Perlahan Jaehee membuka matanya kemudian menemukan Disa tengah menenggelamkan kepalanya tertidur disamping punggung tangan laki-laki itu yang terinfus.
Semalam Jaehee langsung dibawa ambulance ke rumah sakit. Alhasil pagi ini demamnya sudah turun.
"Dis.. Disa bangun"
Karena Disa yang tidak sepenuhnya tidur pun langsung menegakkan tubuhnya.
"Kamu udah bangun?? Gimana keadaan kamu??"
"Jam berapa sekarang?" tanya Jaehee.
Disa mengecek ponselnya, jam menunjukkan sekitar pukul tujuh pagi. "Hampir jam tujuh, tadi aku udah telepon Mama Kim, harusnya sekarang udah nyampe"
Jaehee mengangguk kemudian menutup mata dengan menaruh lengannya.
Disa mendadak jadi sungkan dan canggung melihat Jaehee yang hanya menurut tidak seperti kemarin yang begitu marah padanya.
"Hp gue? Hp gue mana?" Jaehee kembali terbangun, tengok kanan-kiri mencari ponselnya.
"Emang kamu bawa hp yaa? Aku ga liat soalnya"
"Aa!" Jaehee melupakan kalau ponselnya tertinggal di mobil, sementara mobilnya masih di basemen gedung itu.
Jaehee khawatir Lian pasti tengah gelisah akibat dirinya pergi tanpa mengabari.
Tak lama kemudian ada yang menggeser gorden yang menutupi ranjang rawat yang ditiduri Jaehee. Posisi Jaehee masih di ruang UGD.
"Bikin Mama khawatir aja?! Gimana udah baikan kamu, sayang?"
Mama Kim langsung mengusap kepala Jaehee dengan iba. Lalu anak itu menanggapi dengan senyuman. "Udah baikan Mah, maafin Jaehee ya Mah"
"Minta maaf ke pacar kamu sana. Dia khawatir banget sampe jauh-jauh nyamperin ke rumah"
Jaehee menautkan kedua alisnya, siapa? Pikirnya.
"Nyamper ke rumah?"
"Iya. Udah mama anterin lagi siapa tau kamu pulang ke apartemennya tapi kamu malah disini. Mama mau ngasih tau tapi mama lupa minta nomornya"
Itu pasti Lian. Jaehee melipat bibirnya sambil memejamkan pipinya sejenak. Sekhawatir itu Lian sama dirinya, dia jadi merasa bersalah.
"Nanti Jaehee aja yang bilang"
"Lagian kamu kalau pergi kabarin jangan bikin anak orang khawatir segitunya, nak"
"Ada yang ngancem Jaehee mau terjun dari atas gedung, jadi Jaehee panik" Jaehee melirik Disa sekilas.
Membuat Mama Kim ikut menoleh pada Disa, kemudian menghela nafasnya. "Nak Disa, nanti ada yang mau Mama bicarain berdua sama kamu yaa"
Disa mengangguk ragu, "Iya tante"
"Makasih yaa udah bawa Jaehee ke rumah sakit. Jaehee dari kapan bangunannya? Dokternya udah kesini?"
"Belum Tante, Jaehee baru bangun juga. Disa kurang paham maaf"
Mama Kim menepuk bahu Disa pelan, "tak apa, saya ke ruang informasi dulu ya buat ketemu dokter"
Setelah Mama Kim pergi, Jaehee kembali memejamkan mata guna menghindari Disa.
"Kamu punya pacar?" tanya Disa gugup.
"Iya punya. Gue sayang banget sama dia. Jangan bikin cewek gue overthinking lagi gara-gara lo muncul. Jadi gue mohon lo pergi dari kehidupan gue"
Disa sepertinya tahu siapa yang dimaksud pacar Jaehee, "Shelian?"
"Hm"
"Jadi beneran kamu selingkuh sama Shelian?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesona Pdkt | Jaehee nct wish
Fanfiction"Gak ada angin gak ada hujan tiba-tiba di pedekate-in cowok kayak Jaehee"