝗮𝗺𝗶𝘁 𝗔𝘀𝘀𝗮𝗹𝗮𝗺𝘂𝗮𝗹𝗮𝗶𝗸𝘂𝗺
KAMU SEDANG MEMBACA
MENCINTAIMU KARENA ALLAH
Ficção Adolescente𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚('・ω・') ⚠️𝐃𝐢𝐥𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐠 𝐣𝐢𝐩𝐥𝐚𝐤 𝐤𝐚𝐫𝐲𝐚 𝐬𝐚𝐲𝐚, 𝐂𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐮𝐧𝐭𝐮k 𝐝𝐢𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐭𝐮𝐥𝐢𝐬 𝐮𝐥𝐚𝐧𝐠!! 𝐇𝐚𝐫𝐠𝐚𝐢 𝐤𝐚𝐫𝐲𝐚 𝐬𝐚𝐲𝐚! Bagaimana rasa nya ji...